Produk Komoditas Gula Aren Atasi Kemiskinan Ekstrem di Lebak, Caranya?
Reporter
Antara
Editor
Dwi Arjanto
Senin, 6 September 2021 11:03 WIB
TEMPO.CO, Lebak -Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten mengapresiasi produk komoditas gula aren dalam mengatasi kemiskinan ekstrem karena mampu menggulirkan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja lokal.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar di Lebak, Ahad petang 5 September 2021, mengatakan selama ini sektor perkebunan yang memproduksi komoditas gula aren menjadi andalan ekonomi masyarakat di daerah ini.
Sebab perkebunan aren atau pohon nira sebagai sumber bahan baku gula aren dan di Kabupaten Lebak hampir semua terdapat di 28 kecamatan.
Selain itu juga menyerap ribuan tenaga kerja dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pelosok desa.
Bahkan, di antaranya produk gula aren berbentuk cetak dan halus atau semut dari kelompok usaha bersama (KUBE) Mitra Mandala Sobang menembus ekspor.
Keunggulan produksi gula aren di Kabupaten Lebak masuk kategori organik, karena perkebunan aren milik petani tidak terpapar pupuk kimia, sebab lokasinya berada sekitar kawasan pegunungan dan perbukitan.
Selanjutnya: Belum lama ini, produk gula aren dan gula semut...
<!--more-->
Belum lama ini,kata dia, produk gula aren dan gula semut KUBE Mitra Mandala Sobang dilepas Presiden Joko Widodo untuk ekspor ke Korea Selatan.
"Kita ekspor gula semut dan gula aren sebanyak satu ton," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, produksi gula aren di sini dikembangkan sesuai dengan permintaan pasar dalam bentuk cetak yang dikenal gula aren cetak juga bubuk yang disebut gula aren semut.
Saat ini, perajin gula aren tercatat 5.815 dan mampu menghasilkan omzet hingga menembus Rp96,65 miliar per tahun.
Pemerintah daerah mendorong usaha komoditas gula aren dan gula semut tumbuh dan berkembang, sehingga terus dioptimalkan pembinaannya guna meningkatkan mutu dan kualitas.
Selain itu pelaku usaha gula aren dan gula semut diberikan bantuan peralatan produk hingga sertifikasi pangan organik internasional.
'Kami maksimalkan pembinaan usaha gula aren itu, karena sinergi dengan program Lebak Sejahtera, " katanya menjelaskan.
Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Mitra Mandala Kabupaten Lebak Anwar Aan mengatakan pihaknya mengembangkan produksi gula aren dan gula semut itu untuk memanfaatkan perkebunan pohon aren yang melimpah.
Pengembangan produksi gula aren dan gula semut yang dikembangkan itu seluas 170 hektare dengan jumlah petani 148 orang.
Saat ini, permintaan ekspor gula aren dan gula semut ke Korea Selatan yang dilepas Presiden Jokowi pada pertengahan Agustus 2021 sebanyak satu ton, namun kini kembali menambah 1,5 ton. "Kami memperkirakan perguliran uang dari hasil pengembangan usaha sekitar ratusan juta rupiah per bulan," jelasnya.
Baca juga : Muhadjir Sebut Cara Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem, Tak Cukup Bansos
ANTARA