Cerita Rizieq Shihab Ungkap Kesedihan di Tahanan Atas Kepergian Habib Ali Tebet

Sabtu, 16 Januari 2021 17:11 WIB

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu, 12 Desember 2020. Kedatangan Rizieq Shihab ke Mapolda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus pelanggaran protokol kesehatan terkait kerumunan yang terjadi di Petamburan. Dalam kasus tersebut polisi menetapkan enam tersangka salah satunya Imam Besar FPI Muhammad Rizieq Shihab. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta -Kuasa hukum Pimpinan FPI Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, mengatakan kliennya saat ini sedang merasa berduka di dalam sel tahanan, karena baru saja kehilangan gurunya Ali bin Abdurrahman Assegaf.

Ulama yang kerap dipanggil Habi Ali Tebet itu baru saja meninggal dunia pada Jumat kemarin, 15 Januari 2021.

"Habib Ali itu seorang yang sangat baik, beliau (Rizieq) sangat berduka cita, merasa kehilangan dan sangat sedih," ujar Aziz saat dihubungi Tempo, Sabtu, 16 Januari 2021.

Ali bin Abdurrahman merupakan salah satu guru Rizieq Shihab dan menjadi orang pertama yang Rizieq temui sepulang dari Mekkah 10 November 2020 lalu. Rizieq mengunjungi kediaman Ali sebelum acara pernikahan putrinya di Petamburan.

Dalam salah satu video yang beredar, tampak Ali dikunjungi Rizieq Shihab di kediamannya. Ia mengenang pertemuan terakhirnya dengan Rizieq sebelum tinggal di Makkah selama 3,5 tahun. Setelah menceritakan pertemuan tersebut, Ali diam sejenak dan menangis.

Baca juga : Rizieq Shihab Tolak Diperiksa Polisi Soal Kasus RS Ummi Bogor, Ada Apa?

"Tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan. Baru diusir tiga tahun setengah. Kecil itu," kata Ali.

Advertising
Advertising

Ali bin Abdurrahman Assegaf meninggal di RS Purwakarta, Jawa Barat pada Jumat kemarin. Jenazahnya dibawa pulang kembali ke Jakarta pada Jumat malam.

Kapolsek Tebet Komisaris Budi Cahyono melarang pihak keluarga Ali bin Abdurrahman Assegaf mengadakan tahlilan terbuka di Tebet. Alasannya, tahlilan terbuka dapat mengundang banyak masyarakat datang dan berakibat terjadinya kerumunan yang melanggar protokol kesehatan.

"Tahlilannya keluarga saja, yang lainnya mendoakan saja di rumah. Karena kami tetap melarang adanya kerumunan," ujar Budi.

Tak cuma tahlilan, saat disemayamkan di rumah duka di Tebet, para pelayat yang berkunjung pun dibatasi hanya dari kalangan keluarga guru Rizieq Shihab tersebut saja. Polisi juga melarang masyarakat berkonvoi mengantarkan jenazah Ali ke Tempat Pemakaman Keluarga Habib Kuncung di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan.

M JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

6 jam lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

7 jam lalu

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

Setelah uji coba pengiriman notifikasi tilang via WhatsApp lolos asesmen Polda Metro Jaya, sistem ini akan diterapkan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

1 hari lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

3 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

3 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

4 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

4 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya