PAM Jaya Akan Ubah Layanan Air Bersih, Jamin Tak Ada Lagi Warga yang Pikul Air

Reporter

Antara

Jumat, 16 Desember 2022 16:33 WIB

Sejumlah warga Muara Angke membawa jerigen saat melakukan aksi di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Februari 2022. Para warga yang datang dari blok Limbah, blok Eceng dan blok Empang RW 022 Muara Angke ini menggelar aksi terkait krisis air bersih yang melanda di pemukiman mereka. Selain meminta layanan air bersih, mereka juga meminta agar PAM Jaya melakukan pelayanan suplai air minum menggunakan kios air sementara untuk warga sebanyak 293.208 liter per hari, dan pemberlakuan tarif air sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 57 tahun 2021 yaitu seharga Rp. 1.575,-/ meter kubik. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Usaha Milik Daerah Perumda PAM Jaya akan mengubah sistem layanan penyuplai air bersih dengan reservoir air komunal agar warga tidak lagi memikul air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin menyatakan kesiapan jajarannya untuk mengubah layanan pada Maret 2023 nanti setelah percobaan yang dilakukan di Kampung Marunda Kepu, hari ini berhasil mengatasi persoalan krisis air yang melanda warga di kawasan Cilincing, Jakarta Utara tersebut.

"Kami sempat disindir oleh anggota DPRD, katanya Jakarta kok masih ada yang pakai pikulan begitu. Jujur ini kewenangan saya, jadi saya akan konversi (ubah sistem) layanan seperti itu dengan reservoir air komunal," kata Arief saat meninjau layanan air PAM Jaya di Jalan Kampung Marunda Kepu, Cilincing, Jakarta Utara seperti dikutip dari Antara, Jumat, 16 Desember 2022.

Adapun layanan yang tidak permanen seperti melalui kios air atau hanya mendatangkan suplai air menggunakan mobil tangki pun nantinya akan dihentikan dan diganti dengan reservoir komunal.

Konsep baru yaitu reservoir air komunal itu akan mengganti sistem pelayanan tidak permanen yang diberikan untuk permukiman yang selama ini warganya kerap pikul-memikul air.

Advertising
Advertising

Diketahui, Jakarta memiliki sembilan titik permukiman yang mempunyai masalah keterbatasan air karena dua alasan, pertama karena sumber air didatangkan jauh dari lokasi, kedua karena 'jam sibuk' yaitu ketika penggunaan air sedang mencapai puncak.

Salah satu titik di Jakarta yang mempunyai masalah keterbatasan air itu ialah permukiman warga Marunda Kepu di Cilincing, Jakarta Utara.

Aliran air dari perpipaan di Marunda Kepu terkadang sedikit atau bahkan sama sekali tidak ada yang dapat mencapai kran-kran di rumah warga.

Persoalan krisis air yang berlangsung di Marunda Kepu hingga tujuh bulan lamanya akhirnya berhasil dituntaskan, setelah PAM Jaya membuat semacam sumber air komunal di dekat pemukiman warga.

Sumber air yang berfungsi sebagai cadangan kala debit air yang mengalir dari perpipaan sekitar sedang kekurangan itu dinamakan reservoir air komunal.

Reservoir air komunal itu mendapat suplai air bersih dari mobil tangki secara berkala sehingga menjadi sumber air cadangan warga agar tidak perlu pikul-memikul air lagi.

Karena nanti reservoir air komunal yang dibangun PAM Jaya bisa langsung 'menyuntikkan' air bersih langsung ke jaringan perpipaan agar bisa mengalir dengan lancar sampai ke kran air di rumah-rumah warga.

"Supaya tidak ada lagi gesekan sosial karena selama ini kami hanya mengalirkan melalui kios air atau lewat mobil tangki," ujar Arief.

Baca juga: Heru Budi Puji PAM Jaya Bangun Reservoir Komunal untuk Penuhi Kebutuhan Air Bersih Warga Marunda

Berita terkait

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

2 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

9 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

10 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

11 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

12 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

13 hari lalu

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

16 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya

10 Ribu Perempuan di Jalur Gaza Tewas dalam Serangan Israel

18 hari lalu

10 Ribu Perempuan di Jalur Gaza Tewas dalam Serangan Israel

Ada lebih dari 10 ribu perempuan di Jalur Gaza tewas akibat enam bulan serangan Israel yang melelahkan.

Baca Selengkapnya

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

18 hari lalu

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

19 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.

Baca Selengkapnya