Menteri Kritik Anies Baswedan soal PSBB Total, Pengamat: Ngapain Menyalahkan?

Sabtu, 12 September 2020 12:38 WIB

Kepadatan kendaraan pada jam pulang kerja di Kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat, 11 September 2020. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kebijakan peniadaan ganjil genap bakal mulai diterapkan pada Senin (14/9) mendatang, menyusul keputusan Gubernur untuk menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat sebagai langkah rem darurat terkait penanggulangan pandemi virus corona (Covid-19). TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, mengatakan para menteri tidak perlu menyalahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal rencana PSBB total di Ibu Kota. Pemerintah seharusnya kompak menyelesaikan penularan Covid-19 yang meluas.

"Ngapain lagi, gini hari menyalahkan? Bereskan (Covid-19)," kata dia dalam diskusi virtual acara Prespektif Indonesia, Sabtu, 12 September 2020. Ia menilai saat ini tidak ada kekompakan di kalangan elit pemerintahan.

Agus menduga pembantu Presiden Joko Widodo alias Jokowi ini hanya cari muka dengan melempar kesalahan kepada Anies. Sebab, kementerian juga tak mampu menanggulangi pandemi yang penularan virusnya semakin merajalela. “Mereka seperti bingung.”

Anies Baswedan memutuskan kembali menerapkan PSBB mulai 14 September 2020. Kebijakan itu diambil setelah kasus pasien positif Covid-19 terus melonjak sejak PSBB transisi pada 5 Juni 2020. PSBB transisi fase I berakhir 10 September 2020.

Keputusan itu ditentang para menteri. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sebagian besar kegiatan perkantoran akan tetap berlangsung dengan kebijakan jam kerja fleksibel. Padahal, Anies bakal menutup seluruh perkantoran lagi, kecuali 11 sektor.

Airlangga juga mengkritik Anies dalam rapat daring para menteri koordinator pada 10 September. Pengumuman PSBB, kata politikus Golkar itu, menimbulkan ketidakpastian dan berdampak pada anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG). Sehari setelah Anies mengumumkan rencana itu, IHSG pada 10 September anjlok 257,9 basis point atau 5,01 persen.

Advertising
Advertising

Sumber Tempo mengatakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan juga mengkritik pasar saham yang anjlok setara dengan Rp 300 triliun. Menurut dia, pernyataan Anies soal kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU yang menipis telah menimbulkan kepanikan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani pun menimpali PSBB total Jakarta bisa membuat perekonomian kuartal ketiga tahun ini semakin anljok.




Berita terkait

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

18 jam lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

18 jam lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

18 jam lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

19 jam lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

Ketum NasDem Surya Paloh tak menghadiri acara silaturahmi Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

21 jam lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

23 jam lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

1 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

2 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya