Anies Baswedan Bicara Soal Politik Identitas di Hadapan Ratusan Anak Muda

Sabtu, 1 Oktober 2022 12:49 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hadir sebagai pembicara pada acara Indonesia Millennial and Gen-Z Summit di The Tribrata Jakarta, Jumat, 30 September 2022. Tempo/Mutia Yuantisya

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membahas soal politik identitas di hadapan ratusan anak muda, generasi milenial,dan generasi Z pada acara Indonesia Millennial and Gen Z Summit (IMGS) 2022.

“Semua harus stick pada aturan, ikut pada ketentuan karena dalam proses kampanye atau pemilu itu ada seluruh ketentuannya. Di dalam kenyataannya ketika kampanye itu ada unsur emosi, ada unsur programatik,” kata dia di Jakarta Selatan, Jumat, 30 September 2022.

Soal politik identitas, kata Anies, terdapat unsur emosi yang mencerminkan kontestasi. “Kalau calonnya adalah satu laki satu perempuan, maka isu gender akan dominan disitu. Kalau calonnya adalah satu dari Jawa, satu dari Sunda, maka isu etnis akan dominan disitu. Kalau calonnya beda agama, maka isu agama akan muncul,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia menilai bahwa kontestasi polarisasi emosi sangat tergantung kepada sosok yang ikut dalam pemilu dan politik identitas, kata dia, tidak melulu soal agama.

“Kalau calonnya satu laki satu perempuan, isu gender dominan. Kalau calonnya beda suku muncul isu suku, beda agama muncul isu agama,” ujar Anies.

Advertising
Advertising

Menurut orang nomor satu di DKI Jakarta itu, anak muda, generasi milenial maupun generasi Z harus bisa membedakan hal tersebut karena itu merupakan aspek emosional.

“Lalu ada aspek program yang biasanya kita sandingkan. Jadi saya melihat kita perlu makin hari makin mendorong kita semua untuk melihat satu rekam rejak dari siapapun yang berada di dalam lapangan pertandingan (pemilu),” kata Anies.

Sebab, kata Anies, pada masa kampanye masing-masing pihak akan menonjolkan kekuatannya dan akan melabelkan, mencap, membangun opini negatif terhadap lawannya.

“Itu dua-duanya terjadi dan ketika proses kampanye itu, publik perlu dirangsang dari sekarang. Mari kita bersiap untuk melihat rekam jejak, untuk melihat apa yang sudah dikaryakan, apa yang sudah dihasilkan,” kata dia.

Selain unsur emosional, politik identitas juga menonjolkan aspek programatik atau karya, prestasi yang dimiliki peserta pemilu di masa kampanya.

“Kedua biasanya dalam proses pemilu itu kalau menang, maka dia akan melihat aspek programatik yang ditonjolkan. Bagi yang tidak menang, dia akan mengatakan kemarin aspek emosional yang membuatnya menang. Itu normal, yang kalah pasti akan bilang kami kalah karena faktor emosional, apakah gender, apakah suku, apakah agama. Pihak yang kalah bilang begitu,” kata dia.

Hal terpenting, kata dia, adalah ketika memasuki proses pemilu, pemilih harus sadar bahwa pasti akan terjadi yang namanya polarisasi. Polarisasi terjadi antar dua kubu, tiga kubu, empat kubu.

“Dan kita tidak perlu khawatir dengan proses itu karena ini adalah nature nya proses pemilihan,” ujar Anies Baswedan.

MUTIA YUANTISYA

Baca juga: Anies Baswedan Bicara Panjang Demokrasi, Singgung Ancaman, Intimidasi, dan Pilpres

Berita terkait

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

40 menit lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

1 hari lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya

NasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta

1 hari lalu

NasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta

Ketua Umum partai NasDem, Surya Paloh mengatakan, pencalonan Anies Baswedan di Pilkada DKI masih perlu pengkajian.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

1 hari lalu

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

Setelah berakhir Pilpres 2024 dan putusan MK, Anies Baswedan telah melakukan berbagai aktivitas. Ia juga menyampaikan beberapa pesan dan pandangannya

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

2 hari lalu

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

Komisi II DPR telah mengusulkan revisi UU Pemilu dan UU Pilkada sejak awal masa bakti 2019.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai NasDem menyatakan bakal menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo dan Gibran. Begini jejak politik NasDem dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

2 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

2 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

3 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

3 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya