Polisi Usul Jam Kerja Diatur agar Lalu Lintas Lancar, Macet Rugikan Rp 71 Triliun

Reporter

Arrijal Rachman

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 22 Juli 2022 08:49 WIB

Kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Gatot Subroto dan Tol Dalam Kota, Jakarta, Senin, 24 Januari 2022. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyampaikan adanya kenaikan penggunaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit yang saat ini berada di angka 31 persen. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Latif Usman, mengungkapkan sejumlah temuannya yang menjadi dasar usulan pengaturan jam masuk kerja. Usulan ini ditujukan supaya jalanan di DKI Jakarta tidak macet parah saat pagi dan sore.

Menurut Latif, alasan utama pengaturan jam masuk kerja ini perlu dibuat tidak bersamaan adalah kepadatan arus lalu lintas di Ibu Kota selalu terjadi pada pukul 06.00-09.00 WIB. Kepadatan itu terjadi karena semua orang keluar rumah bersamaan untuk beraktivitas, baik anak sekolah hingga para pekerja.

"Kegiatan masyarakat dimulai rata-rata jam 07.00, 08.00, dan 09.00. Jadi mereka akan berangkat bersama-sama dari rumah dengan waktu yang bersamaan, sehingga pada saat di sini akan ketemu jam yang sama," kata dia dikutip dari keterangannya, Jumat, 22 Juli 2022.

Padahal, Latif melanjutkan, dari hasil pengamatannya di lapangan, jalanan di kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya malah lengang pada pukul 09.00-15.00 WIB. Oleh sebab itu, dia berpendapat, jam lengang itu harus bisa dimanfaatkan untuk dijadikan jam alternatif masuk kerja.

"Anak sekolah jalan jam 07.00, terus yang kerja sektor kritikal mulai jam berapa, esensial jam berapa, itu akan mengatur sehingga tidak semua berkutat dengan jam yang sama. Misalnya ada yang jam 07.00, ada yang apel mulai jam 09.00, jam 10.00, mulai kerja jam 11.00," tutur Latif.

Advertising
Advertising

Waktu istirahat cukup dan tidur tenang

Dengan pengaturan ini, kata Latif, jam pulang kerja juga dengan sendirinya akan bergeser karena ada ketentuan jam kerja selama 8 jam per harinya. Ketentuan ini dapat menghindarkan masyarakat untuk pulang kerja secara bersamaan sehingga penumpukan orang tidak terjadi pada 16.00-21.00 WIB di jalanan.

"Berarti ini kan waktu pergerakan meraka bisa kita atur, sehingga pada jam istirahat, jam 10.00 malam, jam 11.00 malam, orang-orang sudah pada pulang semua dan istirahat dengan tenang. Waktu perjalanan tempuhnya pun tidak sama sehingga tidak termakan waktu hanya di jalan," kata Latif.

Dengan skema pengaturan jam masuk kerja yang lebih terdistribusi ini, Latif mengatakan, tingkat kemacetan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya bisa diturunkan dan kerugian ekonomi akibat kemacetan itu juga bisa diminimalisir per tahunnya.

"Kalau saat ini kemacetan di pukul 09.00 sudah 54 persen, sehingga apakah nyaman? Dengan kemacetan jalan ada kerugian negara per tahun sekitar Rp71 triliun. Uni bukan hanya Jakarta sih, ini seluruh Indonesia gitu," ujar Latif.

Dia menganggap, selama ini jalanan di Jakarta yang macet karena waktu keluar rumah bersamaan adalah pintu masuk tol ke Jakarta dari Cikampek, Jagorawi, Merak - Tangerang, dan jalan arteri dari Kalimalang, Cakung, Bogor, Depok, Lebak Bulus, Jagakarsa, Lenteng Agung, hingga Daan Mogot.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan sudah mendiskusikan usulan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya terkait pengaturan jam kerja bagi karyawan agar lebih mudah mengatur kemacetan jalan-jalan di Jakarta. "Pernah didiskusikan bahkan anak sekolah juga pernah didiskusikan untuk diatur jam masuknya," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Rabu, 20 Juli 2022.

Baca juga: DKI Jakarta Diskusikan Usulan Polda Metro Atur Jam Masuk Kerja agar Lalu Lintas Tak Macet

Berita terkait

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

11 menit lalu

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

Kapolri memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada lima polisi di Papua, yaitu KPLB satu tingkat lebih tinggi dari pangkat lama.

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

9 jam lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

10 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

13 jam lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

1 hari lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

1 hari lalu

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

Setelah uji coba pengiriman notifikasi tilang via WhatsApp lolos asesmen Polda Metro Jaya, sistem ini akan diterapkan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

2 hari lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

3 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

4 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya