Anomali Pandemi Covid, Temuan Lekas Soal PSK Bogor: Terdampak tapi Bertambah

Minggu, 26 September 2021 03:39 WIB

Ilustrasi Pekerja Seks Komersial (PSK). localrat.com

TEMPO.CO, Bogor - Pandemi Covid ternyata turut memberikan dampak pada perekonomian dan 'pendapatan' para PSK atau Pekerja Seks Komersial.

Namun, meski terdampak data dan hasil monitoring Yayasan Lembaga Kajian Strategi (Lekas) menyebut selama pandemi Covid ini juga ada penambahan PSK baru di Bogor.

"Mayoritas, alasannya karena ekonomi. Tentu pandemi ini juga memeberikan dampak pada WPS, tapi ada juga yang baru-baru muncul. Usia relatif tapi kebanyakan usia produktif, alasannya sama karena ekononi," kata Kepala Yayasan Lekas, Muksin ZA kepada Tempo di Kantornya, Ciawi. Sabtu, 25 September 2021.

Muksin mengatakan penambahan memang tidak terlalu banyak, hanya belasan hingga puluhan. Namun, dia menyebut penambahan PSK atau dikenal juga Wanita Pekerja Seks (WPS) itu menjadi PR baru baginya untuk semakin gencar melakukan sosialisasi dan melakukan pendataan baru.

Sebab, menurut Muksin, fungsi utama yayasan Lekas bukan hanya pada pembinaan sosial bagi para WPS. Tapi, lebih kepada pencegahan penyakit menular seperti HIV/AIDS dan khususnya saat ini ialah penularan Covid-19.

"Kita sejak awal kita konsen ke penularan HIV/AIDS, bekerjasama dengan Global Fun. Nah saat ini kan ada penambahan WPS baru, tentu itu akan mempengaruhi data dan laporan kita. Tentu kita juga laporkan itu ke GF dan UN Aids," ucap Muksin.

Advertising
Advertising

Selama pandemi Covid ini, Muksin menyebut yayasan Lekas fokus membina dan mengarahkan para WPS untuk bisa beralih profesi. Menurut Muksin, banyak WPS yang mengeluh karena selama pandemi ini secara ekonomi mereka merosot dan minim pemasukan.

"Sudah ada beberapa yang kita bina dan beralih profesi, jadi penjait dan pedagang. Tapi selama ini pandemi juga menggerus usaha mereka, akhirnya ada juga yang kembali. Ya mau gimana, kita juga hanya bisa menerima keluhan karena itu kan bersentuhan dengan kebutuhan mereka," kata Muksin.

Muksin menyebut meski persoalan sosial dan WPS, Transgender dan lainnya adalah tanggung jawab pemerintah, dia mengatakan selama ini pembinaan dilakukan olehnya dan beberapa anggota yayasan secara swadaya. Artinya, Yayasan Lekas belum menjalin kerjasama yang signifikan dengan pemerintah untuk menanggulangi PSK ini.

"Saat ini hanya diminta untuk mengirimkan peserta jika ada kegiatan pelatihan atau pembinaan di Dinas Sosial, selebihnya ya kita aja membina langsung mereka. Tapi mudah-mudahan ke depannya ada kerjasama yang terjalin baik dengan Pemerintah, khususnya pemerintah daerah," kata Muksin ihwal kondisi PSK di pandemi Covid saat ini.

M.A MURTADHO
Baca juga : Polres Bogor Bongkar Praktik Prostitusi di Cibinong, Puncak dan Gunung Putri

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

4 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

12 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

15 hari lalu

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.

Baca Selengkapnya

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

15 hari lalu

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.

Baca Selengkapnya

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

18 hari lalu

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

Polda Metro Jaya mengungkap hasil visum terhadap mayat perempuan berinisial R yang ditemukan di Pulau Pari,

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Bogor: 31 Rumah Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI

37 hari lalu

Pj Bupati Bogor: 31 Rumah Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI

31 rumah mengalami kerusakan terdampak ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana,

Baca Selengkapnya

Longsor di Desa Sentul Bogor Akibat Hujan Lebat, Satu Orang Tertimbun

44 hari lalu

Longsor di Desa Sentul Bogor Akibat Hujan Lebat, Satu Orang Tertimbun

Tim gabungan masih mencari warga yang tertimbun longsor di Desa Sentul, Bogor. Pencarian sempat terganggu hujan ekstrem.

Baca Selengkapnya

Polsek Bojonggede Tangkap Tiga Pengedar Sabu di Perum Villa Asia Bogor

48 hari lalu

Polsek Bojonggede Tangkap Tiga Pengedar Sabu di Perum Villa Asia Bogor

Barang bukti yang diperoleh dalam penggeledahan rumah tempat penyimpanan narkoba para pengedar sabu itu adalah 76,71 gram, satu unit HP dan timbangan

Baca Selengkapnya