DKI Sebut Mayoritas Kasus Covid-19 Meninggal Akibat Terlambat Terdiagnosis

Reporter

Tempo.co

Senin, 12 Desember 2022 09:26 WIB

Tenaga medis melintas di depan gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Kamis, 10 Februari 2022. RSPI Sulianti Saroso menjadi salah satu Rumah Sakit rujukan perawatan pasien Covid-19 varian Omicron. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengingatkan warga dengan penyakit penyerta atau komorbid dan lanjut usia untuk tes Covid-19 jika bergejala batuk pilek. Sebab, Dinas Kesehatan DKI mencatat mayoritas kasus Covid-19 meninggal akibat diagnosis yang terlambat.

"Mayoritas kasus positif Covid-19 yang meninggal di rumah sakit, karena terlambat terdiagnosis dan terlambat dilakukan PCR," kata dia dalam pesan teksnya, Senin, 12 Desember 2022.

Ngabila menuturkan pasien Covid-19 di Jakarta meninggal rata-rata 4-6 hari pasca terdiagnosis positif Covid-19 yang mengacu pada hasil pemeriksaan PCR. Data kematian ini yang tampak sepanjang Juli-Desember 2022, tapi dia tak merincikan detailnya.

Karena itulah, Ngabila mengimbau agar orang dengan komorbid dan lansia melakukan deteksi dini Covid-19 apabila bergejala. "Segera tes antigen atau PCR untuk deteksi dini Covid-19 dan ditangani cepat," ujar dia.

Kasus Covid-19 di Indonesia meningkat
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mencatat adanya kenaikan kasus Covid-19 di 30 provinsi. Jumlah kasus baru yang terkonfirmasi sebanyak 4.951, sehingga menambah total kasus sejak awal pandemi, Maret 2022, mencapai 6.507.610. Kenaikan angka kasus ini berkaitan dengan kemunculan sub-varian atau varian baru, yakni Omicron XBB.

Advertising
Advertising

Pada periode 4 Oktober-8 November 2022, sebanyak 27.081 pasien Covid-19 dirawat di rumah sakit. Dari jumlah itu, 10.639 pasien di antaranya alias hampir separuhnya bergejala sedang hingga kritis.

Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, 1.373 pasien meninggal dunia pada periode yang sama, 84 persen di antaranya belum disuntik vaksin booster. Kematian tertinggi menimpa pada kelompok lansia, 50 persen di antaranya belum divaksin.

"Perlunya vaksinasi karena mayoritas penyebab pasien Covid-19 dengan kondisi berat, kritis hingga meninggal karena tidak divaksin atau vaksinnya belum lengkap, terutama vaksin booster," tutur Budi dalam keterangan tertulis, Rabu, 9 November 2022.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat Pesat, Menkes Maksimalkan Vaksinasi pada Lansia

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

1 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Cerita Martai Naik Haji di Usia Senja, Menabung 12 Tahun dari Jualan Keset

1 hari lalu

Cerita Martai Naik Haji di Usia Senja, Menabung 12 Tahun dari Jualan Keset

Martai akhirnya mampu memberangkatkan dirinya dan istri untuk naik haji berkat usaha menjual keset.

Baca Selengkapnya

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

3 hari lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya

Persiapan Haji, Ini 7 Rekomendasi Olahraga untuk Lansia Sebelum Berangkat ke Tanah Suci

4 hari lalu

Persiapan Haji, Ini 7 Rekomendasi Olahraga untuk Lansia Sebelum Berangkat ke Tanah Suci

Sejumlah olahraga ringan bisa dilakukan sebelum berangkat untuk persiapan fisik ibadah haji.

Baca Selengkapnya

554 Kloter Jemaah Calon Haji Siap Berangkat ke Tanah Suci Mulai 12 Mei, Kemenag Siapkan Ini

4 hari lalu

554 Kloter Jemaah Calon Haji Siap Berangkat ke Tanah Suci Mulai 12 Mei, Kemenag Siapkan Ini

Proses pemberangkatan Jemaah calon haji ke Arab Saudi akan berlangsung hingga 10 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

5 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

5 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

5 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

6 hari lalu

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih mencari model penyaluran dana pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

6 hari lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya