Vaksin Booster Keluarga Pejabat dan Aparat, Pakar Kebijakan: Ada yang Tak Beres

Reporter

Adam Prireza

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 10 September 2021 14:08 WIB

Vaksinator menyuntikkan vaksin dosis ketiga atau booster kepada tenaga penunjang fasilitas kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Matraman, Jakarta, Jumat, 6 Agustus 2021. Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan, hingga saat ini masih terus dilaksanakan. Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster ditargetkan rampung pada pekan kedua Agustus 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah mengatakan pemberian vaksin booster kepada keluarga pejabat dan aparat merupakan hal yang kontraproduktif. Menurut dia, seharusnya vaksin booster saat ini diberikan kepada tenaga kesehatan.

“Pada kenyataannya untuk masyarakat juga. Seperti ada yang tidak beres ini,” ujar dia saat dihubungi wartawan pada Jumat, 10 September 2021.

Menurut Trubus, seharusnya ada penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang melanggar dengan mendapatkan vaksin booster, padahal bukan tenaga kesehatan.

Trubus menyebut pemerintah tak melakukan tindakan yang nyata untuk mencegah penyimpangan penerimaan vaksin booster oleh sekelompok orang itu. “Masalahnya, pemerintah berani enggak nih menindak? Karena yang mendapat booster kan pejabat,” tutur dia.

Sebelumnya, kabar adanya keluarga pejabat dan aparat yang mendapat vaksin booster diungkap oleh Co-Inisiator LaporCovid-19 Ahmad Arif dalam sebuah diskusi virtual.

Arif menyebutkan bahwa pemberian vaksin booster itu dilakukan secara diam-diam untuk keluarga pejabat dan aparat di salah satu perkantoran swasta kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.

“Menariknya, informasinya itu jangan disebarkan ke orang lain dan sebagainya. Jadi, ada diam-diam penggunaan vaksin dosis ketiga untuk kalangan elit. Di sisi lain masyarakat di luar Jawa kesulitan mendapatkan vaksin. Bahkan di Jawa sendiri sulit,” ucap Arif dalam konferensi pers daring yang diunggah ke akun YouTube LaporCovid-19 pada Rabu, 8 September 2021.

Menurut Arif, persoalan penyimpangan pemberian vaksin ketiga atau vaksin booster itu harus ditindaklanjuti dengan serius. Alasannya, hal itu menyangkut masalah moral dan ketimpangan pemberian vaksin di berbagai daerah.

Advertising
Advertising

ADAM PRIREZA

Baca juga : Sentra Vaksinasi Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta Buka Lagi: Cara dan Jadwalnya


Catatan koreksi:

Artikel ini mengalami perubahan pada Sabtu, 11 September 2021, pukul 12.54 demi akurasi. Sebelumnya artikel berjudul "Vaksin Booster Keluarga Pejabat-Aparat DKI, Pakar Kebijakan: Ada yang Tak Beres". Adapun pada paragraf pertama sebelumnya tertulis: Pakar Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah mengatakan keluarga pejabat dan aparat di DKI Jakarta yang mendapatkan....

Atas kekeliruan tersebut, kami mohon maaf.

Berita terkait

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

8 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

10 hari lalu

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya

Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran

11 hari lalu

Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran

Dinas Sosial DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat menurunkan bantuan berupa tenda darurat, selimut, dan makanan kepada korban kebakaran.

Baca Selengkapnya

Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

11 hari lalu

Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

Kebakaran di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, menghanguskan tiga rumah. Delapan kamar kontrakan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

11 hari lalu

Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

Sebelumnya, ratusan pelamar D4 Bidan Pendidik dinyatakan lulus seleksi PPPK 2023, Namun, pada April 2024, NI PPPK dibatalkan oleh Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

11 hari lalu

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

Usai lebaran 2024, diperkirakan akan ada 15-20 ribu pendatang baru di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Pastikan Pelayanan Publik Optimal di Hari Pertama Bekerja Usai Libur Lebaran

12 hari lalu

Pemprov DKI Pastikan Pelayanan Publik Optimal di Hari Pertama Bekerja Usai Libur Lebaran

Pemprov DKI Jakarta memastikan pelayanan publik optimal setelah libur lebaran, pegawai sudah masuk seperti biasa.

Baca Selengkapnya

Terapkan WFH ASN, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Pelayanan Masyarakat Tetap Optimal

13 hari lalu

Terapkan WFH ASN, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Pelayanan Masyarakat Tetap Optimal

WFH hanya diberlakukan bagi ASN yang pekerjaannya dapat dilakukan secara digital, kecuali untuk sektor esensial seperti layanan kesehatan dan keamanan

Baca Selengkapnya

Mayat Dalam Freezer Mobil Pengantar Es di Jalan Sudirman, Polisi Duga Korban Tertidur dan Terkunci

15 hari lalu

Mayat Dalam Freezer Mobil Pengantar Es di Jalan Sudirman, Polisi Duga Korban Tertidur dan Terkunci

Seorang karyawan ditemukan tewas di dalam lemari pendingin (freezer) mobil pengangkut es krim di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Pusat

Baca Selengkapnya

109 Remaja Konvoi Motor di Jakarta Pusat Dibawa ke Polsek Tanah Abang, Berdalih Bagikan Takjil

19 hari lalu

109 Remaja Konvoi Motor di Jakarta Pusat Dibawa ke Polsek Tanah Abang, Berdalih Bagikan Takjil

Polisi menemukan para remaja konvoi dengan menggeber-geber sepeda motor sembari membawa bendera.

Baca Selengkapnya