Top 3 Metro: Pengeroyok Ade Armando Minta Keringanan Hukum, Strategi Komunikasi Anies Baswedan
Reporter
Tempo.co
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Selasa, 30 Agustus 2022 07:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler metropolitan pada Selasa pagi dimulai dari pengeroyok Ade Armando minta keringanan hukum. Terdakwa Marcos Iswan beralasan punya 4 anak yang masih SD hingga SMA sehingga butuh banyak biaya.
Berita lain adalah pakar politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai langkah Anies Baswedan gencar klaim janji politik telah tuntas sebagai strategi komunikasi. Ketika jabatan Gubernur habis akan sulit bagi Anies untuk melakukan interaksi dengan masyarakat.
Berita ketiga adalah soal harta kekayaan Rektor UI Ari Kuncoro bertambah Rp 35 miliar dalam 3 tahun. Lonjakan dalam waktu singkat ini menjadi sorotan BEM UI yang mempertanyakan asal usul kenaikan harta tersebut.
Berikut 3 berita terpopuler
1. Pengeroyok Ade Armando Minta Keringanan Hukum Karena Harus Biayai Sekolah 4 Anak
Salah satu terdakwa pengeroyokan Ade Armando, Marcos Iswan memohon kepada majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk memperingan hukuman demi membiayai sekolah anak.
"Dimohon hakim ketua untuk mempertimbangkan hukuman kami, karena Marcos punya empat anak yang butuh banyak biaya," kata Marcos dalam membacakan pleidoi di ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Senin, 29 Agustus 2022.
Marcos mengatakan, keempat anaknya masih duduk di bangku sekolah, dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Dia khawatir keempat anaknya tidak bisa melanjutkan pendidikan lantaran kekurangan biaya.
Dalam bagian lain pleidoinya, Marcos mengaku mengidap penyakit diabetes. Sehingga ia berharap, hakim bisa mempertimbangkan untuk meringankan hukumannya. Selama ini, ia mengatakan, dirinya membutuhkan perawatan khusus agar penyakit diabetes yang diderita tidak semakin parah.
Marcos membenarkan melakukan penganiayaan terhadap Ade Armando. Namun aksi tersebut tidak berdasarkan rasa dendam melainkan spontanitas belaka. "Karena dilakukan secara spontan, Marcos mengakui kesalahan dan berjanji tidak mengulangi lagi," katanya.
Dia berharap majelis hakim bisa mempertimbangkan beberapa hal tersebut. Di saat yang sama, Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang hadir dalam persidangan tetap pada tuntutannya.
Marcos dan lima terdakwa lainnya menunggu vonis hakim yang akan dijatuhkan pada Kamis, 1 September 2022 pekan depan.
Sebelumnya, enam terdakwa pengeroyokan Ade Armando bernama Marcos Iswan, Komar, Abdul Latif, Al Fikri Hidayatullah, Dhia Ul Haq dan Muhammad Bagja dituntut kurungan dua tahun penjara lantaran dinilai terbukti melakukan pengeroyokan.
Tuntutan hukuman itu sesuai ketentuan Pasal 170 KUHP setelah sebelumnya jaksa menghadirkan beberapa saksi dan bukti.
Ade Armando mengalami pengeroyokan usai demo mahasiswa menolak penundaan Pemilu 2024 dan penambahan masa jabatan presiden menjadi 3 periode di depan Gedung DPR pada 11 April 2022 lalu.
Selanjutnya pakar politik Universitas Al Azhar ungkap strategi komunikasi Anies Baswedan...
<!--more-->
2. Anies Baswedan Klaim Telah Tuntaskan Janji Politik, Pakar: Strategi Komunikasi
Di penghujung masa jabatannya, Anies Baswedan gencar meresmikan berbagai proyek yang diklaim sebagai janji politik saat kampanye sebagai Gubernur DKI Jakarta. Melihat hal ini, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai langkah Anies sebagai strategi komunikasi.
“Soal itu kampanye atau bukan, saya lihat kalau kampanye ada masanya, waktunya ditentukan oleh KPU. Mungkin bagian daripada strategi komunikasi karena bercita-cita ingin nyapres atau sosialisasi dari program-programnya bisa mendapat sambutan positif di mata publik,” kata Ujang kepada Tempo, Ahad, 28 Agustus 2022
Ia menilai apa yang dilakukan Anies saat ini sebagai kesempatan untuk menarik perhatian publik dan harus dilakukan jika berkeinginan mencalonkan diri sebagai capres.
“Saya melihat suka tidak suka harus dilakukan Anies sebagai bagian dari, ibaratnya sosialisasi untuk kepentingan dia sebagai capres di kemudian hari. Itu tidak bisa dihindari karena figur Gubernur yang ingin menjadi capres pasti akan dinilai dari kinerjanya dan dinilai dari kedekatannya dengan rakyatnya,” kata Ujang.
Anies Baswedan Harus Bergerak Meraih Simpati Publik
Jika kinerja Anies sebagai Gubernur DKI bagus, ujar Ujang, tapi tidak pernah menyapa dan dekat dengan rakyat akan menjadi penghambat dalam meraih simpati publik yang dibutuhkan untuk maju sebagai capres.
“Tentu sulit untuk bisa mendapatkan simpati dari publik, termasuk sulit untuk mendapatkan elektabilitas yang tinggi. Jadi, suka tidak suka, Anies harus bergerak, datang menyapa baik warga Jakarta maupun warga-warga lainnya di seluruh Indonesia. Saya melihat ini bagian daripada strategi semua capres/cawapres, termasuk Anies,” ujarnya.
Ujang berpendapat klaim Anies telah menuntaskan seluruh janji kampanyenya adalah hal wajar untuk bisa mendapatkan jabatan yang lebih tinggi.
“Itulah namanya politik ketika punya keinginan untuk loncat ke jabatan yang lebih tinggi harus membanggakan prestasinya, harus mendekati publik karena publik sebagai pemilih,” kata Ujang.
Ketika jabatan Gubernur habis, kata dia, akan sulit bagi Anies Baswedan untuk melakukan interaksi dengan masyarakat secara langsung. “Perlu panggung-panggung lain untuk mendekati warga Jakarta maupun warga lainnya ketikan berkeinginan menjadi capres,” ucapnya.
Selanjutnya BEM UI soroti harta kekayaan Rektor UI Ari Kuncoro naik Rp 35 miliar dalam 3 tahun...
<!--more-->
3. Harta Kekayaan Rektor UI Ari Kuncoro Bertambah Rp 35 Miliar, BEM UI: dari Mana Asalnya
Harta kekayaan Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro mengalami peningkatan kurang lebih Rp 35 miliar setelah dirinya menjabat ssbagai pimpinan kampus kuning tersebut.
Data ini dikeluarkan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) melalui akun instagram @bemui_official melansir dari Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN).
Dalam laporan BEM UI, Ari tercatat memiliki harta kekayaan Rp 27.873.760.038 sebelum menjabat sebagai Rektor atau pada tahun 2018.
Sedangkan menurut LHKPN terbaru yang dilaporkan pada 26 Maret 2022, total harta kekayaan Ari Kuncoro yang tercatat sebagai Rektor UI, kini telah mencapai Rp 62.321.869.525," posting akun instagram @bemui_official.
Merujuk data tersebut, BEM UI pun menyoroti peningkatan harta kekayaan Rektor UI yang bertambah hingga lebih dari Rp 35 miliar meski baru menjabat selama 3 tahun.
"Ari Kuncoro mampu melipatgandakan harta kekayaannya lebih dari dua kali lipat dari semula," katanya.
Menurut BEM UI, jabatan Rektor UI selama 3 tahun terbilang cukup singkat, jika melihat adanya penambahan harta kekayaan mencapai lebih dari Rp 35 miliar. "Pertanyaan besarnya adalah, darimana semua pundi-pundi kekayaan tersebut berasal," lanjut postingan instagran BEM UI. "Hanya Tuhan dan Ari Kuncoro yang bisa menjawab semua itu."
Baca juga: Pleidoi Pengeroyok Ade Armando: Balik Melindungi Saat Ada Teriakan Islam Bukan Pembunuh