Anies Baswedan: Sekarang Tidak Relevan Bicarakan Zona Covid-19

Reporter

Antara

Jumat, 31 Juli 2020 19:39 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau kesiapan lokasi isolasi sementara penanganan Covid-19 di Gedung Balai Latihan Kesenian Tanah Abang, Jakarta Pusat, Ahad, 17 Mei 2020. Gedung tersebut akan digunakan sebagai tempat isolasi sementara bagi warga yang hasil tes cepatnya (rapid test) reaktif. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar warga menaati larangan salat Idul Adha di zona merah Covid-19 demi keselamatan mereka sendiri.

"Jadi begini. Ini bukan soal mengikuti aturan atau tidak. Ini soal mau selamat atau tidak. Jadi kita meminta kepada semua warga menaati," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat, 31 Juli 2020.

Lebih lanjut, Anies mengatakan saat ini di Jakarta sudah tidak relevan untuk membicarakan warna zona suatu daerah seperti di masa-masa awal wabah mulai merebak. Karena saat ini pandemi Covid-19 sudah menyebar ke begitu banyak tempat dan tidak bisa lagi sekadar ditandai dengan kawasan, kelurahan, atau RW mana.

Karenanya saat ini di Jakarta, ujar Anies, yang dilakukan apabila ada kasus positif, maka langsung dilakukan tindakan di tingkat RT yang bersangkutan, keluarga yang bersangkutan dan tetangganya, lalu tempat kerjanya, tempat beraktivitas."Semua akan tersambungkan, diberitahu dan harus melakukan pemeriksaan pengetesan polymerase chain reaction (PCR)," ujarnya.

Tes di Jakarta sendiri terutama PCR, kata Anies, dilakukan secara agresif dan masif dengan langsung ditelusuri keluarga, tetangga dan orang-orang yang berinteraksi dengan yang terpapar Covid-19.

"Itu sebabnya mengapa beberapa waktu ini muncul istilah klaster perkantoran. Karena begitu ditemukan satu orang positif, maka koleganya teman kerjanya langsung dilakukan pengetesan," ucapnya.

Anies menyebut dirinya sangat mengapresiasi kemampuan Jakarta dalam melakukan tes hingga bisa lebih dari 40 ribu dalam sepekan yang disebutkannya dengan cara seperti itu, maka di Jakarta bisa ditemukan kasus positif dan menemukan klaster sehingga bisa segera mencegah penularan.

"Jadi kami di Jakarta bersyukur kalau menemukan kasus positif, tujuannya supaya tidak menular, supaya mereka bisa mengisolasi diri. Jadi malah kita akan terus menjaga jumlah testing, menjaga jumlah tracing untuk mempercepat pemutusan mata rantai penularannya dengan harapan ke depan makin cepat bisa dikendalikan penyebarannya," tutur Anies Baswedan.

CATATAN: Judul pada berita ini mengalami perubahan pada pukul 21.25 WIB. Dari semula "Anies Baswedan: Covid-19 Menyebar, Tidak Relevan Sebut Jakarta Atas Zona menjadi "Anies Baswedan: Sekarang Tidak Relevan Bicarakan Zona Covid-19".

Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

16 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

17 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

4 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

4 hari lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

4 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Sebulan Jelang Idul Adha, Halal Center UGM Bagikan Tips Menyimpan Daging Kurban

4 hari lalu

Sebulan Jelang Idul Adha, Halal Center UGM Bagikan Tips Menyimpan Daging Kurban

Pakar dari Halal Center UGM mengingatkan langkah pengolahan dan penyimpanan daging kurban Idul Adha yang benar, untuk menghindari potensi penyakit.

Baca Selengkapnya

Sebut Stok Aman Menjelang Idul Adha, Jokowi Tak Khawatir Harga Naik

5 hari lalu

Sebut Stok Aman Menjelang Idul Adha, Jokowi Tak Khawatir Harga Naik

Presiden Joko Widodo atau Jokowi optimistis tidak ada lonjakan harga bahan pokok menjelang Idul Adha karena stok pangan aman.

Baca Selengkapnya