Warga Jakarta Penerima Bantuan Pangan Minta Tambah Porsi, Cuma Cukup 1 Minggu

Reporter

Antara

Editor

Sunu Dyantoro

Senin, 11 Juli 2022 20:00 WIB

Petugas melayani warga yang membeli bahan pangan bersubsidi di RPTRA Amir Hamzah, Pegangsaan, Menteng, Jakarta, Kamis 10 Februari 2022. Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas KPKP melaksanakan Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat bagi pemegang KJP Plus, lansia, penyandang disabilitas, buruh ber-KTP DKI, dan guru non-PNS setiap bulannya yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pangan murah berkualitas seperti beras, susu, daging, ikan kembung, dan telur. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat yang menerima bantuan program pangan bersubsidi di Jakarta Selatan, meminta Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta menambah jumlah porsi yang diterima warga.

"Kalau bisa ada tambahan semacam beras ditambahin lagi porsinya, ayam juga bisa dapat dua, daging juga dilebihin lagi biar bisa bisa cukup lama," ungkap salahbsatu warga yang menerima pangan bersubsidi, Haris di RPTRA Kemandoran Jakarta Selatan, Senin, 11 Juli 2022.

Menurut Haris, bahan-bahan pangan bersubsidi ini hanya bisa mencukupi kebutuhan hingga satu minggu ke depan dengan catatan warga menghemat bahan-bahan yang diterima dengan baik.
Meski begitu, dia merasa bersyukur dengan adanya program pangan bersubsidi dari pemerintah melalui Dinas KPKP Jakarta. Sehingga, keluarganya bisa merasakan makanan yang bergizi. "Lumayan lah, anak-anak bisa menikmati makanan enak," ucap dia.

Sementara itu, warga lainnya, Dewi Puspa juga merasa sangat terbantu dengan adanya program pangan bersubsidi yang dilakukan setiap satu bulan sekali. Sehingga, sebagian uang belanja bisa dialokasikan untuk keperluan yang lain. "Program ini sangat membantu sekali karena meringankan belanja harian karena murah," ucap Dewi yang sedang sibuk melipat nota pembelian bahan pangan bersubsidi.

Menurutnya, program ini berbeda dengan program lainnya. Pasalnya, ketersediaan bahan yang lengkap menjadikan warga merasa senang dan tidak kesulitan untuk mendapatkan ketika mereka sudah terdaftar sebagai penerima. "Ketersediaan stok banyak, jadi kita tidak perlu khawatir stok habis," ujar dia.

Advertising
Advertising

Program pangan bersubsidi sempat terhenti karena pandemi

Pengelola RPTRA Kemandoran, Septi Annisa Sari mengatakan program pangan bersubsidi yang hadir di RPTRA Kemandoran sudah ada sejak 2017 silam. Meski begitu, distribusi ini sempat terhenti mengingat Indonesia dilanda wabah virus corona. "Tahun ini kita mulai lagi sejak Februari 2022 lalu," ungkap dia.

Dengan sempat berhentinya program ini, antusias masyarakat kembali terlihat sejak dibukanya transaksi swipe dan pendistribusian pangan bersubsidi di RPTRA Kemandoran, masyarakat berbondong-bondong untuk mendaftar. Dalam hal ini, dia mengaku setiap bulan tidak kurang dari 500 paket yang disalurkan kepada masyarakat yang telah lebih dahulu melakukan transaksi ini.

Semenjak adanya pandemi wabah virus corona di Indonesia, pola penerimaan juga berubah. Pada hari pertama, masyarakat terlebih dahulu melakukan pembayaran, di hari kedua masyarakat baru bisa menerima barang yang sudah dibeli.

Tidak hanya di RPTRA, masyarakat juga bisa melakukan transaksi di gerai-gerai yang sudah melakukan kerjasama dengan pemerintah DKI untuk pendistribusian pangan subsidi tersebut.
"Selain itu warga penerima manfaat pangan bersubsidi juga dapat melakukan transaksi di beberapa tempat seperti gerai di kelurahan, gerai di kecamatan, JakGrosir, JakMart, Mini DC dan gerai pasar Pasar Jaya lainnya," tulis akun instagram resmi miliki KPKP DKI @dkpkp.jakarta.

Pangan bersubsidi untuk pemegang Kartu Jakarta Pintar

KPKP DKI menginformasikan warga yang berhak menerima pangan bersubsidi, antara lain masyarakat yang memiliki Kartu Jakarta Pintar, PJLP dengan penghasilan minimal 1.1 UMP dan terdaftar wajib membawa ATM Bank DKI.

Selain itu, penghuni rusun juga bisa menerima program ini dengan persyaratan harus membawa kartu ATM Bank DKI yang sudah direverso. Persyaratan lain juga membolehkan lansia yang tidak mampu dan terdaftar dengan wajib membawa Kartu Lansia Jakarta.

Tidak hanya lansia, penyandang disabilitas yang tidak mampu juga berhak untuk menikmati program ini dengan syarat harus membawa Kartu Penyandang Disabilitas. "Ini memang hanya untuk masyarakat yang tertentu saja, seperti pekerja yang di bawah kelurahan sama peserta KJP, untuk lansia bisa dan juga penyandang disabilitas, asal mereka memiliki persyaratan yang sudah disetujui," tegas Petugas Bank DKI yang berjaga di RPTRA Kemandoran, Yuri Arief.

Selain itu, Guru Non PNS dan Tenaga Kependidikan Non PNS (KKI) yang berpenghasilan Rp1.1 juta UMP juga berhak menerima program ini dengan syarat memiliki ATM Bank DKI.

Untuk harga, program ini mematok harga daging sapi Rp35 ribu, beras premium Rp30 ribu, daging ayam Rp8 ribu, ikan kembung Rp13 ribu susu UHT Rp30 ribu dan telur ayam Rp10 ribu."Untuk susu hanya bisa yang memiliki KJP saja," ujar dia.

Baca juga: DKI Jakarta Kucurkan Subsidi Pangan Rp 1 Triliun Setiap Tahun

Berita terkait

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

3 hari lalu

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

Harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau naik pada hari ini. Sejumlah bahan pangan itu adalah bawang, cabai daging, gula pasir, ikan dan garam.

Baca Selengkapnya

Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

6 hari lalu

Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

Besok, ratusan warga Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan akan kembali menggeruduk kantor BRIN untuk meminta hasil mediasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

6 hari lalu

BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

Warga Setu, Kota Tangerang Selatan menolak pengalihan akses jalan Lingkar Baru BRIN sebagai jalan pengganti. Dianggap tidak layak untuk digunakan.

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

8 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya

Usai Banjir Bansos Jelang Pemilu, Ada Lima Bansos yang Cair Setelah Lebaran 2024

9 hari lalu

Usai Banjir Bansos Jelang Pemilu, Ada Lima Bansos yang Cair Setelah Lebaran 2024

Sejumlah Bansos akan cair setelah Lebaran 2024, di antaranya PKH dan Bantuan Pangan Non-Tunai.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Taman Margasatwa Ragunan yang Selalu Dipadati Pengunjung Saat Libur Lebaran 2024

15 hari lalu

Fakta Menarik Taman Margasatwa Ragunan yang Selalu Dipadati Pengunjung Saat Libur Lebaran 2024

Taman Margasatwa Ragunan yang dipadati pengunjung pada libur Lebaran 2024 punya beberapa fakta menarik.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

17 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

18 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Ini Syarat Tukar Uang Baru untuk Lebaran 2024 di Bank DKI dan Muamalat, Terakhir Besok

24 hari lalu

Ini Syarat Tukar Uang Baru untuk Lebaran 2024 di Bank DKI dan Muamalat, Terakhir Besok

Nasabah juga dapat menukar uang baru layak edar untuk memenuhi kebutuhan saat momen Lebaran 2024 Bank DKI dan Bank Muamalat. Ini syaratnya.

Baca Selengkapnya

TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

24 hari lalu

TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

TNI AD mengklaim, warga sekitar lokasi ledakan gudmurah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat tak mengetahui keberadaan magasin itu.

Baca Selengkapnya