5 Fakta Soal Kenaikan Kasus Covid-19 di DKI Jakarta

Reporter

Caesar Akbar

Selasa, 25 Mei 2021 04:11 WIB

Seorang tenaga kesehatan mengambil sampel usap (swab) dari seorang wanita untuk tes COVID-19 di Rawang, Selangor, Malaysia, Kamis, 20 Mei 2021. Total kasus Covid-19 di negeri Jiran mencapai 492.302, menurut Kementerian Kesehatan Malaysia pada Kamis (20/5). (Xinhua/Chong Voon Chung)

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta naik 483 kasus menjadi 10.616 kasus pada Senin, 24 Mei 2021. Secara total, kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta naik 819 kasus menjadi 424.828 kasus. Data tersebut dinukil dari laman resmi corona.jakarta.go.id.

Berdasarkan data tersebut, 406.987 orang dinyatakan sembuh dari Covid-19. Adapun 7.225 orang meninggal. Dengan demikian, tingkat kesembuhan di Ibu Kota tercatat sebesar 95,8 persen dan tingkat kematian 95,8 persen.

Berikut ini adalah sejumlah fakta yang dihimpun Tempo mengenai kenaikan angka kasus Covid-19 di DKI Jakarta.

1. Data tes Covid-19
Jumlah kasus yang ditampilkan dalam laman tersebut didasari dari hasil tes Covid-19 di Jakarta. Berdasarkan data tersebu, jumlah orang yang dites PCR pada hari ini adalah sebanyak 8.361 orang. Adapun jumlah spesimen dites PCR adalah sebanyak 10.197 spesimen.

Dalam sepekan terakhir, jumlah orang dites PCR adalah sebanyak 56.247 orang atau melampaui target WHO untuk Jakarta yaitu setiap pekan minimum 10.645 orang. Dengan demikian, tes PCR total per satu juta penduduk adalah 367.478 tes.

Advertising
Advertising

Persentase kasus positif dalam sepekan terakhir adalah sebesar 9,2 persen. Sementara itu persentase kasus positif secara total 10,9 persen. Per 24 Mei 2021, pemerintah DKI Jakarta mencatat total 424.828 kasus positif Covid-19 di Ibu Kota. Sebanyak 406.987 orang dinyatakan sembuh dan 7.225 orang meninggal.

Adapun sebanyak 5.537 orang dirawat, 5.079 orang isolasi mandiri. Dari kasus yang masih aktif, 1.837 orang tercatat mengidap Covid-19 tanpa gejala, 8.217 orang tercatat bergejala, serta 562 orang belum diketahui.

2. Pemantauan Covid-19 di DKI Jakarta

Berdasarkan status pemantauan total 1.004.907 tercatat sebagai suspek. 959.577 orang sudah selesai isolasi. Saat ini, 42.854 orang tercatat isolasi di rumah, 165 isolasi di rumah sakit, dan 2.311 orang meninggal.

Sementara itu, 13.315 orang tercatat sebagai probable. Dari jumlah tersebut, 4.983 orang selesai isolasi, 472 orang isolasi di rumah sakit, dan 7.860 orang meninggal.

Pemerintah juga mencatat total ada 49.644 orang pelaku perjalanan di Ibu KOta. Sebanyak 43.836 orang selesai isolasi dan 5.808 orang isolasi di rumah.

Sedangkan untuk kontak erat tercatat sebanyak 1.351.496 orang. Sebayak 1.321.283 orang atau 97,8 persen selesai isolasi dan 30.213 tercatat isolasi di rumah.

3. Data kasus per kelurahan
Pemerintah mencatat sebanyak 10.616 orang di DKI Jakarta masih dirawat atau diisolasi lantaran terjangkit Covid-19. Dari data tersebut, lima kelurahan dengan kasus positif aktif terbanyak antara lain Cilangkap dengan 144 kasus, Pademangan timur 134 kasus, Cengkareng Barat 96 kasus, Srengseng Sawah 91 kasus, dan Pajagalan 89 kasus.

Namun demikian, apabila melihat data kumulatif, maka kelurahan dengan kasus positif kumulatif terbanyak adalah Kelurahan Kapuk dengan 3.108 kasus. Selain itu, Sunter Agung mencatatkan 3.042 kasus, Jagakarsa 3.001 kasus, Penggilingan 2.903 kasus, dan Sunter Jaya 2.887 kasus.

Sementara itu, kelurahan dengan kecepatan tingkat infeksi tertinggi di Ibu Kota antara lain Gunung, Kuningan Timur, Gambir, Pademangan Timur, dan Setiabudi.

4. Wilayah Pengendalian Ketat
Sebanyak 82 wilayah Rukun Warga atau RW tercatat sebagai zona rawan. Kalau dilihat persebarannya per kota, RW rawan paling banyak berada di Jakarta Selatan dengan 41 RW rawan. Selain itu, 16 RW rawan tercatat di Jakarta Pusat, 13 RW rawan tercatat di Jakarta Barat, 6 RW rawan tercatat di Jakarta Timur, 4 RW rawan di Jakarta Utara, dan 2 RW rawan di Kepulauan Seribu.

Selain itu, tercatat 1.851 RW dengan kasus positif aktif di DKI Jakarta. RW dengan kasus positif paling banyak terdapat di Jakarta timur dengan 498 RW. Adapun untuk wilayah lain, tercatat di Jakarta Selatan ada 438 RW dengan kasus aktif, di Jakarta pusat ada 217 RW, Jakarta Barat 402 RW, dan Jakarta Utara 296 RW.

5. Lokasi karantina
Pemerintah mencatat ada 110 lokasi karantina tersebar di seluruh wilayah di DKI Jakarta. Apabila dilihat berdasarkan kota, lokasi karantina paling banyak tercatat di Jakarta Pusat dengan 49 lokasi. Selanjutnya, Jakarta Timur punya 17 lokasi karantina, Jakarta Utara punya 15 lokasi karantina, Jakarta Barat 15 lokasi karantina, Jakarta Selatan 10 lokasi karantina, dan Kepulauan Seribu 4 lokasi karantina.

CAESAR AKBAR

Baca: Kasus Covid-19 Naik Pasca- Lebaran, Satu RT di Jagakarsa Lockdown

Berita terkait

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

13 jam lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

15 jam lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

2 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

3 hari lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

6 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

6 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Urutan Perjalanan Ibadah Haji Mulai Karantina di Asrama Haji hingga Kembali ke Tanah Air

6 hari lalu

Urutan Perjalanan Ibadah Haji Mulai Karantina di Asrama Haji hingga Kembali ke Tanah Air

Berikut urut-urutan menunaikan ibadah haji sejak pendaftaran haji hingga kembali lagi ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

6 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

6 hari lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

7 hari lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya