Pengerukan lumpur Embung Dato Tonggara untuk cegah banjir di Kramat Jati, Jakarta, Minggu 4 Desember 2022. ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Timur
TEMPO.CO, Jakarta - Antisipasi genangan saat musim hujan, Pemerintah Kota Jakarta Timur melakukan kerja bakti dan pengerukan lumpur di Embung Dato Tonggara, Kramat Jati, Minggu. Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengatakan pengerukan itu bertujuan menambah kapasitas daya tampung embung untuk menampung air di RW 11 Kramat Jati itu.
"Kami lakukan kerja bakti sekaligus penanaman pohon di area embung ini," kata Anwar di Jakarta, Minggu, 4 Desember 2022, seperti dikutip dari Antara.
Dalam kerja bakti di Kramat Jati itu, dikerahkan 150 petugas gabungan dari Satgas Sumber Daya Air (SDA), Bina Marga, Pertamanan dan Hutan Kota, PPSU, Satpol PP, Gulkarmat, KPKP, Sudin Lingkungan Hidup.
Alat berat ekskavator standar dikerahkan untuk pengerukan lumpur dan sampah di embung Dato Tonggara. Satu unit pompa stasioner berkapasitas 300 liter per detik juga diturunkan untuk menyedot air. Pemkot Jakarta Timur juga mengerahkan 10 truk untuk mengangkut lumpur dan sampah.
Anwar mengatakan kerja bakti di Kramat Jati itu bertujuan untuk penataan kawasan sekaligus penangulangan banjir. "Sedikitnya ada 50 pohon pelindung ditanam untuk menanggulangi banjir dan menata kawasan agar lebih asri dan bersih," ujarnya.
Dengan pengerukan lumpur di Embung Dato Tonggara itu, RW 11 Kelurahan Kramat Jati diharapkan bebas dari genangan. Sebelumnya, daerah itu langganan banjir, terutama bila air kiriman datang dari Bogor. "Mudah-mudahan, ketika hujan lokal dan ada kiriman debit air yang tinggi dari Bogor melalui Kali Cipinang, permukiman warga tidak tergenang lagi," kata Anwar.
Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Mahakam menuap. Akibatnya, lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir.
Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut
15 jam lalu
Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut
Banjir di Kabupaten Agam dan Tanah datar meninggal duka bagi masyarakat Sumatra Barat. 59 orang lebih dinyatakan meninggal dan ada 16 yang masih dalam pencarian.