Dugaan Pencemaran Limbah Mayora, DLH Kabupaten Tangerang: Sudah Kami Tegur

Kamis, 30 September 2021 15:10 WIB

Ilustrasi air kali atau sungai berbusa. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Tangerang - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang Ahmad Taufik membenarkan adanya laporan soal dugaan pencemaran limbah dari PT Mayora Indah Jayanti. "Sudah kami panggil dan sudah kami berikan teguran," ujar Taufik kepada Tempo, Kamis 30 September 2021.

Taufik mengatakan, laporan pertama dari warga sekitar pabrik perusahaan makanan itu pada empat bulan lalu. Kemudian ada laporan lagi pada satu bulan lalu. "Langsung kami tindaklanjuti," ujarnya.

Warga Kampung Kramat, Desa Sumur Bandung, Jayanti, kata Taufik, melaporkan adanya dugaan pencemaran dari pembuangan limbah Mayora yang berdampak pada lingkungan tempat tinggal dan area persawahan milik warga. "Termasuk juga soal bau dan air sumur," ujarnya.

Tim DLH Kabupaten Tangerang, kata Taufik, langsung terjun ke lokasi dan melakukan pemeriksaan pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan proses pembuangan limbah produsen makanan dan minuman itu. "Kami menemukan adanya indikasi IPAL yang kondisinya kurang baik dan saluran pembuangan limbah yang mampet, macet ," ujarnya.

Selanjutnya, DLH memanggil manajemen PT Mayora. "Kami panggil dan sudah kami tegur, mereka kami minta melakukan perbaikan IPAL dan proses pengolahan limbahnya. Sekarang masih kami awasi dan pantau terus," kata Taufik.

Advertising
Advertising

DLH Kabupaten Tangerang meminta agar Mayora memperbaiki IPAL, memperbesar dan menambah kapasitas bak penampungan dan memperbaiki saluran pembuangan limbah perusahaan itu.

Manajer Area PT Mayora Indah Jayanti, Mukhlis membantah jika limbah cair yang dibuang perusahaan itu beracun dan berbahaya. "Limbah kami adalah organik karena dari bahan makanan," ujarnya.

Selain itu, kata Mukhlis, sebelum dibuang limbah cair diolah, disaring dalam bak penampungan. Setelah itu, baru dialirkan ke saluran pembuangan melalui gorong-gorong pabrik menuju saluran yang melintasi sejumlah perkampungan dan berakhir ke Sungai Cidurian.

"Endapan, sedimentasi di saluran pembuangan kami keruk, kami karungi, busa-busa kami kumpulkan," kata Mukhlis.

Sebelumnya, warga yang tinggal di sekitar pabrik itu mengeluhkan air sumur mereka berubah warna dan rasa. "Mulai berubah sejak Mayora beroperasi 2017 lalu," kata Siti Arnaningsih warga Kampung Kramat, Desa Sumur Bandung, Jayanti.

Menurut Siti, air sumur di rumahnya berwarna kekuningan dan kadang berbau apek. "Banyak meninggalkan endapan kuning di ember maupun di bak kamar mandi," ujarnya.

Hal yang sama disampaikan sejumlah warga kampung Gembong Jatake, Desa Gembong, Balaraja.

Baca juga: Cegah Pencemaran, Jaksel Tampung Limbah Jelantah di 36 Kelurahan

JONIANSYAH HARDJONO

Berita terkait

11 Tersangka Kasus Judi Online di Teluknaga Raup Keuntungan 10 Miliar dalam Waktu 4 Bulan

3 hari lalu

11 Tersangka Kasus Judi Online di Teluknaga Raup Keuntungan 10 Miliar dalam Waktu 4 Bulan

Untuk membongkar kasus judi online di di Teluknaga, Kabupaten Tangerang ini, tim patroli siber Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan 20 hari.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tangkap 11 Tersangka Judi Online di Tangerang

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Tangkap 11 Tersangka Judi Online di Tangerang

Para pemain judi online itu harus membayar deposit Rp 25 ribu untuk satu kali masuk ke website cuaca77.

Baca Selengkapnya

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

7 hari lalu

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

Pengungkapan kasus narkoba jenis sintetis ini berawal saat kecurigaan seorang warga akan adanya penyalahgunaan narkoba di wilayah Larangan, Tangerang.

Baca Selengkapnya

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

7 hari lalu

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak pada tahun ini memulai pekerjaan proyek konstruksi penambahan lajur ketiga pada segmen Serang Barat (KM 77+375) sampai dengan Cilegon Timur (KM 87+150).

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

8 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

9 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

9 hari lalu

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

Seorang pengusaha mesin di Kota Tangerang melaporkan Kapolres Tangsel atas dugaan kriminalisasi.

Baca Selengkapnya

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

9 hari lalu

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.

Baca Selengkapnya

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

9 hari lalu

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

10 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya