Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto saat mendapat penjelasan mengenai koleksi anggrek Kebun Raya Bogor, Jumat, 1 April 2022. ANTARA/Linna Susanti
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto berharap ada satu jenis anggrek yang khas Bogor. Harapan itu disampaikan Bima usai menghadiri peresmian Griya Anggrek Kebun Raya Bogor.
Bima ingin tempat konservasi Anggrek Kebun Raya Bogor itu dapat membuka kerja sama dengan kelompok tani lokal. "Sehingga ada satu jenis anggrek yang khas di Kota Bogor, tumbuh dirawat dan menjadi daya tarik," kata Bima di Kota Bogor, Sabtu 2 April 2022.
Wali Kota Bogor itu mengatakan konservasi anggrek di Griya Anggrek Kebun Raya Bogor adalah aset luar biasa. Dengan diresmikannya griya anggrek tersebut, masyarakat bisa melihat beragam koleksi anggrek yang dimiliki kebun botani berumur 200 tahun itu.
Bima Arya berharap Griya Anggrek tersebut menjadi destinasi favorit bagi pengunjung Kebun Raya Bogor. Namun dia juga menyayangkan tempat yang menyimpan banyak koleksi istimewa itu belum banyak dikunjungi masyarakat.
Menurut Bima, dia belum tahu apakah Griya Anggrek itu akan dibuka untuk umum atau tidak. "Apakah keperluan konservasi ini lebih tinggi daripada rekreasi," ujarnya. "Namun saya kira aset berharga ini harus bisa diakses dan diketahui publik." Pembina Yayasan Bina Bangsa Berdikari Rahadian Firmansyah mengatakan perusahaannya memilih konservasi Anggrek di Kebun Raya Bogor sebagai program tanggung jawab sosial dan lingkungan PT. Sarana Multigriya Finansial (SMF).
Meski indah, berdasarkan informasi banyak jenis anggrek sudah mulai langka dan mendekati kepunahan. "Karena itu Yayasan Bina Bangsa Berdikari dan PT SMF mengajukan diri terlibat dalam misi melestarikan anggrek ini," ujarnya.
Selain tempat penelitian dan konservasi, dia berharap Griya Anggrek Kebun Raya Bogor dapat menjadi tempat wisata edukasi.
