Terpopuler Metro: Ayah Yodi Prabowo Blak-blakan, Pelemparan Bom Molotov

Rabu, 29 Juli 2020 08:28 WIB

Polda Metro Jaya saat merilis kasus kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo pada Sabtu, 25 Juli 2020. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Tangerang Selatan -Kasus kematian Yodi Prabowo, editor Metro TV masih menyimpan tanda tanya meskipun polisi menyimpulkan dugaan kuat bunuh diri. Beberapa kejanggalan menurut versi keluarga juga muncul.


Suwandi, sang ayah Yodi Prabowo blak-blakan menyinggung bahwa penyidik kepolisian belum memberi tahu hasil pemeriksaan isi telepon genggam editor Metro TV itu. Begitu juga soal hasil otopsi.

Kasus tersebut satu dari tiga berita terpopuler di sepanjang hari Selasa, 28 Juli 2020, hingga Rabu pagi, 29 Juli 2020. Selengkapnya simak berikut:

1. Ayah Yodi Prabowo Blak-blakan soal Beberapa Kejanggalan

Suwandi, ayah dari Yodi Prabowo, Editor Metro TV yang jasadnya ditemukan di pinggir Tol JORR di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat, 10 Juli 2020 mengatakan bahwa polisi sampai saat ini belum memberi tahu hasil pemeriksaan telepon genggam Yodi dan hasil otopsi.

"Enggak ada pemberitahuan hasil pemeriksaan handphone anak saya ke keluarga hasil otopsinya saja saya tidak tahu," kata Suwandi saat dihubungi, Selasa, 28 Juli 2020.

Menurut Suwandi, ia mengetahui hasil otopsi dan mengetahui banyaknya luka tusukan ditubuh putranya melalui media online dan keterangan resmi polisi pada Sabtu pekan lalu.

"Enggak sama sekali, nomor yang hilang sampai saya hidupkan lagi, saya enggak dikasih tahu hasil percakapannya seperti apa. Hasil otopsinya saya juga tidak dikasih tau ada berapa tusukan yang sebenarnya, baru saya dengar di press rilis sama dari media, saya tahu hasil CCTV Ace Hardware aja dari media," ujarnya.

Advertising
Advertising

Saat ia ke TKP penemuan jenasah Yodi Prabowo yang sudah tak bernyawa, kata Suwandi, ia tak melihat lumuran darah di baju anaknya itu, kalau memang benar anaknya tewas bunuh diri.


"Logika saya ya di TKP enggak mungkin bajunya enggak beRlumuran darah, itu yang menguatkan saya kalau dia bukan bunuh diri. Kesehariannya juga tidak menunjukan depresi, kalau bukti saya belum punya kalau punya sudah saya kasih ke polisi dan minta tangkap orangnya," ungkapnya.

Kejanggalan kematian anaknya, lanjut Suwandi seperti bercak darah, saat ditemukan bajunya bersih walaupun ada darah tapi hanya sedikit, kalau pun banyak luka tusukan paling tidak lumuran darah di badan membekas atau lengket darahnya.

"Saat ditemukan tidak menggunakan seragam padahal biasanya kalau pulang kerja pakai seragam dan tidak pernah seragam dilipat kecil dimasukan tas, kalaupun dia bawa kaos dia pasti pakai tas gendong," demikian Suwandi soal keseharian editor Metro TV tersebut.

Suwandi juga mengatakan bahwa untuk rekam medis anaknya tersebut, ia membenarkan bahwa Yodi pernah memeriksakan diri ke dokeer kulit dan kelamin RSCM pada 1 Juli 2020.

"Itu saya pernah dipanggil ke rumah sakit, di sana juga ada polisi, karena saya tidak begitu paham bahasa kedokteran saya tahu dan lihat hasilnya HIV negatif dan non reaktif. Dari sana mungkin disuruh ke laboratorium, karena anak saya itu di selangkangannya ada ruam," imbuhnya.

Suwandi menambahkan bahwa nantinya ia akan mencoba menanyakan kenapa hasil otopsi dan pemeriksaan telepon genggam milik Yodi tidak diberi tahu ke pihak keluarga.

2. Begini Dua Sejoli Terciduk di Hotel di Kembangan Dilepas

Pengelola Hotel RedDoorz menolak berkomentar terkait peristiwa adegan hubungan intim di lantai 6 kamar 607 yang bocor ke publik. "Pimpinannya enggak mau (berkomentar)," kata petugas yang berjaga di halaman hotel, Ahmad Ri'fai, ketika ditemui Tempo, Selasa, 28 Juli 2020.

Hubungan intim jadi tontonan sejumlah warga di seberang Jalan Kembangan Raya, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, karena dua sejoli terciduk akibat tirai jendela dibiarkan terbuka. Peristiwa itu terjadi pada Kamis malam dan Jumat siang, 24 Juli lalu.

Kepada Tempo, Ahmad mengaku pimpinan hotel tersebut tidak berada di hotel untuk membicarkan peristiwa tersebut. Ahmad menyampaikan itu seteleh menelepon bosnnya. "Dari pimpinan enggak ada di sini. Lagian Abang mau temui siapa di sini. Karyawan semua di sini," ujar Ahmad.

Ia meminta masalah tersebut ditanyakan langsung di Kanit Reskrim Kepolisian Sektor Kembangan AKP Niko Purba. "Saya juga ikut antar kedua orang itu ke sana," katanya. "Dan mereka mengaku khilaf, lupa tutup gorden."

Menurut Ahmad, adegan panas yang jadi tontonan warga merupakan kelalaian tamu yang menginap di kamar tersebut. Tamu yang membuka gorden jendela. "Tamunya sudah dilepas juga," kata dia.

Jendela kamar yang menjadi tontonan sejumlah orang itu menghadap jalan. Sementara posisi hotel melengkung ke belakang berbentuk L. Di bagian bawah berbaris sejumlah kios, toko, dan swalayan. "Malah kawanku meminta handphone saya, katanya mau lihat kejadian lagi viral," ujar Maulana, penjual mi goreng.

3. Pelemparan Bom Molotov ke Anggota PDIP Kota Bogor

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono meminta kadernya tetap tenang pascapelemparan bom molotov ke Sekretariat Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP di Kawasan Puncak, Megamendung, Kabupaten Bogor, Selasa, 28 Juli 2020.

"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian. PDI Perjuangan Jawa Barat selalu membuka ruang dialog kepada pihak manapun untuk mendiskusikan masalah-masalah rakyat untuk diselesaikan," kata Ono Surono seperti dikutip Antara, Selasa, 28 Juli 2020.

Ia meminta pihak kepolisian mengusut tuntas dan menindak pelaku pelemparan bom molotov di rumah basis PAC yang dimiliki oleh Rosenfield selaku Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Bogor.

"Atas peristiwa tersebut, DPD PDI Perjuangan Jawa Barat mengutuk keras dan meminta kepada Pihak Kepolisian untuk melakukan proses hukum terhadap pelaku," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Megamendung, Ajun Komisaris Budi Santoso membenarkan bahwa terjadi pelemparan tiga buah bom molotov pada Selasa pagi di Sekretariat PAC PDIP Bogor.

"Iya ada tiga botol (bom molotov)," ungkap Budi saat dikonfirmasi lewat pesan singkat.

Meski begitu, Budi menyebutkan bahwa tidak terjadi kerusakan di tempat kejadian perkara (TKP) pascapelemparan bom yang mendarat di teras sekretariat PDIP itu.

MUHAMMAD KURNIANTO | IHSAN RELIUBUN | ANTARA | DWI A

Berita terkait

Kilas Balik Hari Hansip yang Berganti Nama Jadi Linmas atau Perindungan Masyarakat

17 hari lalu

Kilas Balik Hari Hansip yang Berganti Nama Jadi Linmas atau Perindungan Masyarakat

Pada 12 Agustus 1972 keluar Kepres No. 55 tahun 1972 tentang penyempurnaan organisasi Hansip, fungsi utamanya perlindungan masyarakat (Linmas)

Baca Selengkapnya

Satpol PP Tangsel Sita Ribuan Botol Minuman Keras di Supermarket di Alam Sutera

37 hari lalu

Satpol PP Tangsel Sita Ribuan Botol Minuman Keras di Supermarket di Alam Sutera

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan menyita ribuan botol minuman keras dari sejumlah minimarket dan tempat hiburan malam.

Baca Selengkapnya

Geger Kaus Kaki Berlafaz Allah, Toko di Malaysia Diserang Bom Molotov

38 hari lalu

Geger Kaus Kaki Berlafaz Allah, Toko di Malaysia Diserang Bom Molotov

Malaysia digegerkan peredaran kaus kaki bertuliskan lafaz Allah. Toko yang menjual diserang dengan bom molotov.

Baca Selengkapnya

Gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag Dilempar Benda Terbakar

47 hari lalu

Gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag Dilempar Benda Terbakar

Polisi Belanda telah meringkus seorang tersangka yang melemparkan benda terbakar ke gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag.

Baca Selengkapnya

Razia Jam Malam di Yogyakarta selama Ramadan, Anak Usia Sekolah jadi Sasaran

50 hari lalu

Razia Jam Malam di Yogyakarta selama Ramadan, Anak Usia Sekolah jadi Sasaran

Razia jam malam di Yogyakarta untuk mengantisipasi kejahatan dan kekerasan jalanan atau klitih yang berulang, pelakunya sering kali di bawah 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD Minta Pemprov DKI Perketat Pengawasan Tempat Hiburan Malam Selama Ramadan

55 hari lalu

Anggota DPRD Minta Pemprov DKI Perketat Pengawasan Tempat Hiburan Malam Selama Ramadan

Taufik mengungkapkan harapannya agar Satpol PP dan kepolisian konsisten mengawasi tempat hiburan malam demi menjaga ketertiban selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Tekankan Kode Etik, Integritas dan Kepercayaan Publik di HUT Satpol PP dan Satlinmas

4 Maret 2024

Mendagri Tito Karnavian Tekankan Kode Etik, Integritas dan Kepercayaan Publik di HUT Satpol PP dan Satlinmas

Tito Karnavian mengingatkan bahwa Satpol PP dan Satlinmas memiliki peran mulia dalam memberikan perlindungan dan keamanan kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Viral, Video Aa Gym Tegur Kumpulan Pemuda Nongkrong di Daarut Tauhiid, Minimarket Disegel

2 Maret 2024

Viral, Video Aa Gym Tegur Kumpulan Pemuda Nongkrong di Daarut Tauhiid, Minimarket Disegel

Aa Gym membuat video saat menegur kumpulan anak muda nongkrong di minimarket di lingkungan pesantrennya yang berbuntut penyegelan.

Baca Selengkapnya

Satpol PP Segel Minimarket di Bandung karena Langgar Perda, Ditindaklanjuti Setelah Ada Keluhan AA Gym

2 Maret 2024

Satpol PP Segel Minimarket di Bandung karena Langgar Perda, Ditindaklanjuti Setelah Ada Keluhan AA Gym

Satpol PP Kota Bandung menyegel sebuah minimarket di Jalan Gegerkalong karena melanggar ketentuan Perda setelah keluhan Aa Gym.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Terjunkan 2.939 Personel Gabungan dalam Operasi Lalu Lintas 2024

2 Maret 2024

Polda Metro Jaya Terjunkan 2.939 Personel Gabungan dalam Operasi Lalu Lintas 2024

Polda Metro Jaya akan menerjunkan 2.939 personel gabungan dari TNI, Polri, Dinas Perhubungan (Dishub), dan Satpol PP dalam Operasi Kewilayahan Keselamatan Jaya 2024.

Baca Selengkapnya