TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan menanggapi soal PT Jakarta Propertindo atau JakPro yang harus membayar tambahan commitment fee Formula E atau biaya komitmen sebesar Rp 90,7 miliar. Angka itu tertulis dalam hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jakarta atas laporan keuangan pemerintah DKI tahun 2021.

Ketika ditanya wartawan soal itu usai mengahadiri acara peresmian jalan dan zona dengan nama Tokoh Betawi di Kantor Unit Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Senin, 20 Juni 2022, dia hanya diam. Anies hanya tersenyum dan berlanjut meninggalkan lokasi dan menuju ke masjid untuk melakukan Salat Maghrib.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memang kerap tidak ingin mengomentari isu lain ketika hadir di sebuah acara. Beberapa kali ditemui, di beberapa agendanya, Anies biasanya hanya ingin menjelaskan acara yang dia hadiri saja.

JakPro Masih Harus Bayar Commitment Fee Rp 90 miliar

JakPro masih harus membayar biaya komitmen alias commitment fee penyelenggaraan Formula E Jakarta senilai 5 juta pound sterling. Nilai tersebut setara dengan Rp 90,7 miliar jika dikonversikan ke mata uang rupiah per hari ini sebesar Rp 18.141,22.

"Sisa kewajiban commitment fee sebesar 5 juta pound sterling akan dibayarkan oleh PT Jakpro di tahun ke-3 dengan dana non-APBD," demikian bunyi hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jakarta atas laporan keuangan pemerintah DKI tahun 2021 yang Tempo kutip kemarin.

Tempo menerima dokumen Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021. Laporan ini diteken Kepala Perwakilan BPK Jakarta Dede Sukarjo pada 27 Mei 2022.

Selanjutnya: Dokumen itu mencatat

<!--more-->

Dokumen itu mencatat bahwa pemerintah DKI harus membayar biaya komitmen dengan total 36 juta pound sterling atau Rp 653,08 miliar untuk tiga musim penyelenggaraan Formula E Jakarta pada 2022-2024.

Pemerintah DKI seharusnya mengucurkan biaya komitmen per musim penyelenggaraan. Awalnya, Jakarta E-Prix dihelat selama lima musim sepanjang 2019-2024. Akan tetapi, balapan yang seharusnya digelar 2020 tertunda ke 2022 akibat pandemi Covid-19.

Dalam kontrak kerja sama pemerintah DKI dengan Formula E Operation (FEO) tercantum commitment fee yang setiap tahun wajib dibayarkan selama lima musim penyelenggaraan itu adalah 122,1 juta pound sterling. Commitment fee tercatat sebagai biaya tetap.

"Sedangkan asumsi biaya variabel berupa biaya pelaksanaan Formula E yang akan dikeluarkan oleh PT Jakpro adalah senilai Rp 1,23 triliun,” tertulis dalam laporan itu.

BPK RI lantas merekomendasikan agar Dinas Pemuda dan Olahraga DKI berkoordinasi dengan PT Jakpro untuk mengevaluasi hasil studi kelayakan perhelatan Formula E. BPK RI juga meminta pemerintah DKI mengembangkan opsi agar mendapat pembiayaan mandiri. Rekomendasi ini tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2019.

Pemerintah DKI, dikutip dari LHP BPK atas LKPD DKI 2021, telah membuat studi kelayakan baru yang dinyatakan sesuai oleh BPK RI. Hasilnya bahwa Formula E digelar dengan pembiayaan mandiri PT Jakpro dengan skema business to business (B2B)

JakPro juga menegosiasi ulang atau renegosiasi ihwal nilai biaya komitmen yang semula sebesar 122,1 juta pound sterling untuk penyelenggaraan 2019-2024 menjadi 36 juta pound sterling untuk penyelenggaraan 2022-2024.

Selanjutnya: Anies klaim Formula E Sukses

<!--more-->

Anies Baswedan Banggakan Sukses Formula E

Sebelumnya, Anies, Baswedan mengatakan kesuksesan Formula E sangat ditentukan oleh persiapan yang matang, detail, dan komprehensif. Menurut dia, ada tiga hal yang menjadi kunci hingga ajang balap mobil listrik itu digelar hari ini Sabtu, 4 Juni 2022.

“Ada tiga hal yang menjadi kunci, yaitu planning, planning dan planning, jadi bukan improvisasi di tengah jalan,” ujar dia di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara, Sabtu.

Menurut dia, hal itu terbukti dari track yang tidak sampai 3 kilometer, tapi kabelnya sampai 65 kilometer. “Di balik yang sederhana ada sophistic yang luar biasa,” katanya.

Gubernur Anies Baswedan juga menyampaikan pesan bahwa Jakarta E-Prix dipersembahkan untuk kebanggaan Ibu Pertiwi, Indonesia. Sekaligus sebagai salah satu bentuk kesiapan Jakarta untuk ambil bagian mengantisipasi perubahan iklim dan menyelamatkan bumi serta lingkungan.

“Kami persembahkan Jakarta E-Prix untuk Ibu Pertiwi. Jakarta siap menuju pada barisan kota besar dunia yang peduli lingkungan hidup,” tutur dia.

Menurut Anies Formula E bukan sekadar balap mobil. Dia mengatakan bahwa ini adalah respons Jakarta terhadap perubahan iklim dunia.

Baca juga: JakPro Harus Bayar Rp 90 M, Gembong PDIP: DPRD DKI Sudah Minta Kontrak Formula E