Pimpinan Khilafatul Muslimin Pernah Terlibat Terorisme, Amir Sebut Khalifah Umar

Reporter

Arrijal Rachman

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 3 Juni 2022 21:26 WIB

Sebelumnya viral kelompok Khilafatul Muslimin yang konvoi menggunakan sepeda motor di Kawasan Cawang.

TEMPO.CO, Jakarta - Amir Wilayah Jamaah Khilafatul Muslimin Bekasi Raya, Abu Salma, menjawab keterangan Densus 88 Anti Teror Polri yang menyatakan pimpinannya, Abdul Qodir Baraja, pernah ditangkap karena kegiatan terorisme. Abu Salma mengatakan, pimpinannya yang ia sebut khalifah, keterlibatan Abdul Qodir Baraja dalam kegiatan terorisme sebagai hal yang wajar.

Ia menggambarkan hal itu dengan perjalanan hidup Khalifah Umar bin Khattab yang pernah tersandung masa lalu yang kelam dengan membunuh anak sendiri. Kisah pembunuhan anak sendiri oleh Khalifah Umar ini menjadi pengetahuan umum di kalangan umat Islam.

Narasi yang mencuat di berbagai tulisan menyebutkan, Umar membunuh anak perempuan pada masa zaman Jahiliyah atau sebelum datangnya Islam. Pembunuhan ini dilakukan dengan cara mengubur anaknya hidup-hidup. Namun, sebagian orang menyatakan kisah ini masih menjadi perdebatan.

"Adapun sejarah masa lalu ketika dibicarakan khalifah berasal dari mana. pernah dipenjara, dan sebagainya itu adalah hal yang wajar. Dulu Umar bin Khattab pembunuh, membunuh anaknya, dan sebagainya. Tapi, atas dasar hidayah Allah-lah yang menjadikannya ada perubahan," kata dia melalui keterangan video, Jumat, 3 Juni 2022.

Abu Salma menyatakan, apa yang dilakukan Abdul Qadir Baraja pada masa lalu sudah tidak dibawa-bawa saat ia kini lebih memahami konsep khilafah yang tak harus mengkafirkan orang. Menurut dia, sistem khilafah kini seharusnya lebih dipahami sebagai upaya untuk membina umat Islam dari sisi ibadahnya.

Advertising
Advertising

"Ini satu perubahan yang dulu pergerakannya mungkin underground, keras, menentang dan sebagainya, sampai ada istilah takfiri, mengkafir-kafirkan orang, kan sekarang sudah berubah. Bahwasannya ajaran ini tidak benar. Islam ini adalah agama yang rahmatan lil alamin," ucap Abu Salma.

Khilafatul Muslimin terlibat Jamaah Islamiyah dan JAD

Dia menambahkan Khilafatul Muslimin atau pimpinannya juga permah terlibat dalam Jamaah Islamiyah (JI) ataupun Jamaah Ansharut Daulah (JAD), maka hal itu adalah hal yang lumrah. Sebab, Abu Salma berpendapat, Khilafatul Muslimin dibentuk supaya para anggota dua kelompok itu tak lagi mengulangi tindakan masa lalunya.

Di samping itu, Abu Salma melanjutkan, Khilafatul Muslimin tidak memasang bendera merah putih di tempat-tempat yang berada di bawah naungannya, bukan berarti bermaksud membenci negara. Ini, katanya, sebatas upaya menjaga kemurnian ibadah.

"Khilafah ini murni ingin beribadah sehingga tidak tercampuri politik. Adapun aparat ingin pasang bendera, foto-foto, atau yang lainnya di kantor-kantor ya silakan. Kami tidak melarang, tapi kami hanya ingin murni dalam ibadah, tidak dicampuri dengan politik sehingga khilafah ini murni lillahi taala," ucapnya.

Dari sisi adanya struktur organisasi yang berpedoman pada AD/ART, Abu Salma mengatakan, sebatas bentuk mengamalkan ajaran yang tertuang dalam Al-Quran dan Hadis. Dia berpendapat, hal lini terjadi karena tidak mudah membina masyarakat tanpa adanya struktur organisasi.

"Walaupun berat rasanya, kami amalkan. Sebagaimana hari ini, khilafah di-bully, dianggap tidak layak. Tapi, karena ini ketetapan Allah maka kami perjuangkan walaupun pahit, walaupun belum mampu, atau belum bisa diterima masyarakat pada umumnya," ujar Abu Salma.

Baca juga: Polisi Bentuk Tim Selidiki Khilafatul Muslimin, Tak Segera Panggil Petingginya

Berita terkait

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

2 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

7 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

8 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

8 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

9 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

12 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

33 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

33 hari lalu

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

Video interogasi brutal empat tersangka serangan Moskow yang belum terverifikasi beredar luas, salah satu tersangka ada yang menggunakan kursi roda.

Baca Selengkapnya

Sestama BNPT Ajak Seluruh Pihak Dukung Pembaharuan Perpres RAN PE

39 hari lalu

Sestama BNPT Ajak Seluruh Pihak Dukung Pembaharuan Perpres RAN PE

Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Bangbang Surono, mengharapkan dukungan dari semua pihak agar pembaharuan Perpres RAN PE bisa berjalan dengan lancar.

Baca Selengkapnya