Santriwati Korban Pencabulan di Pesantren di Depok Belum Siap Lapor ke Polisi

Sabtu, 2 Juli 2022 12:41 WIB

Ilustrasi pencabulan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum belasan santriwati yang menjadi korban pencabulan di sebuah pondok pesantren di Depok, Megawati, mengungkapkan kendala yang dihadapi korban bila melaporkan kejadian ini ke polisi.

Megawati mengatakan, para korban mengalami kendala psikis akibat kekerasan seksual tersebut. Akibatnya mereka memilih tidak melapor ke polisi meski kejadiannya sudah berlangsung selama satu tahun. Dia pun belum mendapat informasi pasti kapan kejadian kekerasan seksual itu dilakukan para pelaku.

"Ini karena kendala psikis ya. Mungkin juga malu," kata Megawati saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu, 2 Juli 2022.

Oleh sebab itu, Megawati melanjutkan, tim kuasa hukum telah melakukan berbagai pendekatan supaya para korban mau berbicara. Polda Metro Jaya juga telah mengimbau supaya santriwati yang menjadi korban mau melaporkan kasus ini.

"Kami dari tim lawyer korban ingin korban-korban lain bisa merapat ke kami. Kami juga melakukan pendekatan semaksimal mungkin agar mereka membuat laporan ke Polda Metro Jaya," ucap Megawati.

Advertising
Advertising

Megawati mengatakan, para korban baru menceritakan kasus yang dialami saat libur belajar dan telah dijemput oleh orang tuanya untuk pulang. Ia pun menyebut ada 11 anak yang jadi korban kekerasan seksual namun, hanya 5 yang berani melaporkan dan telah diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya.

"Dari 11 yang dilecehkan, yang berani untuk speak up hanya 5 orang, tapi sekarang yang diperiksa baru 3 orang. Karena yang 1 orang lainnya masih di Bandung dalam kondisi sakit," ujar Mega di Polda Metro Jaya, pada Rabu, 29 Juni 2022.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan mengatakan, pihaknya telah menerima tiga laporan dari para korban. Dalam laporan itu ketiga korban melaporkan sejumlah pelaku yang sama.

"Saat ini penyidik dari Subdit Renakta yang menangani kasus ini dan sedang bekerja kemudian memeriksa beberapa saksi yang dianggap mengetahui kejadian ini," ujar Zulpan, Kamis, 30 Juni 2022.

Zulpan mengatakan, pihaknya juga mengambil langkah untuk melakukan koordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Depok guna melakukan pemeriksaan psikologis terhadap para korban.

Hingga saat ini pihak kepolisian belum menentukan tersangka dari kasus tersebut. Polisi masih melengkapi bukti-bukti dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Belum menentukan tersangka dan masih melengkapi keterangan-keterangan dan bukti-bukti, baik itu saksi, bukti visum yang masih dilakukan. Apabila sudah terpenuhi unsur pidana akan dilakukan pendekatan hukum terhadap pelaku,” jelasnya.

Tiga laporan terpisah sudah teregister di Polda Metro Jaya dengan nomor: LP/B/3082/VI/SPKT/PMJ; LP/B/3083/VI/SPKT/PMJ; dan LP/B/3084/VI/SPKT/PMJ.

Salah satu pimpinan pondok pesantren yang diduga menjadi tempat kekerasan seksual ini, Ahmad Riyadh, mengaku tidak banyak mengetahui seputar aksi pencabulan yang dialami oleh belasan santrinya.

Ahmad mengaku, kabar pencabulan yang terjadi di pondok pesantren itu, ia dengar pertama kali seusai pulang dari Padang, Sumatera Barat untuk menghadiri acara reunian. Polisi pun telah mendatanginya untuk meminta keterangan.

Ditanya soal para pengurus yang menjadi terlapor dalam kasus ini, Ahmad mengatakan, kesemuanya sedang tidak berada di pondok. “Setahu saya ada empat terlapor ya, salah satunya itu masih berstatus santri, dan sisanya guru,” kata Ahmad.

Ahmad mengatakan, untuk satu guru sampai dengan hari ini masih mengajar namun sedang menjalani cuti selama dua bulan karena baru mengalami kecelakaan.

“Dua terlapor lainnya mereka sudah tidak ada di sini, yang satu sudah selesai pengabdiannya yang satu lagi memang dia itu semacam relawan baru lulus dari pesantren kemudian dia ngajar di hadroh, pramuka ya,” kata Ahmad.

Baca juga: Polisi Usut Dugaan Pencabulan Belasan Santriwati di Depok

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

20 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

1 hari lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

2 hari lalu

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

Kecelakaan terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Mobil Honda HR-V milik mahasiswa kampus itu menabrak bis kuning.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

2 hari lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset

2 hari lalu

Penemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset

Polisi telah mengamankan TKP, mencari dan menggali informasi penemuan mayat tersebut.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

3 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

3 hari lalu

Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

Pemilik heran karena tidak mendengar pencurian kambing itu terjadi, padahal dia dan warga lain nongkrong usai nobar timnas U-23 hingga pukul 02.00.

Baca Selengkapnya

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

3 hari lalu

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

Bapak satu anak itu nekat merampas ponsel siswi SMP di Depok itu hingga korban jatuh dan terseret, setelah gagal transaksi HP secara COD.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

4 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

Siswi SMP di Depok itu terjatuh dan terseret beberapa meter hingga luka di lengan dan lutut saat berusaha mempertahankan HP yang dirampas begal.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

6 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya