TEMPO Interaktif, Bekasi: Enam warga Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, diduga terinfeksi virus avian influeza atau flu burung. Kini, sampel darah mereka diperiksa di laboratorium Departemen Kesehatan.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dr Rudi Ruhdiat, mengatakan hasil pemeriksan sempel darah warga bisa diketahui dua pekan lagi.
Keenam warga tersebut adalah mereka yang melakukan kontak erat dengan unggas postif positif avian influenza jenis H5N1. "Mereka pemilik dan mengkonsumsi unggas positif AI," kata Rudi, kepada Tempo, Ahad (15/2).
Pengambilan sempel dilaksanakan Sabtu (14/2) lalu, atas 25 orang warga Desa Sukamulya. Tetapi, hanya enam orang yang diduga terjangkit.
Pengambilan sempel dilakukan karena dua hari sebelumnya, ada 42 ekor ayam milik warga mati mendadak. Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan yang melakukan rapid tes di lokasi kejadian menyatakan unggas-unggas yang mati mendadak positif avian influenza.
Rudi Ruhdiat, mengatakan upaya mencegah virus AI supaya tidak menular ke warga bisa dilakukan dengan memusnahkan seluruh hewan ternak di Desa Sukamulya. "Tetapi kami terbentur biaya, warga minta kompensasi," katanya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi juga telah menyebar obat penangkal kepada warga, yaitu tami flu. Hanya saja, obat tami flu yang dibagikan sisa stok lama, persediaan sejak 2005 yang masa berlakunya berakhir Februari ini.
HAMLUDDIN