Kecelakaan Maut Cibubur, KNKT Sebut Klakson Tambahan Membahayakan Sistem Rem Truk

Selasa, 18 Oktober 2022 14:52 WIB

Petugas Kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan truk Pertamina di Jalan Raya Alternatif Cibubur, Jatisampurna, Bekasi, Selasa 19 Juli 2022. Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT akan melakukan pemeriksaan terhadap truk tangki dan jalan pada hari ini. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap penyebab kecelakaan maut Cibubur yang melibatkan truk tangki Pertamina di Jalan Transyogi, Cibubur. Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan mengatakan ada temuan kegagalan pengereman terjadi akibat persediaan udara tekan di tabung berada di bawah ambang batas.

Penurunan udara dipicu oleh kebocoran solenoid valve klakson tambahan serta travel stroke kampas rem.

"Dua hal ini memaksa pengemudi melakukan pengereman berulang kali saat menghadapi gangguan lalu lintas karena rem tidak pakem dan mempercepat berkurangnya angin pada tabung," ujar Ahmad, Selasa, 18 Oktober 2022.

Dalam proses investigasi, KNKT melakukan pemeriksaan rem pada titik yang tidak diperiksa oleh pengemudi dan menemukan sumber suara dari solenoid. Wildan menyebut ketika terjadi kebocoran, kebanyakan pengemudi hanya memeriksa bagian samping kanan dan kiri, serta bagian belakang.

"Di depan gak ada sistem rem jadi gak mungkin diperiksa," ucapnya.

Truk tersebut diketahui menggunakan klakson tambahan dari tenaga pneumatic agar suara yang dihasilkan lebih kencang. Untuk menyalurkan tenaga pneumatic ini dibutuhkan solenoid valve.

Advertising
Advertising

Namun, kebocoran solenoid valve menyebabkan waktu pengisian menjadi lambat. Sementara travel stroke yang terlalu jauh membuat pengemudi boros dalam menggunakan angin sehingga tekanan angin cepat berkurang.

"Dia (pengemudi) akan berhadapan dengan risiko pada titik tertentu dia akan dipaksa menginjak dua tiga kali injekan selesai, angin akan tekor," ungkap Wildan.

Pada saat tekanan angin berada dibawah ambang batas, maka tenaga pneumatic tidak bisa digunakan dengan baik untuk memindahkan kopling maupun melakukan pengereman. Wildan mengatakan bahwa tindakan pengemudi ketika berpindah ke jalur lambat sudah tepat, namun saat menabrak dua mobil di depannya pengemudi mengalami kepanikan luar biasa sehingga ia berpindah kembali ke lajur cepat dan malah meningkatkan fatalitas korban.

"Namanya keputusan dalam kondisi emergency susah, karena siapapun kalau nabrak terus pengennya berpindah, tapi keputusan berpindah ini justru lebih fatal," kata Wildan.

Berdasarkan temuan hasil investigasi kecelakaan maut Cibubur ini, KNKT memberi rekomendasi kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk melarang semua penggunaan klakson tambahan yang instalasinya berasal dari tenaga pneumatic. "Kami meminta direktorat merumuskan sebaiknya bagaimana kebutuhan klakson yang kencang dari teman-teman pengemudi ini dapat terpenuhi tapi tidak membahayakan sistem rem," tegasnya.

VANIA NOVIE ANDINI

Baca juga: Buntut Kecelakaan Maut Cibubur: Lampu Lalu Lintas Dinonaktifkan, U-Turn Ditutup Permanen

Berita terkait

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

1 hari lalu

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

4 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya

Satu Orang Tewas dan Belasan Luka Akibat KA Rajabasa Tabrak Bus di OKU Timur, Begini Penjelasan PT KAI

5 hari lalu

Satu Orang Tewas dan Belasan Luka Akibat KA Rajabasa Tabrak Bus di OKU Timur, Begini Penjelasan PT KAI

PT KAI angkat bicara menyusul insiden kecelakaan lalu lintas antara KA Rajabasa (KA PLB S12A) relasi Tanjungkarang - Kertapati dengan bus kemarin.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Momentum Tertibkan Angkutan Gelap

5 hari lalu

Pengamat Nilai Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Momentum Tertibkan Angkutan Gelap

MTI Pusat menyatakan kecelakaan maut KM 58 Tol Jakarta-Cikampek harus menjadi momentum menertibkan angkutan gelap.

Baca Selengkapnya

Seorang Perempuan di Bekasi Tewas Ditabrak Pelaku Balap Liar

7 hari lalu

Seorang Perempuan di Bekasi Tewas Ditabrak Pelaku Balap Liar

Perempuan itu tewas setelah kendaraan yang ia tumpangi dihantam pelaku balap liar di Jalan Raya Ahmad Yani, Margajaya, Bekasi, Sabtu dini hari.

Baca Selengkapnya

Operasi Ketupat Candi 2024 Polda Jawa Tengah: 533 Kecelakaan, 20 Orang Tewas

7 hari lalu

Operasi Ketupat Candi 2024 Polda Jawa Tengah: 533 Kecelakaan, 20 Orang Tewas

Polda Jawa Tengah menggelar Operasi Ketupat Candi 2024 selama masa libur lebaran. Kecelakaan Bus Rosalia Indah jadi kasus yang menonjol.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Pikap Tabrak 2 Motor di Depok, Satu Orang Tewas

8 hari lalu

Pengemudi Pikap Tabrak 2 Motor di Depok, Satu Orang Tewas

Pengemudi pikap diduga mengantuk saat menabrak dua motor yang berada di arah berlawanan.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus ALS di Agam Sumatera Barat, Ini Profil Perusahaan Otobus Berusia 58 Tahun

8 hari lalu

Kecelakaan Bus ALS di Agam Sumatera Barat, Ini Profil Perusahaan Otobus Berusia 58 Tahun

Bus ALS alami kecelakaan di Malalak Selatan, Agam, Sumatera Barat pada Senin 15 April 2024. Berikut profil PO bus ALS yang beroperasi sejak 1966.

Baca Selengkapnya

5 Hari Lebaran, Polisi Catat Ada 1.370 Kecelakaan dan 200 Orang Tewas

9 hari lalu

5 Hari Lebaran, Polisi Catat Ada 1.370 Kecelakaan dan 200 Orang Tewas

Korlantas Polri mencatat ada ribuan kecelakaan lalu lintas selama 5 hari Lebaran. Dari jumlah total itu ada ratusan nyawa terenggut.

Baca Selengkapnya

Seri Antisipasi Kecelakaan Maut: Tips untuk Menghindari Pecah Ban Mobil

9 hari lalu

Seri Antisipasi Kecelakaan Maut: Tips untuk Menghindari Pecah Ban Mobil

Kecelakaan yang disebabkan oleh pecah ban mobil, seringkali terjadi karena pengemudi kesulitan mengendalikan laju kendaraan.

Baca Selengkapnya