Yayasan Mutiara Maharani: Perang terhadap Narkoba oleh Jokowi Tak Begitu Berdampak pada Pelaku

Jumat, 24 Juni 2022 09:45 WIB

Sejumlah barang bukti di perlihatkan saat pemusnahan narkotika oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) di Jakarta Utara. Kamis, 9 Juni 2022. Sebanyak 308.445 gram sabu dan 29.482 butir happy five hasil pengungkapan enam kasus pada bulan Maret -Mei di musnahkan dengan menggunakan incenerator. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Mutiara Maharani bersama Badan Narkotika Nasional Kota Jakarta Selatan akan menyelenggarakan turnamen futsal yang melibatkan seluruh sektor masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa dari pengaruh narkoba, dan juga dilakukan guna memperingati Hari Anti Narkotika Nasional yang jatuh pada hari Minggu, 26 Juni 2022.

Penyalahgunaan narkotika di kalangan remaja makin meningkat. Hasil dari penelitian yang dilakukan Badan Narkotika Nasional, sebanyak 2,2 juta remaja di 13 provinsi di Indonesia menjadi penyalahguna narkotika dan mengalami kenaikan hingga 24-28 persen di tahun 2019. Pada tahun 2021 angka penyalahgunaan narkotika pada remaja naik hingga 0,15 persen, terjadi peningkatan prevalensi hingga menjadi 1,95 persen atau 3,66 juta jiwa pengguna narkotika di kalangan remaja pada rentan usia 15 – 35 tahun. "Angka tersebut mungkin bertambah pada tahun 2022 melihat tren dari pergaulan remaja saat ini," kata Zaenal Suhendi dari Yayasan Mutiara Maharani dalam keterangan pers yang diterima Tempo, Jumat, 24 Juni 2022.

Ia mengatakan, peredaran gelap narkotika saat ini semakin banyak mengalami perkembangan, dari produksi skala besar sampai home industry. Jenis zatnya pun banyak berkembang dan bervariasi dengan segala bentuk dan nama untuk mengelabui aparat dan bisa diedarkan sesuai kehendak para bandar di lingkungan masyrakat umum. Target sasaran peredarannya pun tidak main-main, dari kalangan pelajar, mahasiswa hingga masyarakat umum lainnya.

Zaenal mengatakan, perang terhadap narkotika yang dicanangkan oleh presiden Joko Widodo pada tahun 2015 tidak begitu berdampak pada pelaku peredaran gelap narkotika di indonesia, Pendekatan yang demikian represif hingga eksekusi 18 terpidana mati kasus narkoba antara 2015-2016 ternyata tidak mengurangi prevalensi konsumsinya di tanah air.

Penduduk yang mencoba konsumsi narkoba ternyata bertambah dari 800 ribuan (2008); 1,15 juta (2011); 1,62 juta (2014); hingga 1,90 juta (2017). Biaya konsumsi narkoba juga naik dari Rp15 triliun (2008); Rp17 triliun (2011); Rp42 triliun (2014); hingga Rp69 triliun (2017). Nilai rupiah ini merupakan pendapatan tahunan sindikat peredaran narkoba di pasar gelap.

Dampak lain yang terjadi khususnya dalam sektor kesehatan adalah meningkatnya infeksi HIV di tengah masyarakat. Pemakaian alat suntik narkoba secara bergiliran diidentifikasi sebagai pemicu melonjaknya penularan HIV di Indonesia sejak akhir 1990-an. "Depkes RI mencatat dari tahun 2003-2004 angka kasus berlipat ganda dengan 80% kasus baru adalah dari pengguna narkoba suntik," kata Zaenal.

Sebagai lembaga nonprofit yang berbasis komunitas, Yayasan Mutiara Maharani bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Kota Jakarta Selatan peduli dengan dampak buruk narkotika di indonesia. Oleh karena itu, Yayasan Mutiara Maharani bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Kota Jakarta Selatan dalam mewujudkan menyelamatkan generasi penerus bangsa dari bahaya narkotika.

Dengan penyelenggaraan turnamen futsal yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 dan 26 Juni 2022 yang melibatkan seluruh komponen masyarakat, diharapkan seluruh peserta kegiatan dan masyarakat luas ikut berpartisipasi memperingati Hari Anti Narkotika Nasionan tahun 2022. "Kami mengkampanyekan 'Selamatkan Pemuda Pemudi Penerus Bangsa Dari Bahaya Narkotika'"," kata dia.

Baca juga: Hari Anti Narkotika Internasional, BNN dan Yayasan Mutiara Maharani Gelar Turnamen Futsal

Berita terkait

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

1 hari lalu

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

Polri mengadakan kerja sama antarnegara untuk menangkap bandar Narkoba Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

1 hari lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

1 hari lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

2 hari lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

3 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

4 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

4 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

5 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

5 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

5 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya