Menko PMK Muhadjir Effendy meninjau layanan pemeriksaan GeNose C19 di Stasiun Gambir sesaat sebelum keberangkatan ke Purwokerto dengan menggunakan kereta luxury 2, Jumat, 28 Mei 2021. Foto: Istimewa
TEMPO.CO, Bogor - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy turun langsung memantau penyaluran bantuan sosial (bansos) di Kota Bogor, Ahad kemarin. Muhadjir mengunjungi perkampungan padat di RT04/RW06 Kampung Mongol Kelurahan Tegallega, Kota Bogor.
Kunjungan itu dilakukan untuk memastikan tingkat kesejahteraan masyarakat di perkampungan padat tersebut. Dalam kunjungan yang berlangsung mulai pukul 15.00 itu, Menko PMK didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya.
Muhadjir Effendy memasuki setiap gang di perkampungan itu untuk menyapa warga setempat. Dia menanyakan bansos pemerintah yang telah diperoleh mereka.
Warga Kampung Mongol Kota Bogor itu umumnya penghasilan tidak tetap seperti tukang bangunan, penyapu pinggir Jalan Tol Jagorawi hingga pemulung.
Kepada menteri, sejumlah warga mengatakan belum masuk dalam daftar Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) serta program Keluarga Harapan (PKH). Beberapa warga kampung itu mengadu kartu PKH miliknya tidak aktif.
Dari 317 kepala keluarga di RT tersebut, Muhadjir mengunjungi 197 KK. Dia berpesan agar warga menjalankan program Keluarga Berencana (KB). "Anaknya berapa, kalau lebih dari 2, cukup jangan tambah lagi," kata Muhadjir, Ahad, 24 April 2022.
Muhadjir juga mendatangi Posyandu Dahlia di kampung itu. Pembimbing di posyandu itu mengatakan terdapat 77 orang balita di Kampung Mongol, satu di antaranya berstatus gizi buruk dan beberapa bayi mengalami kekerdilan.
Muhadjir memerintahkan agar jajarannya mendata warga perkampungan padat itu yang belum mendapatkan bansos hingga jaminan kesehatan.