Polisi Telusuri Aset Pelaku Penipuan Investasi Minyak Goreng di Tangerang
Reporter
Joniansyah (Kontributor)
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Jumat, 10 Desember 2021 13:29 WIB
TEMPO.CO, Tangerang - Penyidik Polsek Jatiuwung menelusuri aset milik Rika Fatmawati, tersangka penipuan investasi minyak goreng di Kecamatan Priuk, Kota Tangerang. "Kami lagi mengumpulkan aset dan menelusuri kemana saja uang para korban mengalir," ujar Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Jatiuwung Ajun Komisaris Kuswadi kepada TEMPO, Jumat 10 Desember 2021.
Hingga saat ini, kata Kuswadi, aset milik Rika yang terlihat hanya sebuah rumah sederhana di Perumahan Total Persada yang ia tempati bersama suami dan dua anaknya serta dua unit sepeda motor. "Kalau dari sisi aset yang ada baru itu."
Polisi menelusuri rekening suami dan dua anak Rika untuk mengetahui ke mana dan diapakan saja uang para korban penipuan yang nilainya diperkirakan mencapai puluhan miliar itu. "Senin baru kami akan ke Bank untuk mengetahui secara detail," kata Kuswadi.
Kuswadi mengatakan tidak menutup kemungkinan suami dan anak-anak Rika ikut terlibat jika nanti ditemukan alat bukti. "Sementara ini tersangka masih Rika saja," ucapnya.
Rika Fatmawati, 45 tahun, telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus investasi bodong berkedok jual beli minyak goreng ini. Saat ini, jumlah korban yang melapor mencapai 60 orang.
Sarto, 52 tahun, salah satu korban penipuan itu mengatakan Rika dan keluarganya selama ini hidup sederhana. "Tidak boros dan keliatannya tak pernah berfoya-foya," ujarnya.
Rumah dan perabotan Rika, kata Sarto, juga biasa saja. Mereka juga tidak memiliki mobil. "Hanya sepeda motor tiga unit."
Indransyah, korban lainnya menuduh suami dan dua anak Rika ikut terlibat dalam penipuan investasi minyak goreng ini. "Dua anaknya yang belanja ke grosir-grosir dan suaminya yang mengantarkan barang," kata Indra. Dia meminta polisi mengusut dan memeriksa rekaman CCTV di Indogrosir, Lotte Mart yang ada di kawasan itu.
JONIANSYAH HARDJONO
Baca juga:
Pelaku Penipuan Investasi Minyak Goreng Mengaku Kesulitan Setelah Harga Naik