Kesempatan Anies Gabung Kubu Jokowi untuk 2024, Pakar: Sulit, Banyak Musuhnya

Minggu, 26 Desember 2021 18:04 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) menghadiri perayaan Natal "Christmas in Jakarta" di Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta, Senin, 20 Desember 2021. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar acara "Christmas in Jakarta"untuk menyambut perayaan Natal 2021. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan kecil kemungkinan Anies Baswedan bergabung dengan kubu Jokowi untuk maju dalam Pilpres 2024. Menurut Ujang, Anies memiliki banyak musuh di kubu Jokowi.

"Agak sulit jika Anies gabung dengan pemerintah. Karena kebanyakan musuh-musuh politik Anies datang dari kelompok pendukung pemerintah," kata Ujang saat dihubungi Tempo, Ahad, 26 Desember 2021.

Mengenai kesempatan Anies Baswedan mengikuti jejak Sandiaga Uno bergabung dengan kubu Jokowi selepas menjadi Gubernur DKI Jakarta, Ujang meragukannya. Sebab tak seperti Sandiaga, Anies tak memiliki kendaraan politik agar bisa bergabung dengan pemerintahan Jokowi.

"Sandi kasusnya beda, kalau dia di Gerindra. Masuk pemerintah karena bagian dari koalisi Gerindra dengan pemerintah," kata Ujang.

Ia menyarankan Gubernur DKI Jakarta itu mencari panggung baru sebagai modal untuk maju dalam pemilihan presiden 2024, setelah lengser sebagai gubernur pada Oktober 2022. Sebab setelah Anies lengser, posisi Gubernur DKI Jakarta bakal diisi oleh pelaksana tugas sampai 2024.

Advertising
Advertising

Ujang mengatakan langkah Anies Baswedan mencari panggung politik baru agar terlihat oleh masyarakat, penting dilakukan. Sebab, nama Anies dapat tenggelam dalam kancah pemilihan pemilu 2024 karena tak ada jabatan untuk menjaga elektabilitasnya.

Selanjutnya peluang Anies terbuka jika punya posisi bagus...

<!--more-->

"Jadi tergantung dia punya posisi bagus tidak setelah tak jadi Gubernur lagi di Oktober 2022. Jika dia punya jabatan atau posisi yang strategis pasca tak lagi jadi Gubernur, peluangnya masih terbuka," ujar Ujang saat dihubungi Tempo, Ahad, 26 Desember 2021.

Soal langkah Anies yang membuat channel YouTube "Dari Pendopo" yang berisi soal perjalanan Anies menjadi gubernur dan menjalankan programnya, Ujang mengatakan hal itu belum cukup.

"Itu salah satu bagian agar bisa menyapa dan berkomunikasi dengan rakyat. Namun YouTube saja tidak lah cukup. Butuh aksi-aksi dan kontribusi nyata dari Anies kepada rakyat," kata Ujang.

Sebelumnya, deklarasi relawan yang mendukung Anies maju sebagai Capres 2024 mulai bermunculan. Seperti Relawan Simpul Anies Presiden Indonesia (S1AP_Indonesia) yang menyatakan dukungan mereka kepada mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu.

Lalu Relawan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) cabang Garut menggelar deklarasi dukungan terhadap Anies Baswedan untuk menjadi Presiden RI 2024 pada Rabu, 17 November 2021. Pelaksanaan tersebut bertempat di Gedung Islamic Centre, Kabupaten Garut.

"Kegiatan ini adalah aksi solidaritas dan spontanitas warga Garut dan akan secara berkelanjutan menyebar ke seluruh wilayah di Jawa Barat,” kata Koordinator Presidium ANIES Garut, Alimudin.

ANIES Nasional lebih dulu mendeklarasikan dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai capres 2024. Deklarasi digelar di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta Pusat, 20 Oktober 2021.

Baca juga: Pengamat Soal Seremoni Anies Beri Dana Hibah ke Partai: Seolah-olah dari Anies

Berita terkait

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

9 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

10 jam lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

13 jam lalu

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

13 jam lalu

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan Jokowi dan GP Ansor.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

15 jam lalu

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

16 jam lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

17 jam lalu

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis untuk membahas roadmap atau peta jalan menjadi anggota OECD.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

17 jam lalu

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

Selain Grace Natalie, Jokowi juga menunjuk Juri Ardiantoro sebagai stafsus presiden. Berikut rekam jejak Juri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

18 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas proses keanggotaan Indonesia di OECD.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

18 jam lalu

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

Presiden Jokowi menerima audiensi pengurus pusat Gerakan Pemuda atau GP Ansor di Istana Negara.

Baca Selengkapnya