Empat Warga Kuwait Selundupkan Satwa Liar

Reporter

Editor

Kamis, 17 Juli 2003 11:08 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Upaya penyelundupan sejumlah satwa liar dengan negara tujuan Kuwait kembali digagalkan Balai Karantina Hewan Soekarno-Hatta bersama dengan pihak bea dan cukai. Usaha penyelundupan ini dilakukan empat warga negara Kuwait yang akan menumpang pesawat Kuwait Air Ways nomor penerbangan KU 414, Rabu (22/1) malam pukul 23.00 WIB. Menurut Ketua Badan Karantina Pertanian, Departemen Pertanian, Delima Azahari, keempat pelaku bernama Gholamreza Akbari, Jousef KH, M. Almesver, dan Mashan E.H.A.Alharban. Delima mengatakan keempatnya tertangkap ketika barang-barang bawaannya, dalam bentuk tiga peti tripleks berkerangka kayu, diketahui membawa satwa-satwa tersebut. Petugas berhasil mengetahuinya berdasarkan uji sinar laser terhadap peti-peti itu. Selanjutnya, keempat pelaku digiring oleh petugas bea cukai dan dibawa ke Balai Karantina Hewan Bandara Soekarno-Hatta. Ketika peti-peti itu dibuka didapati sekitar delapan jenis satwa liar. Satwa-satwa tersebut adalah malu-malu dengan jumlah 91 ekor, kera ekor panjang 14 ekor, beruk empat ekor, owa tiga ekor, siamang empat ekor, burung punai 40 ekor, najing kecil 83 ekor, serta bajing bergaris tujuh ekor. Delima mengatakan bahwa keempat pelaku ini telah melanggar undang-undang no 5 tahun 1990 tentang Konservasi Hayati dan undang-undang no 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan. Mereka diancam hukuman tiga tahun penjara dan denda sebesar Rp.150 juta. Menurut pengakuan mereka, satwa liar ini dibelinya di pasar burung Pramuka, Jakarta Timur. Padahal, hewan seperti malu-malu, owa dan siamang merupakan satwa liar yang dilindungi oleh undang-undang no 5 tahun 1990. Delima juga mengatakan alasan pelaku menyelundupkan barang ini adalah karena ketidaktahuannya tentang aturan perundang-undangan di Indonesia. Namun, menurut Delima, mereka hanya mencari alasan, karena yang sebenarnya nilai ekonomi dari satwa liar ini sangat tinggi di Kuwait sehingga usaha penyelundupan satwa luar ke Kuwait termasuk sering terjadi. Delima mencontohkan harga owa di Kuwait sekitar Rp.75 juta, kus-kus sekitar Rp.10 juta dan yang paling murah hanya Rp.50 ribu untuk satu ekor bajing kecil. Kalau penyelundupan ini berhasi, maka negara dirugikan sebesar Rp.1,4 miliar, kata Delima. Sebelumnya, kata Delima, diketahui ada tiga kali usaha penyelundupan satwa liar ke Kuwait, namun usaha itu berhasi digagalkan. Para pelaku penyelundupan ditahan di Polsek Khusus Bandara Soekarno-Hatta. Sedangkan satwa liar itu masih berada di Balai Karantina Hewan Soekarno-Hatta yang nantinya akan diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam, DKI Jakarta. (Dewi Retno S Tempo News Room)

Berita terkait

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

24 menit lalu

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Busworld 2024 Pamerkan Lebih Banyak Bus Listrik

33 menit lalu

Busworld 2024 Pamerkan Lebih Banyak Bus Listrik

GEM Indonesia bersama Busworld International yang berpusat di Belgia, kembali menggelar Busworld Southeast Asia 2024. Ada banyak teknologi baru

Baca Selengkapnya

Tanggapi Revisi RUU Penyiaran, Menkominfo: Investigasi, Masa Harus Dilarang?

56 menit lalu

Tanggapi Revisi RUU Penyiaran, Menkominfo: Investigasi, Masa Harus Dilarang?

Menkominfo Budi Arie Setiadi tanggapi revisi RUU Penyiaran yang salah satunya isinya melarang investigasi jurnalistik

Baca Selengkapnya

Pencurian Modus Pecah Kaca di Bekasi, Uang Biaya Rumah Sakit Rp 450 Juta Amblas

1 jam lalu

Pencurian Modus Pecah Kaca di Bekasi, Uang Biaya Rumah Sakit Rp 450 Juta Amblas

Pencurian modus pecah kaca mobil itu diduga terjadi saat korban dan ayahnya makan di Warung Gabus Pucung di Rawalumbu. Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

1 jam lalu

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN mengembangkan alat deteksi dini penyakit tanaman teh berbasis pembelajaran mesin.

Baca Selengkapnya

Menapaki Usia ke 31 Tahun, Ini Profil Aktris dan Penyanyi Bernama IU atau Lee Ji Eun

1 jam lalu

Menapaki Usia ke 31 Tahun, Ini Profil Aktris dan Penyanyi Bernama IU atau Lee Ji Eun

Lee Ji Eun, yang lebih dikenal dengan nama panggung IU, adalah seorang penyanyi solo, produser musik, penulis lagu, model, dan aktris ternama asal Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

1 jam lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

1 jam lalu

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya

Baca Selengkapnya

Grab Indonesia Sebut Ekonomi Nasional Beri Harapan bagi Pelaku Industri

1 jam lalu

Grab Indonesia Sebut Ekonomi Nasional Beri Harapan bagi Pelaku Industri

Grab Indonesia sebut ekonomi nasional memberi harapan bagi para pelaku usaha untuk bisa terus menjaga daya saing produk atau layanan

Baca Selengkapnya

Film Supergirl: Woman of Tomorrow Diadaptasi dari Komik

1 jam lalu

Film Supergirl: Woman of Tomorrow Diadaptasi dari Komik

Supergirl: Woman of Tomorrow akan tayang pada 26 Juni 2026. Film ini dibintangi oleh Milly Alcock sebagai Girl of Steel

Baca Selengkapnya