Jurnalis Korban Polisi Bantah Tak Pakai ID Pers Saat Kerusuhan Demo Omnibus Law

Minggu, 11 Oktober 2020 17:34 WIB

Pengunjuk rasa yang menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja terlibat bentrok dengan polisi di kawasan Harmoni, Jakarta, Kamis, 8 Oktober 2020. Demonstrasi tersebut berakhir ricuh. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta -Ponco Sulaksono, jurnalis media Merahputih.com, membantah omongan polisi yang menyebut bahwa dirinya tak mengenakan ID pers saat kerusuhan di ujung demo Omnibus Law, sehingga ikut ditangkap polisi karena diduga merupakan salah satu perusuh.

Menurut Ponco, saat kejadian dia sudah mengenakan ID pers dan berkali-kali menyebut profesinya kepada polisi yang menangkapnya.

"Saya udah bilang ke polisi yang ga pakai seragam, saya jurnalis. Tapi tetap ditangkap ke dalam Monas," ujar Ponco saat dihubungi Tempo, Ahad, 11 Oktober 2020.

Baca juga : Begini Bima Arya Sebut Omnibus Law Permudah Investasi Tapi Ganggu Otonomi Daerah

Akibat penangkapan itu, Ponco mengalami sejumlah luka memar. Sebagian luka itu ia dapatkan karena terjatuh saat dikejar polisi yang akan menangkapnya.

Advertising
Advertising

Meskipun sudah menjadi korban salah tangkap, Ponco mengaku belum ada permintaan maaf atau pernyataan lebih lanjut dari Kepolisan Daerah Metro Jaya. Ia pun saat ini sedang mempertimbangkan membawa kasus tersebut ke ranah hukum dan menuding polisi telah melakukan pelanggaran UU Pers.

"Sekarang sedang konsultasi dengan LBH Pers," kata Ponco.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus berdalih alasan pihaknya ikut menciduk beberapa jurnalis saat kerusuhan demo Omnibus Law UU Cipta Kerja Kamis lalu, karena penampilan wartawan yang berbaur dengan kelompok perusuh.

"Diamankan saat itu karena para jurnalis bersama-sama dengan para anarko yang kami amankan semuanya," ujar Yusri di Polda Metro Jaya kemarin malam, 10 Oktober 2020.

Yusri mengatakan saat itu petugas kepolisian di lapangan tidak bisa membedakan antara pendemo dan wartawan yang meliput. Sebab para jurnalis tersebut, menurut Yusri, tidak mengenakan tanda pengenal yang mudah dibaca polisi.

"Makanya kami harapkan teman-teman menggunakan ID card pada saat situasi seperti itu. Ada SOP-nya," kata Yusri.

Sebelumnya, sebanyak 7 jurnalis yang sedang meliput demo ditangkap dan dianiaya polisi tanpa diberi kesempatan mendapat pendampingan hukum. Mereka secara bertahap baru dilepaskan polisi pada Jumat malam kemarin.

Berita terkait

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

13 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

4 hari lalu

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN sepakat akan mengisi hari buruh dengan aksi sosial dan diskusi.

Baca Selengkapnya

Massa Demo Sengketa Pilpres 2024 Hajar Seorang Pria Diduga Copet Ponsel

7 hari lalu

Massa Demo Sengketa Pilpres 2024 Hajar Seorang Pria Diduga Copet Ponsel

Pria diduga copet itu nyaris ditelanjangi massa demo sengketa Pilpres 2024, namun berhasil diamankan polisi dan petugas keamanan.

Baca Selengkapnya

Pendemo Sengketa Pilres 2024 Terobos Halaman Kantor Kemenparekraf agar Bisa Salat Duhur

7 hari lalu

Pendemo Sengketa Pilres 2024 Terobos Halaman Kantor Kemenparekraf agar Bisa Salat Duhur

Terobos kantor Kemenparekraf, massa yang demo berharap bisa salat duhur.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7 hari lalu

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7.000 lebih personel gabungan Polri-TNI berjaga di MK pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Gedung MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024

7 hari lalu

Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Gedung MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024

Rekayasa lalu lintas di sekitar gedung MK berlangsung situasional bergantung kondisi pendemo.

Baca Selengkapnya

Massa Demo Sengketa Pilpres Ricuh Saling Lempar Batu, Ada Massa yang Lanjut Joget

10 hari lalu

Massa Demo Sengketa Pilpres Ricuh Saling Lempar Batu, Ada Massa yang Lanjut Joget

Massa demo sengketa pilpres di kawasan patung kuda ricuh saling lempar batu. Tapi ada yang lanjut joget.

Baca Selengkapnya

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

10 hari lalu

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

H-3 putusan sengketa Pilpres 2024 di MK terjadi demo, pengiriman karangan bunga hingga keamanan diperketat.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

10 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Demo di MK, Gibran: Ikuti Aja Arahannya

10 hari lalu

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Demo di MK, Gibran: Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Subianto sebelumnya meminta para pendukungnya membatalkan rencana aksi di depan Gedung MK hari ini.

Baca Selengkapnya