Muhammadiyah Sesalkan Pemukulan Relawan Medis oleh Polisi Saat Aksi 1310
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Juli Hantoro
Rabu, 14 Oktober 2020 04:07 WIB
Tempo menemui Akbar (bukan nama sebenarnya), seorang relawan kesehatan yang juga bertugas di Apartemen Fresher. Akbar mengaku melihat langsung saat polisi menabrak relawan medis dan memukuli mereka.
"Meskipun sudah menyebut medis tetap dipukuli," kata Akbar saat ditemui pada Rabu dini hari, 14 Oktober 2020.
Menurut Akbar, hingga saat ini masih ada lima relawan yang tak diketahui keberadaannya. Dua orang merupakan relawan MMDC, dua orang relawan Dompet Dhuafa, dan satu orang relawan dari kelompok ojek online.
Aksi 1310 ini awalnya diselenggarakan oleh sejumlah ormas Islam yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK NKRI), seperti Persaudaraan Alumni 212, Front Pembela Islam, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) ulama.
Aksi ini menyuarakan penolakan terhadap Undang-undang Cipta Kerja atau omnibus law). Bentrokan massa dan polisi terjadi di sejumlah titik. Juru bicara PA 212, Novel Bamukmin, mengatakan pihaknya sebenarnya telah membubarkan aksi pada Selasa sore pukul 15.30 WIB.
"Jam 15.30 saya sudah bubarkan semua dan semua sudah bubar," kata Novel kepada Tempo pada Rabu dini hari, 14 Oktober 2020.