TEMPO.CO, Jakarta - Tawuran pelajar di Tangerang Selatan mengakibatkan seorang pelajar tewas dibacok pada 15 Maret 2022. Tawuran ini terjadi antara SMK Penerbangan Dirgantara dengan SMK 7 Kabupaten Tangerang.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menyebut tawuran bermula saat para pelajar dari 2 sekolah tersebut saling balas pesan di Instagram. Isi pesan dengan kode penataran itu ternyata merupakan ajakan untuk tawuran.
"Pada 15 Maret pukul 07.00, siswa SMK 7 Kabupaten Tangerang ini mendapat pesan dari SMK Penerbangan dengan pesan 'besok penataran bisa nggak?'" kata Zulpan dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya pada Senin 21 Maret 2022.
Korban tewas MFS menyanggupi ajakan tersebut. Dia mengajak beberapa temannya untuk memenuhi tantangan itu.
Pada keesokan hari, korban membawa 10 rekannya dilengkapi dengan senjata tajam dan benda tumpul menuju ke TKP. Namun setiba di TKP, korban dan teman-temannya memilih putar balik karena kalah jumlah massa.
"Korban turun dan memutar balik karena jumlah siswa SMK Dirgantara lebih banyak. Dari video korban dibacok dari belakang oleh siswa SMK Dirgantara dengan celurit," ujar Zulpan.
Korban tewas ketika dibawa ke rumah sakit. Petugas Polres Tangerang Selatan menangkap dua tersangka pembacokan yang menewaskan MFS.
Kedua pelaku tawuran yang menganiaya korban itu masih di bawah umur. Kini kedua tersangka dijerat dengan Pasal 80 ayat 3 Junto Pasal 76C UU nomor 35 tahun 2014 subsider Pasal 170 ayat 3 KUHP dengan ancaman pidana hingga 15 tahun penjara.