Festival Golok Cakung Harmoni, Ada yang dari Campuran Meteor, Uranium, dan Titanium

Reporter

Mutia Yuantisya

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 7 Agustus 2022 09:17 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) melihat produk golok cakung yang dipamerkan dalam kegiatan panen raya di Kantor Walikota Administrasi Jakarta Timur, Jakarta, Selasa 29 Maret 2022. Panen raya yang dipimpin Gubernur DKI Jakarta dan dilakukan secara serentak di 100 lokasi yang tersebar di 10 Kecamatan di Kota Administrasi Jakarta Timur tersebut berhasil memanen 2.725 kilogram aneka tanaman sayur serta 563 kilogram hasil panen perikanan, seperti lele dan nila. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar membuka Festival Golok Cakung Harmoni di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT), Jl. Raya Pulogebang RW 3 Pulogebang, Cakung. Kegiatan ini digagas oleh Sanggar Bedok Latih dengan menampilkan parade pencak silat kolosal dari 100 perguruan pencak silat di Jakarta.

“Mari kita lestarikan dan kembangkan agar generasi muda mencintai sejarah dan budayanya dengan cara seperti ini (Festival Golok Cakung). Kegiatan ini sangat positif dan baik untuk masyarakat,” kata Anwar dalam keterangan tertulis, Sabtu, 6 Agustus 2022.

Atraksi bela diri tangan kosong dan penggunaan golok, clurit, trisula hingga toya meramaikan Festival Golok Cakung Harmoni. Tidak hanya itu, festival juga dimeriahkan dengan bazar Usaha Kecil Menengah (UKM) yang diikuti 14 Jakpreneur binaan Sudin Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) Jakarta Timur.

“Yang menarik, sejumlah golok peninggalan nenek moyang yang berusia sekitar 300 tahun hingga 700 tahun juga dipamerkan di sana. Festival ini sangat menarik perhatian pengunjung yang ingin melihat lebih dekat dengan golok bersejarah tersebut,” ujar dia.

Anwar mengatakan, Festival Golok Cakung Harmoni merupakan salah satu nilai sejarah yang sangat tinggi dan harus dihargai, serta dipelajari dan diketoktularkan pada yang lain. Utamanya, oleh para generasi muda.

Advertising
Advertising

Golok Cakung masuk benda warisan budaya

Ketua Sanggar Bedok Latih, Agus Sahadat mengatakan bahwa saat ini di wilayah Cakung terdapat tujuh Golok Cakung yang sudah dicatat sebagai benda bersejarah warisan budaya bangsa. “Sesuai Surat Keputusan Gubernur DKI No. 91/2022 tentang Penetapan Golok Cakung I-VII sebagai Benda Cagar Budaya,” katanya.

Golok Cakung merupakan salah satu senjata tradisional yang memiliki nilai budaya sebagai simbol perjuangan bangsa Indonesia, terutama etnis Betawi dalam melawan penjajahan.

“Kami ingin agar masyarakat lebih mengenal Golok Cakung. Sebuah warisan budaya yang harus dilestarikan. Apalagi Golok Cakung ini sudah ditetapkan sebagai benda Cagar Budaya yang ada di Jakarta,” ujar Agus.

Menurutnya, Golok Cakung yang dipamerkan ini sangat unik. Sebab, dibuat dengan kandungan batu meteor, uranium, titanium, dan besi yang tidak terdapat di golok-golok lainnya. Ini terlihat dari hasil laboratorium di Balai Konservasi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Bahan gagang golok, kata dia, juga bervariasi. Ada yang terbuat dari kayu nogosari dan tanduk kerbau bule dan tanduk kijang. Ciri khas bentuknya adalah menyerupai kaki Kijang. Panjang golok rata-rata sekira 40 sentimeter.

Baca juga: Kriteria Pisau yang Layak Dipakai untuk Menyembelih Hewan Kurban

Berita terkait

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

18 jam lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

2 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

11 hari lalu

13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

Film 13 Bom di Jakarta menerima dua penghargaan bergengsi dari Ho Chi Minh City International Film Festival

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Berharap Festival Kuno Kini Berdampak Bagi Masyarakat

35 hari lalu

Mas Dhito Berharap Festival Kuno Kini Berdampak Bagi Masyarakat

Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggelar festival Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Festival Kuno Kini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Glastonbury Festival, Seventeen Grup K-Pop yang Ikut Tampil

42 hari lalu

Mengenal Glastonbury Festival, Seventeen Grup K-Pop yang Ikut Tampil

Seventeen menjadi grup K-Pop pertama yang akan tampil di Pyramid Stage acara Glastonbury

Baca Selengkapnya

Grup Musik Indonesia Tampil di SXSW, Simak Asal-usul Festival Ini

47 hari lalu

Grup Musik Indonesia Tampil di SXSW, Simak Asal-usul Festival Ini

Grup musik Indonesia asal Majalengka LAIR ikut mengisi festival South by Southwest atau SXSW di Austin, Texas, Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Sidang Pembunuhan Karyawan MRT: Korban Dibius di Kalibata, Dibunuh di Tebet, Dibuang di BKT

50 hari lalu

Sidang Pembunuhan Karyawan MRT: Korban Dibius di Kalibata, Dibunuh di Tebet, Dibuang di BKT

Pelaku pembunuhan karyawan MRT Disa Dwi Yarto sempat membius korban, tetapi tidak berhasil

Baca Selengkapnya

Traveling ke India, 5 Destinasi India ini Tawarkan Ritual dan Festival Unik

59 hari lalu

Traveling ke India, 5 Destinasi India ini Tawarkan Ritual dan Festival Unik

Lima kota di India ini terkenal dengan ritual dan festival menarik di India

Baca Selengkapnya

Pegadaian Gelar Festival Ramadan

59 hari lalu

Pegadaian Gelar Festival Ramadan

PT Pegadaian mengadakan Festival Ramadan untuk nasabah dan masyarakat umum dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1445 H.

Baca Selengkapnya

Naked Man Festival di Jepang Dihentikan setelah Lebih dari 1.000 Tahun Gegara Krisis Populasi

22 Februari 2024

Naked Man Festival di Jepang Dihentikan setelah Lebih dari 1.000 Tahun Gegara Krisis Populasi

Dihentikannya festival ini karena Jepang mengalami krisis populasi. Para pria sudah lanjut usia dan tak ada regenerasi.

Baca Selengkapnya