5 Fakta Penangkapan Otak Pembunuhan Paranormal di Tangerang
Reporter
M Rosseno Aji
Editor
Dwi Arjanto
Rabu, 29 September 2021 02:45 WIB
TANGERANG -Polda Metro Jaya akhirnya berhasil menangkap otak pelaku pembunuhan terhadap paranormal bernama Armand alias Alex di Tangerang.
Pelaku pembunuhan adalah M, pria yang berprofesi sebagai pengusaha angkutan. “Sudah ditangkap," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Tubagus Ade Hidayat, pada Selasa, 28 September 2021.
Alex dibunuh dengan cara ditembak seusai salat Magrib pada Ahad, 19 September 2021. Alex mengalami luka di pinggang dan meninggal saat dibawa ke rumah sakit. Berikut adalah sejumlah fakta tentang kasus pembunuhan ini.
-Motif
Ade Hidayat mengatakan M membunuh Alex karena dendam. Alex, kata dia, pernah meniduri istrinya sebanyak tiga kali dengan alasan memasang susuk pada 2010. Perselingkuhan itu baru diketahui M pada 2019.
M sudah memaafkan pengakuan istrinya saat hendak naik haji. Namun, pada awal 2021, M mengetahui bahwa Alex juga pernah meniduri kakak iparnya. “Ini yang membangkitkan dendam peristiwa 10 tahun lalu,” kata Ade.
-Pembunuh Bayaran
Untuk melancarkan aksi balas dendamnya, M mencari pembunuh bayaran. Dia menyewa dua eksekutor dengan bayaran Rp 50 juta. M membekali mereka dengan sepucuk pistol Glock untuk membuh paranormal yang berpraktek di daerah Kuncirang, Tangerang itu. Eksekusi dilakukan pada Ahad kemarin, seusai Alex pulang salat Magrib di masjid dekat rumahnya.
-Buku Tamu
Polisi mencari petunjuk pembunuh di kasus ini dari buku tamu milik Alex. Polisi mencocokkan daftar pasien Alex dengan motif pembunuhan.
Selanjutnya: Kami menemukan buku daftar tamu...
<!--more-->
“Kami menemukan buku daftar tamu yang menjalani pengobatan korban,” kata Ade Hidayat. Polisi, kata dia, mencocokkan daftar tamu dengan kamera CCTV dan saksi. Dari sana polisi menemukan petunjuk pelaku pembunuhan adalah M.
-Panggilan Ustad
Alex sebelumnya dipanggil sebagai ustad. Namun, Ade mengatakan Alex adalah seorang paranormal yang membuka praktek pengobatan tradisional. “Dia dipanggil ustad karena menjadi ketua majelis taklim,” kata Ade.
-Buron
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan masih ada satu pelaku yang buron berinisal Y. Y berperan sebagai penghubung antara M dengan dua eksekutor.
Dia mengatakan polisi memberikan waktu 3X24 jam kepada Y untuk menyerahkan diri.
“Kami sudah tahu identitasnya,” kata Yusri dalam konferensi pers kasus pembunuhan tersebut. Polisi menduga Y menerima Rp 10 juta sebagai upah mencari pembunuh bayaran.
JULNIS FIRMANSYAH
Baca : Polisi Ultimatum Satu Buron Pembunuhan Paranormal di Tangerang