Kepada Kak Seto, Penculik Anak MA Mengaku Lakukan Kekerasan Fisik: Saya Minta Maaf

Minggu, 8 Januari 2023 09:34 WIB

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto mendatangi Bareskrim Mabes polri untuk meminta perlindungan pada anak anak dari Ferdy Sambo dan Putri, Jakarta. Selasa, 23 Agustus 2022. Menurut Kak Seto, perlu membedakan perlakuan pada anak-anak kedua pasangan ini untuk memberikan perlindungan terutama yang masih berusia di bawah 18 tahun dari bully. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar psikologi anak, Seto Mulyadi alias Kak Seto, mengatakan penculik anak MA, Iwan Sumarno, menangis dan meminta maaf kepada keluarga korban. Iwan mengakui telah melakukan kekerasan fisik terhadap MA.

"Saya betul-betul merasa bersalah, saya minta maaf," kata Seto menceritakan pengakuan Iwan seusai menemuinya di Kepolisian Resor Jakarta Pusat, kepada Tempo melalui sambungan telepon, Jumat malam, 6 Januari 2023.

Iwan menculik MA di kompleks Gunung Sahari, Jakarta Pusat, pada 7 Desember 2022. Selama 26 hari polisi memburu Iwan setelah menerima laporan orang tua korban pada Jumat, 9 Desember 2022.

Kekerasan fisik bermula ketika MA meminta dipulangkan ke orang tuanya. Iwan marah lantaran tak punya uang. Dia langsung menyentil, mencubit, dan menampar bocah enam tahun itu. "Katanya begitu sambil menangis," tutur Seto.

Menurut dia, saat itu Iwan mengaku bersalah lantaran menculik anak kelima pasangan Onih dan Tunggal itu. Iwan berjanji akan bersujud di kaki orang tua MA jika bebas.

Advertising
Advertising

"Saya tahu ini salah, tapi itulah keadaan yang sebenarnya," ujar dia kepada Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) itu.

Baca juga: Pengakuan Penculik MA ke Kak Seto: Dipaksa Bercerai, Anak Dibawa Mertua

Kepada Seto, tersangka penculikan anak ini bercerita, dirinya bercerai 11 tahun lalu. Sang mertua yang memaksa perceraian ini pasca Iwan mengajak istrinya memulung.

"Mertuanya enggak terima anaknya bekerja begitu," ucap Seto.

Perceraian itu tak hanya memisahkan Iwan dengan istrinya. Mertua dia bahkan membawa YY alias N, anak Iwan. Dia mengaku tidak diizinkan menemui putrinya.

"Dia menangis, karena merasa dipisahkan dari anaknya itu," Seto menambahkan.

Polisi menangkap Iwan pada Senin malam, 2 Januari 2023. Saat itu, Iwan dan MA berada di kawasan Jalan Wahid Hasyim, Cipadu, Ciledug, Tangerang. Korban penculikan anak, MA, langsung dibawa ke Rumah Sakit atau RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur sekitar pukul 21.30 WIB.

Polisi telah menetapkan penculik anak itu sebagai tersangka.

Baca juga: Polisi Tetapkan Pelaku Penculikan Anak MA Sebagai Tersangka

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

2 hari lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

2 hari lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

4 hari lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Periksa Isi Percakapan Brigadir RA dan Istri di Ponselnya, Bakal Diungkap ke Publik

8 hari lalu

Polisi Periksa Isi Percakapan Brigadir RA dan Istri di Ponselnya, Bakal Diungkap ke Publik

Isi SMS antara istri dan Brigadir RA akan dirilis oleh Polres Metro Jakarta Selatan kepada publik.

Baca Selengkapnya

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

8 hari lalu

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

Game online yang mengandung konten kekerasan berpotensi merusak moral anak bangsa di masa depan sehingga perlu diblokir.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

9 hari lalu

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

Polisi menyimpulkan sementara Brigadir RA tewas karena bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Kekerasan Menimpa Putri Komedian Isa Bajaj, Begini Saran Surabaya Children Crisis Center pada Pemda Magetan

15 hari lalu

Kekerasan Menimpa Putri Komedian Isa Bajaj, Begini Saran Surabaya Children Crisis Center pada Pemda Magetan

Surabaya Children Crisis Center menyayangkan terjadinya tidak kekerasan oleh laki-laki tak dikenal terhadap putri komedian Isa Bajaj di Magetan.

Baca Selengkapnya

Cerita Ayah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Cikampek Kehilangan Dua Anaknya

20 hari lalu

Cerita Ayah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Cikampek Kehilangan Dua Anaknya

Dua anak Syaifudin pada akhirnya tak tiba di Ciamis di Idul Fitri tahun ini. Kecelakaan maut membuat keduanya kembali ke Depok, terbujur dalam peti

Baca Selengkapnya

Jawab Rumor Putus dengan Ajudan Prabowo, Nikita Mirzani Mengaku Jadi Korban Kekerasan

22 hari lalu

Jawab Rumor Putus dengan Ajudan Prabowo, Nikita Mirzani Mengaku Jadi Korban Kekerasan

Menurut Nikita Mirzani, selama ini ia diam lantaran merasa takut akan mendapatkan penilaian dan tidak akan ada yang percaya.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

22 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya