Kritik Anies, PDIP: Tes Masif Tak Cukup Cegah Penyebaran Covid-19

Kamis, 23 Juli 2020 13:09 WIB

Pembeli memilih perlengkapan alat tulis di Pasar Pagi, Asemka, Jakarta, Minggu, 12 Juli 2020. Sejumlah pedagang mengatakan, jelang ajaran baru sekolah yang dimulai 13 Juli 2020 penjualan buku tulis dan alat tulis di pasar tersebut meningkat hingga 20 persen meski masih dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi fase kedua. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Gilbert Simanjuntak menilai tes masif Covid-19 yang dilakukan oleh Pemerintah DKI hanya memperlihatkan pergerakan angka atau rasio penularannya, namun tidak mencegah penularan virus yang masih terjadi. "Jelas yang akan terlihat bahwa pemeriksaan lab yang masif hanya menampilkan Reproduction Number dan positivity rate, tidak mencegah penularan," ujar Gilbert saat dihubungi, Kamis 23 Juli 2020.

Gilbert mengatakan saat kasus-kasus baru masih ditemukan karena sejak awal Pemerintah DKI tidak tegas mengatasi wabah Covid-19, terutama di kawasan-kawasan rawan seperti di pasar-pasar tradisional. Tidak tegasnya DKI sejak awal menyebabkan wabah Covid-19 saat ini masih belum terkendali, terlihat dari jumlah penambahan kasus positif harian Covid-19 yang mencatatkan rekor dalam beberapa waktu terakhir. Selasa 21 Juli lalu jumlah kasus baru DKI sebanyak 441 kasus, tertinggi selama pandemi melanda DKI.

"Keterlambatan mengawasi tempat-tempat rawan, pasar tradisional membuat penyebaran Covid-19 tidak terkendali dan mengorbankan rakyat." Gilbert mendesak Pemerintah DKI mengevaluasi kebijakan PSBB transisi agar wabah Covid-19 memang bisa dikendalikan, terutama dalam menekan kasus-kasus positif pada orang tanpa gejala yang merupakan kelompok paling banyak ditemukan sebagai pasien baru Covid-19.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat hanya melihat pertambahan angka kasus baru saja, namun juga harus melihat positive rate atau angka penularannya. "Dengan melihat positifity rate atau persentasenya bisa diketahui seperti apa kenaikan kasus tersebut.”

Menurut dia, pada saat rekor jumlah kasus positif kemarin sebanyak 441 kasus positifity rate berada di kisaran 8 persen, masih di bawah positifity rate tertinggi sebelumnya yaitu 10.5 persen pada 11 Juli kemarin.

Anies mengatakan tingginya jumlah kasus harian tersebut juga disebabkan dengan testing Covid-19 yang terus ditingkatkan oleh DKI. Berdasarkan laman resmi Covid-19 jumlah orang yang dites pada Selasa kemarin sebanyak 5.230.

Advertising
Advertising

"Kita tingkatkan testing supaya kita temukan yang positif supaya bisa isolasi.” Wabah masih ada, tapi justru karena wabah masih ada akan dites lebih banyak. “Lebih banyak yang ketemu, lebih banyak yang isolasi," kata Anies Baswedan.

Berita terkait

Anna Budiarti Wanita Pertama Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Solo dari PDIP

3 jam lalu

Anna Budiarti Wanita Pertama Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Solo dari PDIP

Sebanyak tujuh orang telah mendaftar untuk penjaringan bakal calon Wali Kota Solo dari PDIP. Anna menjadi perempuan pertama yang mendaftar.

Baca Selengkapnya

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

7 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

8 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

10 jam lalu

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

Teguh Prakosa mengakui mendapat dukungan penuh dari akar rumput PDIP untuk maju dalam Pilkada Solo 2024.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

22 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

1 hari lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

1 hari lalu

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa secara resmi menyerahkan formulir pendaftaran untuk mengikuti penjaringan bakal calon wali kota Solo di kantor PDIP

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya