PAM Jaya Promosikan Proyek Investasi Kejar 100 Persen Pelayanan Air Bersih

Reporter

Antara

Editor

Sunu Dyantoro

Kamis, 25 Agustus 2022 12:52 WIB

Petugas PAM Jaya memeriksa Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mookervat di Daan Mogot, Jakarta, Senin 22 Agustus 2022. IPA Mookervat tersebut menggunakan dua teknologi pengolahaan air yakni Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) dengan media PVA GEL sebagai media untuk perkembangbiakan bakteri pengurai dan teknologi ultrafiltrasi yang merupakan proses filtrasi membran yang mirip dengan Reverse Osmosis yang menggunakan tekanan hidrostatik untuk memaksa air melalui membran semipermeabel sehingga dapat menghasilkan air dengan kemurnian sangat tinggi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Perusahaan Air Minum atau PAM JAYA mempromosikan proyek investasi guna mencapai 100 persen layanan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayah DKI Jakarta.

"Kerja sama ini merupakan upaya PAM JAYA untuk pelaksanaan pengembangan SPAM yang terarah dan berkelanjutan dalam rangka pelayanan air bersih kepada seluruh warga Provinsi DKI Jakarta sesuai perencanaan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah," kata Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin di Jakarta, Kamis, 25 Agustus 2022.

Arief menjelaskan tujuan kegiatan ini untuk menyampaikan rencana kerja sama pengelolaan SPAM di DKI Jakarta kepada pelaku usaha dan mendapatkan konfirmasi minat dari pasar.

Adapun rencana ini telah diatur dalam SK Direksi PAM JAYA Nomor 65 Tahun 2022 mengenai Pedoman Tata Cara Kerja Sama Penyelenggaraan Sistem Air Minum.

Pada 31 Januari 2023 mendatang, kerja sama PAM JAYA dengan dua mitra swasta, yakni PALYJA dan AETRA akan berakhir.

Advertising
Advertising

Maka dari itu, PAM JAYA perlu menyiapkan strategi untuk percepatan peningkatan cakupan pelayanan hingga 100 persen pada 2030 sesuai Pergub DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 2022, kata dia.

Dalam Pergub DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 2022, percepatan peningkatan cakupan pelayanan dilakukan melalui penyelenggaraan SPAM yang meliputi SPAM Jatiluhur (Hilir), SPAM Karian Serpong (Hilir), SPAM Buaran III, uprating SPAM Buaran I dan II, SPAM Provinsi termasuk Pesanggrahan, Ciliwung, Komunal, dan Cilandak.

PAM Jaya turunkan air tak berekening

Menurut Arief, upaya lain yang perlu dilakukan PAM JAYA adalah penurunan tingkat ATR (Air Tak Berekening) atau Non Revenue Water (NRW), perawatan berkala, sambungan langsung, dan pembangunan prasarana pendukung.

Adapun PAM Jaya telah menyiapkan strategi pengelolaan SPAM melalui optimalisasi aset eksisting dan penyediaan aset baru yang tertuang dalam rencana kerja sama dengan badan usaha dengan skema pembiayaan paket yang diakumulasikan (bundling).

Disebutkan bentuk kerja sama ini tentunya akan berbeda dengan kerjasama dengan mitra eksisting yang dilakukan melalui proses yang mengambil sistem dari awal hingga akhir dengan memberikan solusi fungsional yang lengkap (end-to-end).

“Kerja sama PAM JAYA dengan Badan Usaha harus melindungi hak masyarakat dan saling menguntungkan,” tuturnya.

Saat ini, cakupan pelayanan PAM JAYA adalah 65,85 persen, jumlah pelanggan sebanyak 913.913, kapasitas produksi 20.082 liter per detik, panjang pipa 12.075 km, dan tingkat NRW 46,47 persen.

“Dukungan dari seluruh pihak dibutuhkan dalam penyelenggaraan SPAM di Provinsi DKI Jakarta. PAM JAYA mengajak pelaku usaha dan penyedia dana untuk berinvestasi dalam memajukan pengelolaan air minum di DKI Jakarta," katanya.

Baca juga: PAM Jaya Bangun Instalasi Pengolahan Air Berteknologi Ubah Air Laut Jadi Tawar, DPRD: Perbanyak Lagi

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

15 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

16 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

2 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

2 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

3 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

3 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya