Ombudsman Minta Kemenkes Integrasikan Data Penerima Vaksin Covid-19

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Juli Hantoro

Senin, 8 Maret 2021 14:57 WIB

Orang lanjut usia bersiap menjalani vaksinasi Covid-19 di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BPPK) Jakarta, Jumat, 5 Maret 2021. Vaksinasi Covid-19 untuk lansia digelar Kementerian Kesehatan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Tempo/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Ombudsman Jakarta Raya menyarankan Kementerian Kesehatan segera mengintegrasikan data penerima vaksin Covid-19 dengan pemerintah daerah. Ketua Ombudsman Jakarta Teguh Nugroho mengatakan saat ini data antar Kemenkes dengan puskesmas belum terintegrasi, sehingga menyebabkan masalah pendaftaran penerima vaksin.

"Seharusnya sudah link antara data di Kemenkes dengan puskesmas," kata Teguh saat dihubungi, Senin, 8 Februari 2021.

Teguh mengatakan mekanisme vaksinasi saat ini menggunakan sistem top down atau langsung dari Kemenkes. Alhasil di lapangan banyak ditemukan warga yang telah mendaftar online di situs Kemenkes, tapi tidak terdaftar di Puskesmas.

"Karena data dari Kemenkes diambil dari seluruh sistem pendataan dan tidak klastering. Sedangkan saat ini vaksinasi sistemnya klastering," ujarnya.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Lansia Bermasalah, Ombudsman: Pangkalnya di Pendaftaran

Advertising
Advertising

Masalah mekanisme vaksinasi Covid-19 banyak terjadi dari awal proses penyuntikan pemicu kekebalan tubuh terhadap virus corona itu kepada tenaga kesehatan. Banyak tenaga kesehatan mulai dari dokter, perawatan hingga penunjang mereka tidak terdaftar. "Masalah yang sama juga banyak terjadi saat proses vaksinasi lansia."

Ombudsman melihat sejumlah wilayah sudah baik dalam membantu pemerintah membenahi buruknya data dari pemerintah pusat. Salah satunya Pemerintah DKI, yang lebih baik dalam pelaksanaannya.

Sebagai contoh saat pelaksanaan vaksinasi untuk pedagang kemarin. Pemerintah DKI menginstruksikan PD Pasar Jaya untuk mencari data pedagang yang mau divaksin. "Memang masih ada kendala saat proses vaksinasi di Tanah Abang. Tapi secara mekanisme sudah baik karena dibantu data dari PD Pasar Jaya "

Menurut Teguh, masalah utama dalam proses vaksinasi saat ini ada di level operator di Kemenkes. Data penerima vaksin yang ada di situs Peduli Lindungi itu harus segera didistribusikan ke daerah, puskesmas dan fasilitas kesehatan yang akan melakukan vaksinasi.

"Sebab kewenangan daerah hanya sampai verifikasi. Dengan diintegrasikan data itu pemerintah daerah jadi bisa langsung verifikasi, meski awalnya itu bukan tugas mereka."

Sebelumnya proses penyuntikan vaksin Covid-19 untuk lansia masih mengalami kendala. Seorang lansia mengaku sudah mendaftar online namun ketika tiba di Puskesmas disebut namanya belum terdaftar.


IMAM HAMDI

Berita terkait

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

1 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Segini Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

2 hari lalu

Segini Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Terdapat penyesuaian iuran peserta JKN setelah kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan berganti menjadi KRIS. Ini iuran BPJS Kesehatan terbaru.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Menkes Klarifikasi soal Hapus Sistem Kelas BPJS

2 hari lalu

Jokowi dan Menkes Klarifikasi soal Hapus Sistem Kelas BPJS

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklarifikasi soal kebijakan penghapusan sistem kelas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Baca Selengkapnya

Modus Penipuan Oknum Pegawai ke Nasabah Sering Terjadi, OJK Pernah Sarankan Bank Ambil Alih

5 hari lalu

Modus Penipuan Oknum Pegawai ke Nasabah Sering Terjadi, OJK Pernah Sarankan Bank Ambil Alih

Kasus dugaan penipuan oleh oknum pegawai BTN terhadap nasabah banyak menarik perhatian setelah korban berunjuk rasa di depan kantor bank itu.

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

6 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

6 hari lalu

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

6 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

Perusahaan farmasi AstraZeneca akui ada efek samping langka, yaitu Trombositopenia.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

6 hari lalu

Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

Edy mendesak Kemenkes agar segera turun tangan menangani ratusan bidan pendidik yang kelulusannya dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

7 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

7 hari lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya