Otak Penembakan di Kelapa Gading Pura-pura Kesurupan untuk Yakinkan Kelompoknya

Selasa, 25 Agustus 2020 11:35 WIB

Para tersangka dihadirkan dalam rilis kasus penembakan pengusaha pelayaran di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 24 Agustus 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Otak kasus penembakan di Kelapa Gading, Nur Luthfiah alias NL ternyata pura-pura kesurupan untuk meyakinkan suami sirinya, Maman atau MM agar membunuh bos perusahaan pelayaran Sugianto.

NL adalah karyawati dari Sugianto. Ia merencanakan pembunuhan terhadap sang bos karena mengaku kerap dilecehkan, pernah diajak bersetubuh, dan diancam dilaporkan ke polisi karena ketahuan menggelapkan uang pajak perusahaan.

"Ini perintah ayah untuk melewati (membunuh) dia," kata NL dalam rekonstruksi yang digelar di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa 25 Agustus 2020.

Selain berpura-pura kesurupan, NL juga mengatakan telah menyediakan uang sejumlah Rp 220 juta untuk biaya pembunuhan. Setelah mendapat perintah itu, MM kemudian mulai menghubungi rekan-rekannya yang dulu merupakan murid ayah NL.

"Ini anaknya Pak Kiai minta tolong untuk melewatkan orang. Kalau tidak dilewatkan, si Luthfi yang mati. Luthfi jadi media untuk memindahkan cahaya yang telah mengikuti orangtuanya," kata MM kepada 7 orang temannya dalam pertemuan di Serpong, Tangerang pada 6 Agustus 2020. Luthfi adalah panggilan Nur Luthfiah.

Advertising
Advertising

Para tersangka yang berinisial SY, S, MR, AJ, DW, R, dan RS kemudian kembali ke Lampung usai pertemuan itu. Mereka tak langsung menyanggupi permintaan MM.

<!--more-->

Hingga pada 8 Agustus 2020, NL kembali menghubungi para tersangka dan memohon mengabulkan permintaannya. Ia mengatakan bahwa ajalnya telah dekat, jika para tersangka tidak segera menghabisi Sugianto.

"Aku ini udah di detik-detik akhir mau mati, masa kamu tega sama aku," ujar Luthfi saat meyakinkan teman-temannya untuk membunuh bos nya itu.

Tujuh tersangka itu kemudian menyanggupi permintaan NL dan bertemu di Hotel Ciputra, Cibubur, Jakarta Timur. Dalam pertemuan itu, NL kembali berpura-pura kesurupan arwah sang ayah di hadapan teman-temannya.

"Assalamualaikum, apakah kalian siap berjuang?" ujar NL kepada para tersangka lain. Pertanyaan itu kemudian dijawab kompak oleh para tersangka lain.

"Waalaikumsalam, siap Eyang," ujar para tersangka dan diikuti pingsannya NL.

Para tersangka kemudian mulai mencari siapa yang cocok untuk menjadi eksekutor pembunuhan itu. Hingga akhirnya mereka menghubungi seorang kenalan berinisial DM di kawasan Bangka Belitung. DM dulunya juga murid dari orangtua NL.

Saat ditawarkan untuk membunuh orang, DM tak langsung mengiyakannya karena mengaku sudah bertobat. Namun saat dikatakan pembunuhan itu adalah perintah sang guru, DM mulai mempertimbangkannya.

"Saya solat istikarah dulu," ujar DM melalui sambungan telepon.

Hingga pada 11 Agustus 2020, DM menerima tawaran tersebut. Ia kemudian melakukan eksekusi pembunuhan dengan menembak Sugianto di dekat kantornya yang berada di Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 13 Agustus 2020.

Setelah buron delapan hari, polisi akhirnya berhasil menangkap 10 tersangka yang terlibat dalam kasus pembunuhan itu pada 21 Agustus 2020. Selain itu, polisi juga berhasil menangkap 2 tersangka lainnya yang menjual-belikan senjata api ilegal yang digunakan DM. Sehingga total jumlah tersangka dalam kasus ini sebanyak 12 orang.

Adapun 10 tersangka kasus pembunuhan itu, antara lain NL, suami NL yang berinisial MM, lalu SY, DM, S, MR, AJ, DW, R, dan RS. Sedangkan untuk 2 tersangka kasus menjual-belikan senjata api ilegal adalah TH dan SP.

Para pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHP dan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan berencana, lalu Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata api. Mereka terancam pidana hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun.

Berita terkait

Pemain Timnas Indonesia Muhammad Ferrari dan Daffa Fasya Anggota Polri, Ini Pangkat dan Satuan Tugasnya

2 jam lalu

Pemain Timnas Indonesia Muhammad Ferrari dan Daffa Fasya Anggota Polri, Ini Pangkat dan Satuan Tugasnya

Anggota timnas Indonesia U-23 Muhammad Ferrari dan Daffa Fasya merupakan anggota aktif Polri. Ini wilayah dinas dan pangkatnya.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tangkap 11 Tersangka Judi Online di Tangerang

4 jam lalu

Polda Metro Jaya Tangkap 11 Tersangka Judi Online di Tangerang

Para pemain judi online itu harus membayar deposit Rp 25 ribu untuk satu kali masuk ke website cuaca77.

Baca Selengkapnya

Ribuan Tersangka Judi Online Ditangkap pada 2023-2024, Polisi Sebut Motif Ingin Kaya secara Instan

7 jam lalu

Ribuan Tersangka Judi Online Ditangkap pada 2023-2024, Polisi Sebut Motif Ingin Kaya secara Instan

Selama 2023-2024, para pelaku judi online menggunakan berbagai modus untuk menggaet orang ikut permainan haram itu.

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

9 jam lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

11 jam lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

2 hari lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Lima Polisi Pesta Narkoba, Kompolnas: Tak Layak Dipercaya Jadi Anggota Polri

2 hari lalu

Lima Polisi Pesta Narkoba, Kompolnas: Tak Layak Dipercaya Jadi Anggota Polri

Kompolnas minta Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan secara transparan dan profesional terhadap lima polisi diduga pesta narkoba

Baca Selengkapnya

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

2 hari lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

3 hari lalu

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.

Baca Selengkapnya

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

4 hari lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya