Bertahun- tahun Kanal Cikarang-Bekasi Laut Tercemar Limbah Industri

Reporter

Antara

Kamis, 26 November 2020 19:18 WIB

Inspeksi mendadak DPRD Kabupaten Bekasi bersama komunitas peduli lingkungan ke lokasi pencemaran limbah industri, Kanal Cikarang-Bekasi Laut (KCBL) di Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (26/11/2020). (FOTO ANTARA/ Pradita Kurniawan Syah).

TEMPO.CO, Bekasi - Sungai buatan yang terhubung hingga Laut Jawa, yakni Kanal Cikarang-Bekasi Laut (KCBL) di Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tercemar limbah industri sejak bertahun-tahun lalu. Namun hingga kini pencemaran itu belum kunjung teratasi.

"Saya sudah mengecek laboratorium hingga dua kali, 2019 sama 2020. Hasilnya kandungan dari aliran yang dibuang ke CBL ini melebihi baku mutu, bahkan lebihnya jauh," kata Ketua Gerakan Untuk Lingkungan Adrie Charviandi di Cikarang, Kamis, 26 November 2020.

Baca Juga: Hari Air Sedunia, 4 Sungai Tangerang Tercemar Limbah Industri

Adrie mengatakan pencemaran limbah industri di Kanal CBL ini menjadi atensi pemerintah daerah bahkan anggota DPRD bersama komunitas peduli lingkungan dan organisasi perangkat daerah, yang turut melakukan inspeksi mendadak ke lokasi pencemaran.

Berdasarkan pantauan di lapangan, pencemaran itu diduga berasal dari dua pipa pembuangan air di badan CBL milik salah satu kawasan industri di Kabupaten Bekasi serta perusahaan pengolahan kertas.

Dari pipa tersebut keluar air berwarna keruh dan mengeluarkan bau tidak sedap. Beberapa anggota rombongan bahkan mengeluhkan bau yang menempel pada masker yang mereka kenakan. Sedangkan menurut sejumlah warga, dua pipa itu biasanya mengeluarkan air yang berbuih.

Adrie mengatakan dua pipa tersebut merupakan salah satu fokus penanganan mereka. Bahkan, pihaknya telah dua kali melakukan uji laboratorium terhadap kandungan dari limbah yang dibuang itu. Hasilnya, kandungan limbah tergolong berat lantaran melebihi baku mutu.

"Salah satu kandungannya itu batas baku mutunya 200 miligram per liter, sedangkan yang terjadi, hasil laboratorium itu mencapai 1.200 miligram per liter. Jadi ini bukan lebih lagi, lebihnya banyak," kata dia.

Temuan ini sebenarnya telah dilaporkan ke pemerintah daerah namun tak kunjung ditangani. "Sekarang DPRD sudah turun, ini baik, tapi tetap kami kawal jangan sampai berhenti di tengah jalan. Jika toh tidak tuntas, kami telah bersepakat untuk melaporkannya ke Mabes Polri karena dugaannya tindak pidana tertentu (tipidter)," katanya.<!--more-->

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi Helmi mengatakan pencemaran limbah telah berulang kali dilaporkan masyarakat ke dewan. Dari hasil pantauan, pihaknya mengakui ada dugaan pencemaran meski harus menunggu hasil laboratorium.

"Jika dilihat kasat mata, dugaan ke arah pencemaran lingkungan itu ada. Tadi diperiksa, limbahnya mengeluarkan bau. Namun seperti apa kandungannya, tentu masih harus menunggu laboratorium, hasilnya seperti apa," kata dia.

Komisi III bakal menindaklanjuti hingga persoalannya terungkap. Jika diketahui ada perusahaan yang terbukti mencemari lingkungan, pihaknya akan menerbitkan rekomendasi penutupan sementara.

"Jadi tahapannya setelah hasil laboratorium selesai, kami langsung panggil lagi dinas serta perusahaan-perusahaan dari limbah itu. Jika benar melanggar, kami bakal dorong untuk ditutup sementara, seperti perusahaan lainnya yang juga kami tutup. Kami juga meminta penjelasan dinas mengapa perizinan diberikan padahal mereka jelas mencemari lingkungan," kata Helmi.

Ketua Harian Save Kali Cikarang Dede Kurniawan menegaskan inspeksi yang dilakukan anggota DPRD bukan kali pertama terjadi. Sejak beberapa periode sebelumnya, dewan kerap melakukan inspeksi terkait limbah namun tidak pernah menyelesaikan persoalan.

"Sidak ini sudah sering terjadi. Banyak sekali anggota Dewan yang datang kemari buat sidak, tapi enggak beres-beres, tetap saja perusahaan 'nyemarin' sungai. Saya juga tidak tahu ini, dewan yang kemari sekarang bakal bisa 'beresin' enggak atau sama kayak kemarin-kemarin," katanya.

Kepala Bidang Penegakan Hukum Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Arnoko menyatakan pihaknya menunggu hasil laboratorium untuk mengetahui tindakan selanjutnya."Tunggu hasilnya dulu nanti seperti apa, baru berkoordinasi dengan bidang lain yang memberikan izin," katanya.

Berita terkait

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

1 hari lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

1 hari lalu

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

3 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

3 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

3 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

3 hari lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

3 hari lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya