Sentil Biro Hukum DKI Saat Diskusi Perda Bantuan Hukum, NasDem: Tak Punya Empati

Jumat, 19 November 2021 18:37 WIB

Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Wibi Andrino melakukan sidak ke pusat perbelanjaan di Glodok, Jakarta Pusat, Jumat, 17 April 2020. Saat melakukan sidak Wibi menggunakan atribut ojek online. foto: Fraksi Nasdem DKI

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino menegur perwakilan Biro Hukum DKI Jakarta Nur Fadjar saat diskusi Soal Perda Bantuan Hukum. Kejadian tersebut berlangsung dalam diskusi bertajuk 10 Tahun UU Bantuan Hukum, Warga DKI Jakarta Hidup Tanpa Perda Bantuan Hukum, yang diselenggarakan oleh YLBHI Apik.

"Gestur Bapak itu sangat amat tidak berempati, sangat amat menyedihkan," ujar Wibi dalam diskusi daring itu, Jumat, 10 November 2021.

Awalnya Nur Fadjar memaparkan penjelasannya soal Perda Bantuan Hukum di DKI Jakarta. Dia mengakui sejumlah daerah di Indonesia memang sudah memiliki Perda itu, sementara DKI belum.

Meski tidak ada perda tersebut bukan berarti warga DKI tidak menerima bantuan hukum. "Kami tidak semata-mata ikut-ikutan, kita bikin Perda Bantuan Hukum tanpa memikirkan pelaksanaan," ujar dia.

Jika bicara bantuan hukum, kata Fadjar, Pemerintah DKI Jakarta berperan dalam bentuk pemberian dana hibah ke organisasi seperti LBH Jakarta dan LBH Apik. Hal itu langsung dibantah LBH Apik, yang mengklaim tak menerima hibah dari DKI.

Advertising
Advertising

Menurut Fadjar, Pemerintah DKI pada prinsipnya setuju dengan Perda Bantuan Hukum. Hanya saja, Perda itu diharapkan tidak fokus ke alokasi anggaran belaka.

Jika hanya alokasi anggaran, kata dia, bisa diatur dalam Perda APBD seperti pemberian hibah yang selama ini sudah dilakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta.

Ihwal Perda Bantuan Hukum yang tidak masuk prioritas Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) Tahun 2022, Fadjar mengatakan bahwa Perda ini masih bisa diperjuangkan. Apalagi, kata dia, jika diskusi pada hari ini menyuguhkan gagasan konstruktif.

"Tidak tertutup kemungkinan kita bisa masukkan di luar Propemperda," kata Fadjar.

Atas penjelasan Fadjar tersebut, Wibi memberikan teguran. Dia menilai, adanya Perda Bantuan Hukum belum bisa memastikan masyarakat DKI Jakarta mendapatkan keadilan. Peluang masyarakat mendapatkan keadilan bakal semakin kecil jika Perda tersebut tidak pernah hadir.

"Maka salah satu langkah konkret yang harus dilakukan Pemprov DKI Jakarta adalah, buat ini Perda Bantuan Hukum," ujar politikus NasDem itu.

Baca juga: LHKPN 2020, Begini Fraksi Partai NasDem DPRD DKI Selesaikan Pelaporan

Berita terkait

Buka Peluang Usung Anies Maju Pilgub DKI, Nasdem: Anies Punya Histori

10 jam lalu

Buka Peluang Usung Anies Maju Pilgub DKI, Nasdem: Anies Punya Histori

Nasdem menyatakan terbuka bagi figur-figur yang mumpuni dan berwawasan global. Salah satunya Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Danny Pomanto Wali Kota Makassar Diundang Khusus Jokowi Hadiri World Water Forum di Bali, Ini Profilnya

22 jam lalu

Danny Pomanto Wali Kota Makassar Diundang Khusus Jokowi Hadiri World Water Forum di Bali, Ini Profilnya

Wali Kota Makassar Danny Pomanto satu-satunya wali kota di Indonesia yang diundang Jokowi menghadiri World Water Forum ke-10 di Bali. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Nasdem dan Gerindra Berkoalisi Usung Petahana Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang

2 hari lalu

Nasdem dan Gerindra Berkoalisi Usung Petahana Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang

Bakal calon bupati pendamping Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang akan ditentukan oleh Gerindra.

Baca Selengkapnya

Nasdem Sebut Penambahan Kementerian Tak Lewat Perppu atau Putusan MK, Ini Alasannya

2 hari lalu

Nasdem Sebut Penambahan Kementerian Tak Lewat Perppu atau Putusan MK, Ini Alasannya

Nasdem menyatakan penambahan kementerian melalui revisi UU Kementerian Negara menciptakan partisipasi publik.

Baca Selengkapnya

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

4 hari lalu

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

Profil Indira Chunda Thita, Putri Syahrul Yasin Limpo yang Minta Rp 21 Juta ke Kementan untuk Beli Sound System

5 hari lalu

Profil Indira Chunda Thita, Putri Syahrul Yasin Limpo yang Minta Rp 21 Juta ke Kementan untuk Beli Sound System

Indira Chunda Thita, putri Syahrul Yasin Limpo, memulai karir politik di PAN sebelum melompat ke Partai NasDem.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hortikultura Kementan Ungkap Ancaman Mutasi Jika Tak Penuhi Kebutuhan Partai NasDem

6 hari lalu

Dirjen Hortikultura Kementan Ungkap Ancaman Mutasi Jika Tak Penuhi Kebutuhan Partai NasDem

Dirjen Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto menjadi salah satu saksi dalam lanjutan sidang Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

KPU Tolak Permintaan NasDem untuk Penghitungan Suara Ulang di Bangka Belitung

7 hari lalu

KPU Tolak Permintaan NasDem untuk Penghitungan Suara Ulang di Bangka Belitung

KPU menilai, NasDem tidak memberikan penjelasan mengapa KPU harus melaksanakan PSSU di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Baca Selengkapnya

KPU Bantah Gugatan NasDem soal Penggelembungan Suara PDIP di Sumut

8 hari lalu

KPU Bantah Gugatan NasDem soal Penggelembungan Suara PDIP di Sumut

NasDem mengungkapkan salah satu penyebab perolehan suara mereka berkurang karena KPU salah mengisi jumlah suara sah mereka.

Baca Selengkapnya

NasDem: Dugaan Pergeseran Suara hingga Pertemuan Surya Paloh dengan Prabowo

11 hari lalu

NasDem: Dugaan Pergeseran Suara hingga Pertemuan Surya Paloh dengan Prabowo

Belakangan Partai NasDem tersoroti selama dinamika politik terutama saat Surya Paloh bertemu Prabowo

Baca Selengkapnya