Jam Malam di Depok dan Bogor, Warga Berharap Tidak Diberlakukan di Jakarta

Kamis, 3 September 2020 03:20 WIB

Suasana pertokoan di Jl.Surya Kencana, Kota Bogor, tampak lengang karena penerapan jam malam, Rabu 2 September 2020 pukul 19.25. Tempo/Rafi Abiyyu

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Bogor dan Depok telah menerapkan kebijakan jam malam untuk menekan angka penularan Covid-19. Tempo mewawancarai sejumlah warga DKI Jakarta mengenai pendapat mereka jika sewaktu-waktu Gubernur DKI Anies Baswedan ikut menerapkan jam malam.

Seorang pemilik kedai kopi di Jakarta Selatan, Rei, berpendapat penerapan jam malam dapat merugikan sebagian pemilik usaha. Namun Rei yakin jam malam tidak akan berimbas besar pada usahanya, karena sebagian besar pelanggannya lebih ramai datang saat pagi hingga sore hari.

“Saya mungkin enggak terlalu berdampak, soalnya saya fokus jualan waktu pagi sama sore. Tapi kalau yang lain, yang jualannya malam itu bisa keberatan,” ujar Rei kepada Tempo di Ragunan, Rabu, 2 September 2020.

Yudha, seorang pedagang kaki lima di Jakarta Selatan, merasa khawatir karena jika jam malam diberlakukan di DKI, maka akan banyak pedagang yang kehilangan mata pencaharian. Ia juga menilai aturan jam malam akan menimbulkan ketidakadilan, sebab para pedagang yang hanya bisa berjualan di malam hari akan jauh lebih dirugikan ketimbang mereka yang bisa berjualan di waktu pagi hingga sore.

“Kita jualan kan gantian. Kalau saya sih di sini sampai sore, jadi ga masalah. Tapi masih ada tukang ketoprak, tukang bakso, tukang nasi goreng, yang mereka jualannya itu malam. Terus dapat uangnya dari mana? Jadi ga adil,” ujar Yudha di Ragunan.

Advertising
Advertising

Pemerintah Kota Bogor memberlakukan jam malam mulai Sabtu, 29 Agustus 2020, disusul dengan Pemerintah Kota Depok yang menerapkan aturan serupa pada Senin, 31 Agustus 2020.

Edwin Neissar, warga Jakarta Timur yang berkuliah di Tangerang, mengaku keberatan jika jam malam diberlakukan di DKI. Sebab, meskipun kegiatan akademiknya nyaris tidak pernah dilakukan pada malam hari, sebagai mahasiswa, ia selalu punya kegiatan ekstrakurikuler yang perlu dilakukan di luar jam kuliah. Apalagi, jarak dari kampus ke rumahnya yang jauh membuat dia sering pulang larut malam.

Jika tujuannya menekan angka penularan Covid-19, mahasiswa ini menyarankan pemerintah DKI lebih memilih mewajibkan kembali sistem bekerja dari rumah bagi perkantoran ketimbang penerapan jam malam. Sebab menurutnya, penularan Covid-19 sudah jelas banyak terjadi di perkantoran selama ini.

“Daripada jam malam, mendingan pemerintah bikin kebijakan WFH (work from home) lagi untuk perkantoran. Kita tahu sendiri kan kalau banyak penularan Covid-19 di perkantoran,” ujar Edwin.

Menurut Awan, pegawai perusahaan di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, penerapan jam malam mungkin saja bisa menekan angka penularan Covid-19, tetapi kebijakan itu bukanlah opsi terbaik.

Sebagai karyawan yang kerap bekerja lembur di malam hari, ia berharap ada toleransi khusus agar kebijakan jam malam tidak merugikan para karyawan. “Kadang kita juga perlu lembur di kantor, kadang juga di luar. Kalau harus terus pulang lebih awal, padahal beban kerjaan masih tetap banyak, yang ada kita malah kelimpungan,” ujar Awan.

ACHMAD HAMUDI ASSEGAF | TD

Berita terkait

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

4 jam lalu

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

Nobar pertandingan timnas Indonesia vs Uzbekistan itu akan digelar mulai pukul 20.00 WIB di Depok Open Space, Jalan Margonda.

Baca Selengkapnya

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

5 jam lalu

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

20 jam lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Golkar Paling Intens Berkomunikasi dengan PKS untuk Pilkada Depok

2 hari lalu

Golkar Paling Intens Berkomunikasi dengan PKS untuk Pilkada Depok

Imam mengatakan PKS sangat terbuka dan mengajak partai-partai di Depok, baik yang ada di parlemen maupun nonparlemen, guna memenangkan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

2 hari lalu

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

Diduga terjadi kebocoran gas agen tabung dan air mineral di Gang Melati 1, Cinere, Depok, terbakar Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Depok Sering Lihat Pria Tak Dikenal Kunjungi Rumah Polisi Pesta Narkoba

2 hari lalu

Cerita Warga Depok Sering Lihat Pria Tak Dikenal Kunjungi Rumah Polisi Pesta Narkoba

Cerita penangkapan lima anggota polisi pesta narkoba mulai terendus warga Kampung Palsigunung, Depok, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Polisi Pesta Narkoba, Terbaru di Depok

2 hari lalu

Deretan Kasus Polisi Pesta Narkoba, Terbaru di Depok

Lima orang polisi pesta narkoba ditangkap di Kampung Palsigunung, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Beroperasi Sejak 2021, 4 Tersangka Judi Online di Depok Raup Omzet Rp 30 Miliar

2 hari lalu

Beroperasi Sejak 2021, 4 Tersangka Judi Online di Depok Raup Omzet Rp 30 Miliar

Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menangkap 4 tersangka judi online di sebuah rumah di kawasan Tapos, Cimanggis, Depok, 23 April 2024.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Pelaku Perampas HP Pelajar di Depok Diduga untuk Pesta Narkoba dan Bayar Kontrakan

2 hari lalu

Pelaku Perampas HP Pelajar di Depok Diduga untuk Pesta Narkoba dan Bayar Kontrakan

Nickola Ahmad (19 tahun) dan Wahyu Asbullah (21 tahun) mengaku merampas HP pelajar di Depok diduga untuk pesta narkoba dan bayar kontrakan.

Baca Selengkapnya