Jalan Berdampingan Digitalisasi dan Kios UMKM Jakpreneur
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Juli Hantoro
Senin, 25 Oktober 2021 08:34 WIB
Kepala Dinas PPKUKM DKI Elisabeth Ratu Rante Allo menerangkan baru ada lima kios Jakpreneur di tiga titik Jakarta Pusat. Gerai ini tersebar di Terowongan Kendal, Jalan Purworejo, dan Jalan Pamekasan.
Elisabeth memaparkan ada 281.664 anggota Jakpreneur yang 35 persen di antaranya sudah mengikuti pelatihan. Jumlah ini naik sekitar 40 persen ketimbang tahun lalu. Dilansir dari situs disppkukm.jakarta.go.id, terdapat 200.064 anggota Jakpreneur per Desember 2020.
Dia menjelaskan pembukaan gerai Jakpreneur adalah salah satu bentuk promosi. Pemasaran bisnis Jakpreneur dilakukan dengan dua cara, baik daring maupun luring. Elisabeth mengklaim hampir setiap hari pelatihan digitalisasi diberikan kepada anggota Jakpreneur oleh semua Suku Dinas PPKUKM tingkat kota.
“Karena sekarang ini, buat UMKM, digitalisasi adalah sebuah keniscayaan yang mau tidak mau harus didalami untuk meningkatkan daya saing usaha mereka,” jelas dia dalam pesan teksnya.
Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira Adhinegara, mengatakan digitalisasi UMKM tak berarti penjualan sepenuhnya berpindah ke daring. Pelaku UMKM perlu memanfaatkan penjualan, baik secara daring ataupun luring.
Bhima mencontohkan penjual barang kebutuhan pokok alias sembako tetap memerlukan toko fisik. Sebab, penjualan sembako online dibatasi dengan besarnya bobot barang. Platform digital dapat dimanfaatkan untuk menebar kupon diskon, tapi pembelian barang tetap di toko.
“Semua saluran pemasaran harus dioptimalkan secara paralel,” kata dia, Minggu, 24 Oktober 2021.
Bhima mengapresiasi kerja sama pengelola Jakpreneur dengan pelbagai platform pemasaran digital. Yang perlu ditambahkan, tutur dia, adalah pemerintah DKI mengucurkan lebih banyak bantuan, seperti subsidi ongkos kirim di Jabodetabek atau kuota internet gratis bagi UMKM binaan.