Kaca yang retak akibat terkena tembakan peluru di ruangan anggota DPR Totok Daryanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 17 Oktober 2018. Polisi menyatakan peluru yang ditemukan di lantai 10 dan lantai 20 gedung DPR itu bukan berasal dari peristiwa penembakan baru dan merupakan rentetan dari peristiwa yang terjadi pada Senin (15/10) ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri mendalami temuan peluru nyasar di salah satu ruangan lantai delapan Gedung Sovereign Plaza di Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan.
"Masih dicek Labfor (laboratorium forensik) Mabes Polri," kata Kepala Polsek Metro Cilandak Komisaris Polisi Iskandarsyah di Jakarta, Kamis malam, 15 April 2021.
Iskandarsyah mengatakan temuan peluru nyasar dilaporkan kepala keamanan gedung setelah petugas kebersihan menemukan kaca pecah sekitar pukul 06.50 WIB.
Dalam laporan itu disebutkan salah satu kaca di ruangan HRGA lantai delapan ditemukan kaca berlubang dan pecah. Petugas menemukan lempengan timah di atas karpet. Petugas lantas melapor ke Polsek Cilandak dan diteruskan kepada Mabes Polri.
Sekitar pukul 12.30 WIB, Puslabfor Mabes Polri kemudian menggelar olah tempat kejadian perkara untuk memastikan benda diduga peluru dan asal peluru nyasar.
Peluru nyasar tersebut diprediksi bukan dari lapangan tembak terdekat yang berada di belakang gedung. Sebab, arah peluru yang mengenai ruang HRGA berada di arah depan.