Selain Kasus Mutilasi Bekasi, Ini 4 Pelaku Mutilasi Lainnya Termasuk Sumanto dan Ryan Jombang

Rabu, 11 Januari 2023 17:25 WIB

M. Ecky Listiantho, tersangka pembunuhan dan mutilasi mayat di Bekasi saat mengenakan baju tahanan Polda Metro Jaya. Sumber: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi, Hengki Haryadi menyatakan bahwa dari pemeriksaan DNA pihaknya berhasil mengidentifikasi mayat perempuan korban mutilasi di Kampung Buaran, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Korban tersebut atas nama Angela Hindriati Wahyuningsih yang berusia 54 tahun yang sudah disimpan dalam dua kontainer selama lebih dari satu tahun sejak November 2021. Sementara itu, penemuan potongan tubuh yang dibungkus plastik dari jenazah tersebut ditemukan di kamar mandi sebuah indekos di Kampung Buaran, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi pada 29 Desember 2022.

Polisi telah menyiapkan tiga pasal KUHP tentang pembunuhan yang akan dikenakan kepada M Ecky Listiantho, tersangka mutilasi Bekasi.

Ecky, 34 tahun telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan disertai mutilasi terhadap Angela Hindriati Wahyuningsih, peruampuan berusia 54 tahun.

"(Pasal) 340, (Jo) 338 (Jo), 339 (KUHP)," kata Kepala Subdirektorat Reserse Mobile (Kasubdit Resmob) Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Resa F Marasabessy seperti dikutip dari Antara, Jumat, 6 Januari 2023.

Advertising
Advertising

Baca: Alasan Polisi Belum Serahkan Korban Mutilasi di Bekasi Kepada Keluarga untuk Dimakamkan

Kasus mutilasi Bekasi bukan yang pertama di Indonesia. Sebelumnya sudah ada beberapa kasus kejahatan pembunuhan dengan mutilasi lainnya. Berikut empat kasus mutilasi yang pernah terungkap di Indonesia.

1. Sumanto di Purbalingga

Pada 2001, Sumanto terlibat kasus mencuri dan memakan mayat Mbah Rinah di salah satu desa di Purbalingga. Ia menjadi seorang pelaku yang kronologinya dilakukan secara detail dalam rekonstruksi. Mengutip Tempo.co, dalam rekonstruksi tersebut terungkap, Sumanto menggali kuburan sendiri. Setelah mayat Mbah Rinah dikeluarkan dari liang kubur, kain kafan yang membalutnya dilucuti dan ditinggalkan begitu saja. Kemudian, mayat dimasukkan ke dalam karung plastik untuk dibawa ke rumahnya.

Sesampainya di rumah, Sumanto meletakan mayat Mbah Rinah untuk menyayat daging mayat itu dengan pisau, lalu memotong bagian tulang kering kaki dan memisahkannya dari tubuhnya.

2. Ryan di Jombang

Pemilik nama asli Verry Idham Henryansah ini menjadi tersangka pembunuhan 11 orang di Jombang dan Jakarta. Motif Ryan melakukan pembunuhan ini karena cemburu dan masalah ekonomi yang terjadi selama kurun waktu 2006-2008. Umumnya, korban merupakan sosok yang kenal dengan Ryan, tetapi mereka bertemu di berbagai tempat, kemudian diajaknya ke rumahnya di Jombang. Hanya satu korban yang tidak dikenal, bahkan Ryan lupa namanya.

Melansir antaranews, melalui hasil pemeriksaan psikiater Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, Ryan membunuh dengan sadar dan paham akibatnya. Namun, ia memiliki ciri-ciri kepribadian yang impulsif sehingga sangat sensitif, mudah tersinggung, dan mudah marah.

3. Mutilasi di Kalibata City

Pada 12 September 2020, Rinaldi Harley Wismanu berumur 32 tahun dilaporkan hilang sejak 9 September 2020. Lalu, pihak berwajib pun langsung mengusut kasus ini. Dilaporkan bahwa Rinaldi menjadi korban mutilasi dari pelaku bernama Laeli Atik dan Djumadil Al Fajri. Kedua pelaku tersebut pun belajar cara memutilasi dari media sosial atau medsos. Sebelum Rinaldi dieksekusi dengan ditusuk menggunakan gunting di kepala dan punggung, Laeli sempat memaksa korban menyerahkan PIN gawainya untuk menguras isi rekening dan kartu kredit Rinaldy. Pelaku juga sempat menginapkan jenazah korban selama lima hari di dua apartemen yang berbeda, yaitu Apartemen Pasar Baru Mansion dan Apartemen Kalibata City.

4. Enam Anggota TNI dan Empat Warga Sipil di Papua

Wakil Koordinator KontraS, Rivanlee Anandar mengatakan terdapat empat warga sipil yang berasal dari Kabupaten Nduga, Papua menjadi korban mutilasi. Jasa keempat korban tersebut pun dibuang ke sungai oleh para pelaku.

Pembunuhan dan mutilasi ini terjadi pada 22 Agustus 2022. Sebanyak 10 orang telah ditetapkan tersangka, enam di antaranya merupakan tentara aktif kesatuan Detasemen Markas (Denma) Brigade Infanteri 20/Ima Jaya Keramo Kostrad, sedangkan empat pelaku lainnya merupakan warga sipil.

Kasus ini memiliki kronologi yang tidak jelas dari keterangan para pelaku. Para pelaku yang berlatar belakang militer sejak proses rekonstruksi bersikeras menimpakan tindakan pembunuhan dan mutilasi kepada empat pelaku sipil lainnya, seperti dilansir laman resmi kontras.org.

RACHEL FARAHDIBA R

Baca juga: Pelaku Mutilasi Angela akan Dikenakan Tiga Pasal KUHP tentang Pembunuhan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

4 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

15 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

16 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

18 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

19 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

19 jam lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

19 jam lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

20 jam lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

21 jam lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya