Pengunjung melihat satwa burung pelikan di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Sabtu, 23 Oktober 2021. Taman Marga Satwa Ragunan membuka kembali bagi warga yang ber-KTP DKI Jakarta dengan kapasitas maksimal 25 persen pengunjung. TEMPO/Daniel Christian D.E
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah wisatawan yang hendak berkunjung ke Taman Margasatwa Ragunan kecele karena tiket harus dipesan secara online sehari sebelumnya. Beberapa pengunjung yang kecele itu datang dari Bekasi hingga Bogor, namun ada pula yang dari Jakarta.
Mereka belum tahu tiket masuk tempat wisata di Jakarta Selatan itu hanya dijual secara online atau daring. "Saya enggak tahu tiket cuma dijualonline dan beli sehari sebelumnya. Jadi tidak bisa masuk karena di lokasi tidak jual tiket," ujar seorang pengunjung bernama Irvan di Jakarta, Minggu 2 Januari 2022.
Pengunjung Ragunan yang datang dari Bekasi itu tidak tahu informasi pemesanan tiket online yang diumumkan lewat akun media sosial Taman Margasatwa Ragunan di Instagram. "Saya memang enggak cek juga," kata pria 40 tahun itu.
Irvan berharap pengelola kebun binatang itu lebih menyosialisasikan cara pemesanan tiket sejak jauh hari agar pengunjung tidak kecewa karena sudah telanjur datang tapi tidak bisa masuk.
Pengunjung lain bernama Ica juga tidak tahu soal pembelian tiket Ragunan hanya bisa dilakukan secara online. "Untung rumah saya tidak terlalu jauh dari sini,"ujarnya. "Kasihan tadi ada yang dari Bogor, tapi tidak bisa masuk."
Pengunjung mengantri di pintu masuk Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Sabtu, 23 Oktober 2021. Pengelola kebun binatang mewajibkan setiap pengunjung agar membeli tiket wisata secara online pada satu hari sebelum kunjungan (H-1). TEMPO/Daniel Christian D.E
Menurut Staf Pelayanan Informasi dan Kehumasan Ragunan Wahyudi Bambang, penjualan tiket secara online sehari sebelumnya atau H-1 bertujuan untuk memantau jumlah pengunjung. Karena pengunjung kami batasi hanya 30 ribu orang per hari atau 50 persen dari kapasitas," ujarnya.
Wahyudi mengatakan pengelola tempat wisata diperbolehkan menyediakan kuota tiket masuk hingga 75 persen dari kapasitas. Namun pengelola Ragunan memutuskan hanya membuka kuota 50 persen agar petugas dapat mengawasi penerapan protokol kesehatan di area kebun binatang Ragunan.