Demo Mahasiswa 11 April, Pakar Politik: Jokowi Tidak Tegas Soal 3 Periode

Sabtu, 9 April 2022 13:44 WIB

Massa membubarkan diri seusai berorasi di Jalan Suryopranoto, Jakarta, Jumat, 1 April 2022. Pendemo meminta Presiden Jokowi untuk membuat pernyataan menolak penundaan pemilu dan tidak menambah masa jabatan. Aliansi Mahasiswa Indonesia mengancam akan kembali berdemo jika Presiden tidak membuat pernyataan tersebut. TEMPO/ Cristian Hansen

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menanggapi rencana demo mahasiswa BEM SI dan beberapa elemen masyarakat pada Senin 11 April 2022. Ujang menilai demo mahasiswa tersebut merupakan dampak dari ketidaktegasan Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengenai isu 3 periode.

"Mahasiswa masih ragu dengan ketidaktegasan Jokowi soal 3 periode. Mestinya Jokowi secara tegas segera membuat pernyataan kepada mahasiswa dan seluruh rakyat Indonesia. Bahwa pada masa kepemimpinannya: Tak akan ada dan tak boleh ada amandemen konstitusi," kata Ujang saat dihubungi pada Sabtu 9 April 2022.

Jika Jokowi secara tegas mengungkapkan itu ke publik, tentu tidak akan membuat polemik di masyarakat. Ketidakjelasan Jokowi soal tiga periode ini membuat suasana politik memanas.

"Jika itu yang dikatakan Presiden, maka wacana penundaan, perpanjangan, atau pun Jokowi 3 periode akan selesai. Mahasiswa tak akan turun ke jalan jika Jokowi memberikan pernyataan yang jelas, tegas, dan lugas," ujar Ujang.

Jokowi sebagai pemimpin negara, lanjutnya, semestinya bisa menyampaikan janji bahwa tidak akan ada amandemen konstitusi. Karena diketahui pada rapat kabinet lalu tidak adanya yang menyinggung soal 3 periode.

"Jokowi mesti berjanji pada masa pemerintahannya tak akan mengamandemen konstitusi. Karena di rapat kabinet yang lalu, Jokowi tak menyinggung dan menyetop soal Jokowi 3 periode. Tapi hanya menyetop penundaan Pemilu atau perpanjangan masa jabatan Presiden," kata Ujang.

Padahal substansi Jokowi 3 periode dengan penundaan Pemilu atau perpanjangan masa jabatan Presiden itu sangat berbeda. Jika penundaan atau perpanjangan masa jabatan presiden itu pemilunya diundur, artinya pemilunya bukan di 2024.

Ujang mengusulkan bahwa Jokowi mestinya berkata kepada publik untuk tidak boleh dan tidak ada perubahan amandemen pada masa pemerintahannya. "Namun jika Jokowi 3 periode itu Pemilu tetap di 2024. Tapi Jokowi ikut jadi capres lagi, ikut Pemilu lagi. Kedua-duanya butuh amandemen. Makanya saya usulkan Jokowi mesti berkata: pada masa saya jadi Presiden, tidak boleh ada dan jangan ada amandemen," ujar Ujang.

Ujang menyampaikan bahwa seperti beberapa waktu yang lalu soal akan ada revisi UU Pemilu. Hal itu menurut Ujang lumayan mancing kegaduhan. Akhirnya Jokowi berkata: tak ada revisi UU Pemilu.

"Beres semua itu. Isinya langsung hilang. DPR bersama pemerintah pun tak merevisi UU Pemilu," kata Ujang.

Soal demo 11 April, yang juga menuntut harga BBM tidak naik, Ujang takut ada demo tandingan hingga membuat mahasiswa terpecah belah.

"Soal wacana demo tandingan, itu sengaja agar gerakan aktivis mahasiswa terbelah dan dibelah. Lihat saja beberapa waktu yang lalu, Apdesi juga dipecah dan dibelah ada dua versi. Versi yang sah menurut SK Kemenkumham yang menolak Jokowi 3 periode, dan versi Kemendagri yang dukung Jokowi 3 periode," ujar Ujang.

Pengamat politik itu berharap masyarakat tidak terprovokasi oleh pihak tertentu dalam demo mahasiswa dan elemen masyarakat pada 11 April mendatang. "Seluruh komponen bangsa, kita semua, termasuk mahasiswa mesti melakukan demo secara damai. Fokus pada perjuangan dan jangan sampai terkena provokasi pihak tertentu," kata Ujang.

Baca juga: Demo Mahasiswa BEM SI 11 April , Polda Metro: Tanpa Izin akan Dibubarkan

Berita terkait

Harapan Komisi Antirasuah kepada Pansel KPK Bentukan Jokowi

3 jam lalu

Harapan Komisi Antirasuah kepada Pansel KPK Bentukan Jokowi

Jokowi menetapkan sejumlah kriteria untuk anggota Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

5 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu

Baca Selengkapnya

Pria Diamankan Paspampres di Konawe, Begini Penjelasan Asintel Danpaspampres dan Istana

5 jam lalu

Pria Diamankan Paspampres di Konawe, Begini Penjelasan Asintel Danpaspampres dan Istana

Asisten Intelijen Komandan Paspampres mengatakan pengamanan Presiden Jokowi saat kunjungan kerja di Konawe, Sulawesi Tenggara, sudah sesuai prosedur.

Baca Selengkapnya

Musa Rajekshah Sebut Kunjungan Jokowi ke Medan Bukan untuk Urusi Pilkada Sumut 2024

6 jam lalu

Musa Rajekshah Sebut Kunjungan Jokowi ke Medan Bukan untuk Urusi Pilkada Sumut 2024

Musa Rajekshah, membantah, kunjungan Presiden Jokowi ke Medan pada Kamis, 11 April 2024 berkaitan dengan Pilkada Sumatera Utara 2024.

Baca Selengkapnya

Berita Terkini: Kritik Jatam Terhadap Rencana Bagi-Bagi IUP untuk Ormas sampai TKN Prabowo-Gibran Evaluasi Rencana Menaikkan PPN Sampai 12 Persen

6 jam lalu

Berita Terkini: Kritik Jatam Terhadap Rencana Bagi-Bagi IUP untuk Ormas sampai TKN Prabowo-Gibran Evaluasi Rencana Menaikkan PPN Sampai 12 Persen

Berita-berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Selasa sore, 14 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

7 jam lalu

Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

Menurut Novel Baswedan Pansel KPK 2019 disebut menghasilkan pimpinan yang justru merusak KPK. Siapa saja anggota Pansel saat itu?

Baca Selengkapnya

Relawan Solmet Dorong Jokowi Jadi Sekjen PBB, Apa Syarat dan Prosedur Jabat Sekretaris Jenderal PBB?

7 jam lalu

Relawan Solmet Dorong Jokowi Jadi Sekjen PBB, Apa Syarat dan Prosedur Jabat Sekretaris Jenderal PBB?

Relawan Solmet mendorong Jokowi menjadi Sekjen PBB usai masa jabatannya. Bagaimana syarat dan prosedur menjabat Sekretaris Jenderal PBB?

Baca Selengkapnya

Apa Saja Tugas Pansel KPK, Bagaimana Aturan Hukumnya?

8 jam lalu

Apa Saja Tugas Pansel KPK, Bagaimana Aturan Hukumnya?

Jokowi akan mengumumkan anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK pada Mei ini. Apa saja tugas Pansel KPK?

Baca Selengkapnya

Agar Tak Jadi Proyek Mangkrak, Jokowi Akan Evaluasi Seluruh PSN dan KEK Juni Mendatang

8 jam lalu

Agar Tak Jadi Proyek Mangkrak, Jokowi Akan Evaluasi Seluruh PSN dan KEK Juni Mendatang

Presiden Jokowi akan evaluasi PSN dan KEK pada akhir Juni, yang tidak lolos kriteria tidak akan dilanjutkan. Tak ingin bebani pemerintahan berikutnya

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

8 jam lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya