Peluru Nyasar di Jakarta Setahun Terakhir yang Belum Terungkap
Reporter
M Yusuf Manurung
Editor
Endri Kurniawati
Sabtu, 17 April 2021 10:25 WIB
Jakarta - Peluru nyasar kembali terjadi di wilayah DKI Jakarta. Kasus yang terbaru, proyektil menembus jendela kaca di lantai 8 Gedung Sovereign Plaza, di Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan.
Dalam setahun terakhir, sejumlah peluru nyasar terjadi di Ibu Kota. Namun, tak satu pun diketahui pelakunya. Berikut catatan Tempo tentang peluru nyasar.
1. Peluru Nyasar di Sovereign Plaza
Kepala Kepolisian Sektor Cilandak, Komisaris Iskandariah memperkirakan insiden dugaan peluru nyasar di Gedung Sovereign Plaza, Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan terjadi pada Rabu malam, 14 April 2021.
"Diperkirakan antara Rabu jam 9 malam sampai Kamis jam 7 pagi," ujar Iskandar kepada Tempo, Jumat, 16 April 2021
Iskandariah menduga peluru itu berasal dari arah depan gedung Sovereign. Pada bagian itu, terdapat bangunan Mal Cilandak Town Square atau Citos. Sedangkan mengenai dugaan peluru berasal dari Korps Marinir Cilandak yang berada tak jauh dari gedung, belum bisa dipastikan.
Iskandar mengatakan pihaknya sudah memeriksa lima saksi mata dalam kejadian ini. Tak ada korban luka atau jiwa dari peristiwa diduga peluru nyasar itu. Selain itu, Iskandar mengatakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan Mabes Polri untuk mengetahui asal pasti peluru. "Hasil pemeriksaan balistik laboratorium Mabes Polri akan mengetahui dari sudut mana," ujar Iskandar.
2. Peluru Nyasar di Rumah Kontrakan di Kebon Jeruk
Peluru nyasar jatuh di sebuah rumah kontrakan di RT 009/RW 010, Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Peluru ini menembus plafon rumah. Tak ada korban atas insiden ini.
"Kejadian pukul 05.30 pagi tadi. Pada saat itu, pemilik kontrakan sedang tidur," ujar Kepala Kepolisian Sektor Kebon Jeruk, Komisaris Robinson Manurung, saat dikonfrimasi, Senin, 12 April 2021.<!--more-->
3. Peluru Nyasar Lukai Satpam di Pademangan
Seorang petugas keamanan bernama Jefri Haryanto Pardede, menjadi korban peluru nyasar. Peristiwa itu terjadi di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara pada Ahad, 30 Agustus 2020, sekitar pukul 03.45.
Kepala Kepolisan Resor Metro Jakarta Utara pada saat itu, Komisaris Besar Djarwoko, mengatakan bahwa Jefri sedang menonton balapan liar sebelum sadar tubuhnya kena timah panas. "Pada malam Sabtu, ngakunya nonton trek-trekan, kebut-kebutan, lalu ada yang tawuran," ujar Djarwoko saat dihubungi, Selasa, 1 September 2020.
Seusai menonton balapan liar, Jefri mendadak merasakan sakit pada bagian perutnya. Setelah dilihat, ternyata darah mengalir dari sumber rasa sakit itu yang diduga akibat peluru nyasar. Jefri dilarikan ke Rumah Sakit Satya Negara, Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara dan sempat kritis. Namun, dia selamat.
4. Peluru Nyasar Lukai Bocah di Jakarta Utara
Bocah 11 tahun, Iqbal Annafi Marzuq, menjadi korban peluru nyasar saat sedang bermain di pinggiran anak sungai Ciliwung di Jakarta Utara pada Selasa petang, 16 Juni 2020 sekitar pukul 21.00. Ia terluka di bagian punggung dan selamat setelah menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru.
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara pada saat itu, Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan peluru nyasar itu. "Kami masih nunggu uji balistik untuk mengetahui jenis proyektilnya," ujar Budhi, Selasa, 23 Juni 2020.
Baca: Peluru Nyasar di TB Simatupang Berasal dari Arah Mal Citos
M YUSUF MANURUNG | ZULNIS FIRMANSYAH