Wali Kota Depok Minta Kisruh SDN Pondokcina 1 Jangan Dipolitisasi, Orang Tua Siswa Kecewa
Reporter
Ade Ridwan Yandwiputra
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Rabu, 16 November 2022 19:23 WIB
TEMPO.CO, Depok - Kurnia, 42 tahun, orang tua siswa SDN Pondokcina 1 kecewa atas pernyataan Wali Kota Depok Mohammad Idris yang minta kisruh di sekolah tersebut jangan dipolitisasi.
“Kami tersentak dengan pernyataan walikota Depok tentang kisruh SDN Pondokcina 1 jangan dipolitisasi dan jangan terprovokasi. Analisa dangkal dari mana itu? Apakah jika mengadu ke DPRD masuk politisasi?,” kata Kurnia dikonfirmasi Tempo, Rabu 16 November 2022.
Kurnia mengatakan, kisruh di SDN Pondokcina 1 justru dimulai oleh Pemerintah Kota Depok yang secara sepihak menutup sekolah tanpa mempertimbangkan protes atau penolakan para orang tua termasuk dirinya.
“Tolonglah, keluhan murni kami orang tua murid jangan dituduh dengan politisasi,” ujarnya.
Menurut Kurnia, relokasi siswa sudah disampaikan sejak 26 Agustus 2022. Saat itu, para orang tua diundang untuk membahas rencana alihfungsi lahan SDN Pondokcina 1 yang sudah disetujui Wali Kota Depok Mohammad Idris melalui surat 593/281-BKD tertanggal 9 Juni 2022.
“Perihal relokasi ini tidak pernah ada kata sepakat,” kata Kurnia.
Baca juga: Wali Kota Depok Sebut Masjid di Bekas SDN Pondokcina 1 Atas Arahan Ridwan Kamil
Selanjutnya orang tua minta murid dipindahkan ke satu sekolah dan jam belajar sama...
<!--more-->
Orang Tua Siswa SDN Pondokcina 1 Depok Minta Relokasi ke 1 Sekolah
Pada saat pembahasan relokasi bersama perwakilan orang tua siswa itu, pertemuan dihadiri Dinas Pendidikan, Plt Kepala Sekolah Pondokcina 1, Kepala Sekolah Pondokcina 3 dan 5, Lurah Pondok Cina, Camat Beji, LPM dan pengurus lingkungan Pondok Cina. Namun belum ditemui titik temu keinginan dari orang tua.
"Keinginan kami sebagai orang tua, murid dipindahkan ke satu sekolah, jangan regrouping ke 2 SD, atau buatkan gedung baru,” kata Kurnia.
Karena tidak ada kata sepakat, direncanakan ada rapat lanjutan. Namun, rapat itu tak pernah terselenggara hingga keluar surat pemberitahuan dari Plt Kepala Sekolah Pondokcina 1 Sri Widayati bahwa siswa dilaksanakan Belajar Dari Rumah (BDR) mulai tanggal 7 November 2022.
“Tanggal 5 November 2022 terjadi pemindahan kursi dan meja ke SDN Pondokcina 5,” kata Kurnia.
Sejak saat itu orang tua siswa protes karena Pemkot Depok melaksanakan pemindahan sepihak. Terlebih, akses masuk ke sekolah itu juga ditutup oleh trotoar Margonda Raya hasil revitalisasi.
“Intinya kita orang tua murid SDN Pondokcina 1 tidak keberatan dipindahkan, tetapi harus ke 1 gedung dan jam belajar harus normal seperti biasa yang berlaku,” kata Kurnia.
Kisruh SDN Pondokcina 1 Depok masih terus berlanjut. Sampai dengan hari ini, orang tua siswa tetap mendatangi sekolahnya meskipun mulai dari Kepala Sekolah, staff hingga pengajar sudah tidak ada yang datang ke sekolah.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Baca juga: Wali Kota Depok Minta Kisruh SDN Pondokcina 1 Tidak Dipolitisasi