MUI DKI Sebut Khilafatul Muslimin Virus yang Merugikan Umat Islam

Kamis, 16 Juni 2022 21:06 WIB

Polisi menurunkan papan bertulis Khilafatul Muslimin dari rumah warga sekaligus kantor cabang kelompok tersebut di Solo, Jawa Tengah, Kamis 9 Juni 2022. Kegiatan tersebut sebagai upaya menghentikan penyebaran paham kelompok Khilafatul Muslimin yang membahayakan Ideologi Pancasila. ANTARAFOTO/Maulana Surya

TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia memandang organisasi massa (ormas) Khilafatul Muslimin telah mencoreng dan merugikam umat Islam. Mereka menyebut ormas tersebut mengajarkan nilai-nilai yang penuh dengan kebatilan.

Ketua Bidang Dakwah MUI DKI Jakarta, Ilyas Marwal bahkan mengatakan, ormas itu merupakan virus bagi umat Islam. Makanya dia mendukung langkah penegakkan hukum oleh Polda Metro Jaya terhadap Khilafatul Muslimin.

"Ini adalah virus yang sangat membahayakan dan merugikan umat Islam. Maka jujur dalam hal ini, MUI sangat memberikan apresisasi ke Polda Metro Jaya mengambil tindakan hukum, dan yang penting adalah tindakan preventif," kata dia saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 16 Juni 2022.

Dia menganggap, ajaran-ajaran yang dikemas Khilafatul Muslimin bisa menyebar dengan cepat jika tidak segera ditangani aparat penegak hukum. Sebab, ideologi khilafah yang diusung mereka untuk menentang ideologi Pancasila dibungkus dengan kata-kata Islami.

Apalagi, Ilyas melanjutkan, tingkat lirerasi, atau minat baca masyarakat Indonesia untuk memahami Islam secara komprehensif sangat rendah. Terutama pemahaman terhadap konsep Islam Wasotiyah atau ahlu sunnah wal jamaah yang dianut masyarakat muslim Indonesia secara umum.

Advertising
Advertising

"Seandainya masyarakat kita umat islam benar-benar memahami tentang Islam Moderat, Islam yang sebenarnya, Islam Rahmatan Lil Alamin, dengan ajaran akidah Ahlu Sunnah Wal Jamaah, saya yakin apapun ganasnya virus tersebut tidak akan mungkin akan menimpa umat Islam," ucap Ilyas.

Lagipula, Ilyas berpendapat, di negara Islam lainnya, khususnya negara-negara Timur Tengah yang menjadi tempat pertama kali munculnya sistem khilafah sudah meninggalkan konsep itu. Negara-negara itu katanya bahkan sudah menjadikan organisasi pengusung khilafah sebagai organisasi terlarang.

"Karena saya berpendidikan lama di Timur Tengah dan sering mendengar kata-kata khilafah. Saya katakan negara yang munculnya khilafah ini sendiri, ini adalah gerakan yang terlarang dari mereka. Kok di Indonesia bisa subur, berarti ada aktor di belakang itu semua," kata Ilyas.

Baca juga: Kapolda Metro Jaya Fadil Imran: Khilafatul Muslimin Melawan Ideologi Negara

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

12 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

21 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

21 hari lalu

SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

Direktur Eksekutif SETARA Institute Halili Hasan menyebut seharusnya polisi mengabaikan dan tidak menindaklanjuti laporan terhadap Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

MUI: Semua Pihak Harus Ikhlas dan Legowo terhadap Putusan MK

22 hari lalu

MUI: Semua Pihak Harus Ikhlas dan Legowo terhadap Putusan MK

Sebelumnya MK menolak seluruh permohonan sengketa pilpres 2024 dadi Kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Sengketa Pilpres 2024 Bubar, Kapolda Berharap Tidak Ada Konflik di Akar Rumput

22 hari lalu

Pengunjuk Rasa Sengketa Pilpres 2024 Bubar, Kapolda Berharap Tidak Ada Konflik di Akar Rumput

Massa pengunjuk rasa sengketa Pilpres 2024 di area Patung Kuda Arjuna Wiwaha telah membubarkan diri pada pukul 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

23 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Kemenkominfo Nyatakan Hoaks Isu MUI Serukan Boikot Produk Aqua

28 hari lalu

Kemenkominfo Nyatakan Hoaks Isu MUI Serukan Boikot Produk Aqua

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) memberikan cap hoaks pada sejumlah unggahan di media sosial Facebook dengan narasi yang mengklaim Majelis Ulama Indonesia (MUI) memboikot produk air minum dalam kemasan merek Aqua karena dianggap pro-Israel.

Baca Selengkapnya

Kasus Fortuner Pelat TNI, Purnawiran Asep Adang Laporkan Pengemudi ke Polda Metro Jaya

30 hari lalu

Kasus Fortuner Pelat TNI, Purnawiran Asep Adang Laporkan Pengemudi ke Polda Metro Jaya

Pengemudi fortuner dengan pelat dinas TNI yang menabrak dan cekcok dengan pengendara lain di Tol Cikampek, dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Begini Penjelasan MUI dalam Melihat Hilal di Sidang Isbat 1 Syawal 1445 H

35 hari lalu

Begini Penjelasan MUI dalam Melihat Hilal di Sidang Isbat 1 Syawal 1445 H

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Profesor Asrorun Niam Sholeh mengatakan, bulan sudah nampak dan memungkinkan bisa dilihat atau imkan rukya.

Baca Selengkapnya

Ria Ricis Turut Bintangi Film Kiblat, Apa Perannya di Film yang Disorot MUI Itu?

42 hari lalu

Ria Ricis Turut Bintangi Film Kiblat, Apa Perannya di Film yang Disorot MUI Itu?

Selebgram Ria Ricis turut membintangi film Kiblat, yang mendapat sorotan dari publik dan MUI belakangan ini. Apa perannya di film itu?

Baca Selengkapnya