TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya mencatat ada peningkatan angka korban kecelakaan pada Januari hingga Oktober 2022.

"Untuk jumlah LP (laporan polisi) sampai bulan Oktober sudah 8.515, korban sebanyak 10.297," kata Kepala Seksi Kecelakaan Lalu Lintas Subdirektorat Pembinaan dan Penegakkan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Edy Purwanto di Hotel Diradja, Jumat, 11 November 2022.

Angka tersebut di antaranya 569 korban meninggal dunia, 1.289 mengalami luka berat, dan 8.439 luka ringan. Kecelakaan pada tahun ini sampai Oktober sudah melampaui angka kecelakaan selama 2021.

"Pada tahun 2021, dari seluruh jajaran Polda Metro Jaya termasuk Polres, itu tercatat laporan polisi (LP) sebanyak 8.294 dengan korban meninggal dunia 615, luka berat sebanyak 1.523, luka ringan 7.719, dengan jumlah korban total sebanyak 9.857," tutur Edy.

Dia menuturkan, sejak diterapkannya tilang elektronik justru kesadaran berlalu lintas menurun. Sebab sistem ini memang masih memiliki celah bagi pelanggar.

Untuk pengawasan lokasi dengan kamera ETLE juga belum banyak tersebar di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Kondisi ini juga minim pengawasan terjadinya kecelakaan yang tidak terpantau kamera.

"Masih banyaknya lokasi rawan pelanggaran dan fatalitas laka lantas di wilayah hukum Polda Metro Jaya yang saat ini belum termonitor oleh kamera ETLE statis," katanya.

Menurut data yang dimiliki Polda Metro Jaya, ada 100.965 pelanggaran lalu lintas yang sudah ditindak dengan ETLE pada Januari sampai Oktober 2022. Angka itu meningkat dari 81.341 pelanggaran yang ditindak selama tahun 2021.

Baca juga: Transjakarta Sudah Jalankan Rekomendasi KNKT, Angka Kecelakaan Masih Tinggi