Ikut Lomba Kota Sehat, Bima Arya Sebut Bukan Hanya untuk Menang, tapi ...

Selasa, 1 Desember 2020 04:46 WIB

Wali Kota Bogor Bima Arya saat melakukan kunjungan dan meninjau kesiapan RT/RW siaga Covid dan siap antisipasi pemudik nakal yang datang ke kota Bogor, Kamis 21 Mei 2020. Dok. Humas Pemkot

TEMPO.CO, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan pembangunan kota sehat di wilayahnya bukan hanya untuk memenangkan lomba atau penghargaan. Melalui lomba kota sehat ini, pemerintah daerah harus memiliki tekad untuk membangun sistem kesehatan.

Hal itu disampaikan Bima Arya dalam sambutannya saat membuka rapat koordinasi penyelenggaraan Kota/Kabupaten Sehat tahun 2021, di Balai Kota Bogor, Senin. Rapat koordinasi itu diikuti 105 peserta baik secara langsung maupun melalui zoom meeting.

Menurut Bima Arya, pemahaman dan persepsi tentang kegiatan kabupaten/kota sehat, bukan hanya untuk penghargaan, promosi jabatan, atau ukuran prestasi. "Kalau persepsi itu motivasinya, maka tidak bisa membangun sistem," kata Bima di Bogor, Senin 30 November 2020.

Bima menegaskan, kalau motivasinya hanya ingin menang lomba atau penghargaan, cuma bertahan setahun, dan tidak akan naik kelas. "Ikhtiar kita adalah membangun sistem. Kota harus bergerak bersama secara maksimal, berkolaborasi dan terintegrasi, maka perlu usaha maksimal dari semua OPD," katanya.

Dia menambahkan, sistem harus dibangun bersama-sama dan harus bisa diuji. Pandemi Covid-19 saat ini menguji sistem yang dibangun, apakah dapat berjalan dengan baik atau tidak.

Bima Arya mengatakan, penularan Covid-19 banyak terjadi pada klaster perkantoran karena sistem belum berjalan dengan baik. "Jika dari dahulu sistem di perkantoran berjalan baik, tidak akan ada penularan Covid-19," katanya.

Bima menuturkan, memperoleh penghargaan kota sehat memang membanggakan, tapi sistem juga harus dibangun dengan ikhtiar dan bergerak bersama-sama untuk menaikkan status kota sehat, mewujudkan kota ramah keluarga.

Pembina Forum Kota Sehat Hanafi mengatakan, rapat koordinasi Kota/Kabupaten Sehat ini membahas persiapan verifikasi oleh tim verifikator dari Provinsi Jawa Barat pada awal 2021.


Menurut Hanafi, pada penilaian Kota/Kabupaten Sehat 2021, ada perubahan indikator sehingga materi yang dinilai juga agak berbeda. "Kalau sebelumnya ada sembilan indikator, maka pada KKS 2021 ada 10 indikator, ada tambahan indikator smart city," katanya.

Baca juga: Tujuh Kriteria Ini Antar Depok Raih Penghargaan Kota Sehat

Dasar hukum penyelenggaraan Kabupaten dan Kota Sehat pada tahun 2021 ini juga berbeda. Kalau sebelumnya berdasarkan Keputusan Bersama Menteri dakan Negeri dan Menteri Kesehatan, pada KKS 2021 berdasarkan Peraturan Presiden.

Berita terkait

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

1 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

4 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

6 hari lalu

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

10 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

11 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Didukung PAN, Bima Arya Bersiap Maju Pilgub Jawa Barat 2024

11 hari lalu

Didukung PAN, Bima Arya Bersiap Maju Pilgub Jawa Barat 2024

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju jadi calon gubernur Jabar setelah mendapat arahan dari Ketua Umum PAN Zulhas

Baca Selengkapnya